Uji Normalitas Uji persyaratan

2.Uji Normalitas Skala Perilaku Konsumen uji normalitas untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji kolmograf-smirnov. Dalam ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel. Berikut adalah hipotesanya: Ho : populasi yang berdistribusi normal Ha : Populasi yang berdistribusi tidak normal Pengambilaan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dan α = 0,05 Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima, Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak a. uji normalitas Potongaan harga berikut disajikan tabel uji normalitas perilaku Konsumen: Tabel 4.17 Uji Normalitas Skala perilaku Konsumen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perilaku konsumen N 100 Normal Parametersa,b Mean 253.6500 Std. Deviation 30.47250 Most Extreme Differences Absolute .052 Positive .052 Negative -.049 Kolmogorov-Smirnov Z .521 Asymp. Sig. 2-tailed .949 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan rumus kolmogorov-smirnov dengan bantuan SPSS 14.0 diperoleh nilai signifikansi uji normalitas data pada skala potongan harga sebesar 0,949. Signifikansi dapat dilihat pada Asymp. Sig 2-tailed, karena nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji liniearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang diukur dapat dianalisis dengan model regresi. Berikut ini hasil model summary dan parameter estimates untuk melihat linearitas potongan harga dan prilaku konsumen ANOVA Tabel 4.18 Dari tabel diatas, untuk variabel dependent potongan harga dan variabel indevendent perilaku konsumen, diperoleh angka signifikansi 0,67. Hasil Tersebut diinterpretasikan dengan melihat nilai deviation from linierity Untuk taraf signifikansi 0,05, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka dikatakan fungsi potongan harga terhadap perilaku konsumen bersifat liniear artinya artinya bisa menggunakan teknik analisis regresi linier. Berdasarkan pengujian dari Data SPSS 14.0 dapat Sum of Squares df Mean Square F Sig . Potonganha rga1 Prilakukons umen Betwe en Groups Combined 5101.027 65 78.477 1.43 5 .01 3 Linearity 1998.494 1 1998.4 94 36.5 45 .00 Deviation from Linearity 3102.533 64 48.477 .886 .67 Within Groups 1859.333 34 54.686 Total 6960.360 99 diketahui bahwa nilai Sig. pada deviation from linierity sebesar 0,67 sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara prediktor dengan Variabel Devenden 0,67 0,05 artinya Penelitian ini bisa menggunakan analisis regresi linier.

3. Uji hipotesis

Untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan dalam bab II, maka digunakan teknik korelasi product moment dan regresi sederhana. Untuk pengujian hipotesis dibantu SPSS 14.0 berikut ini hasil pengujian masing-masing hipotesis statistik dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis statistik pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah: Ho1 : tidak ada hubungan yang signifikan antara potongan harga dengan perilaku konsumen. Dari hasil pengujian menggunakan korelasi product moment didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.19 Correlations : Potongan Harga X dengan Perilaku Konsumen Y Potonganharga1 Prilkukonsum Potonganharga1 Pearson Correlation 1 .536 Sig. 2-tailed .000 N 100 100 Perilakukonsumen Pearson Correlation .536 1 Sig. 2-tailed .000 N 100 100 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Dalam penelitian ini, analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara potongan harga dan perilaku konsumen. Pada output korelasi diatas terdapat angka 0,536 angka tersebut merupakan angka koefesien korelasi atau nilai r, sedangkan nilai r tabel untuk sampel 100 responden pada α = 0,01 adalah 0,254. hal tersebut menunjukan bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian, hipotesis nol Ho yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara potongan harga dengan perilaku konsumen ditolak karena tidak teruji kebenarannya. Maka dalam penelitian ini, Hipotesis alternatifnya Ha diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara potongan harga dengan perilaku konsumen. Pada tabel dapat dilihat bahwa koefisien korelasi didapat bernilai positif 0,536. Hal ini menunjukan bahwa korelasi memilki pola positif atau searah. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi potongan harga, maka semakin tinggi pula perilaku konsumen. Sedangkan Probabilitasnya jika 0,05 maka Hubungan kedua variabel signifikan Jika Probabilitasnya 0,05 maka Hubungan kedua variabel tidak signifikan. Dari hasil output diatas diketahui, bahwa angka probabilitas antara variabel potongan harga dan perilaku konsumen sebesar 0.000. angka probabilitas 0.000 0,05 sehingga hubungan tersebut signifikan. Artinya terdapat hubungan antara potongan harga dan perilaku konsumen. Kesimpulannya adalah hubungan antara potongan harga dengan perilaku konsumen signifikan, kuat dan searah.