Pengujian hipotesis statistik kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah : Ho2 : tidak ada sumbangan yang signifikan potongan harga terhadap perilaku
konsumen Dari hasil penghitungan menggunakan analisis regresi sederhana didapat hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.20
ANOVAb
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. Regression
1998.494 1
1998.494 39.472
.000a Residual
4961.866 98
50.631 1
Total 6960.360
99 a Predictors: Constant, prilkukonmn
b Dependent Variable: potngnhrga
Regresi Sederhana Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
5.181 5.995
.864 .390
prilkukon mn
.147 .023
.536 6.283
.000 1.000
1.000
a Dependent Variable: Potonganharga1 untuk menguji apakah parameter R tesebut signifikan atau tidak akan dilakukan
pengujian statistic dengan menggunakan uji F, dengan taraf nyata 0,05 dan tingkat kepercayaan 95 sehingga dari hasil tersebut diperoleh Fhit sebesar 39,475
sedangkan besarnya Ftabel sebesar 3,09 dari tabel distribusi F hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Potongan harga tidak mempunyai pengaruh terhadap perilaku
konsumen
Ha : Potongan harga mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen Dari hasil pengolahan data diperoleh Fhit Ftabel yaitu 39,475 3,09 artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara potongan harga dan perilaku konsumen. Adapun persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = 5,181-0,147 X Y = Potongan
harga, X = Perilaku konsumen Constanta
sebesar 5,181 menyatakan bahwa jika tidak ada potongan harga maka perilaku konsumen sebesar 5,181.
Untuk menguji signifikasi constanta dan variabel dependent perilaku konsumen yang didapat dari t hitung 6,285 dan t tabel 2,617 dengan taraf kepercayaan 0,05,
sehingga t hitung dari t tabel sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Terdapat pengaruh yang signifikan antara potongan harga dan perilaku konsumen.
Tabel 4.21 Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .536a
.287 .280
7.11557
a Predictors: Constant, Perilaku konsumen Untuk melihat besarnya sumbangan variabel potongan harga atau predictor dapat
dilihat dari angka R square sebesar 0,287 artinya 28,7 atau bisa juga dihitung dengan menggunakan Koefesien Deterninasi yaitu :
KD = r² x 100 Dari hasil penghitungkan nilai Korelasi sebesar 0,536, maka besarnya KD adalah
0,536² x 100 = 28,73 artinya kontribusi potongan harga terhadap perilaku
konsumen. Dengan kata lain, 28,73 perilaku konsumen ditentukan oleh potongan harga. Sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar dari potongan harga. Semakin
besar Frekuensi potongan Harga diberlakukan maka semakin besar perilaku konsumen.
C. Analisis Ekonomi Islam 1. Potongan Harga
Pada Prinsip dalam melakukan muamalah itu dibolehkan termasuk pemberian potongan harga selama kegiatan tersebut tidak ada pengecualian menurut syariat
Islam. Sebagaimana yang tertera dalam hadist, setiap manusia haruslah saling tolong menolong dalam kebajikan
ْ أ
ةﺮْﺮه لﺎ
لﺎ لﻮ ر
ﷲا ﻰ ﺻ
ا ﷲ
ْ و
ﷲاو نْﻮ
ﺪْ ْا ﺎ
نﺎآ ﺪْ ْا
نْﻮ أ
اور Artinya:
“Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa ia berkata: Allah selalu menolong hamba-hamba-Nya selama hamba-Nya suka menolong saudaranya
”. HR. Muslim: 4867
Dalam melakukan pemberian potongan harga hendaknya para pelaku bisnis berpedoman pada Etika dalam berbisnis, dimana etika bisnis tersebut terkandung
prinsip-prinsip dan sumber-sumber yang menjadi sandarannya dalam melakukan bisnis serta hal apa saja yang dilarang dilakukan bagi para pelaku bisnis. Hal ini
dimaksudkan para pelaku bisnis tidak keluar dari jalur syariah, adapun prinsip-prinsip dalam jual beli yaitu :
1. Suka sama suka atau kesepakatan bersama tarodin
ﺎ ﺎﻬ أ
ﺬ ا اﻮ ﺁ
اﻮ آْﺄ ْ ﻜ اﻮْ أ
ْ ﻜ ْ ﺎ ْﺎ
إ ْنأ
نﻮﻜ ًةرﺎﺠ
ْ ضاﺮ
ْ ﻜْ و
اﻮ ْ ْ ﻜ ْأ
نإ ﷲا
نﺎآ ْ ﻜ
ﺎً ر ءﺎ ا
29: Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
” QS. an-Nisa’ 4:29
2. Keadilan ‘adalah
3. Administrasi niaga
4. Pelaku Akad
5. Saksi dalam transaksi
6. Objek transaksi.
7. Ukuran Sukatan dan Timbangan dalam jual beli
8. Nilai Manfaat
Etika ini bergantung kepada sekumpulan prinsip-prinsip umum. Prinsip-prinsip tersebut disandarkan pada kitab-kitab ushul fiqh umumnya dan pada kitab-kitab
fiqh muamalat khususnya. Prinsip-prinsip tersebut adalah: a.
Memenuhi tujuan syariat Islam yang digambarkan sebagai pemeliharaan agama seseorang dan hartanya. Dalam artian untuk kepentingan manusia baik
sewaktu didunia maupun diakhirat.
b. Al-Qur’an mengandung prinsip umum sedangkan sunah memperinci prinsip-
prinsip tersebut dan apabila permasalan tidak ada penjelasannya maka para sahabat boleh melakukan ijtihad. Ini adalah perjalanan lanjutan syariat islam.
c. Para intelek dan peneliti harus mematuhi aturan-aturan syariah. Akan tetapi
ijtihad boleh dilakukan bagi orang-orang yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu jika tidak ada konteks Al-Quran yang menjelaskan permasalahan
tersebut, tidak juga sunah maupun ijma ulama. d.
Tidak diperbolehkan mengurangi aturan-atura syariat, sehingga dapat dicampur denngan konsep-konsep kontemporer dan teori-teori yyang tidak
sesuai dengan sumbernya. e.
Transaksi tidak boleh menimbulkan hilangnya hak, kelalaian akan tugas atau menentang ketentuan allah. Semua kesepakatan Dan Transaksi dalam bisnis,
dibolehkan selama membawa maslahat kecuali yang dilarang dalam teks Al- Quran dan Sunah.
f. Tidak dapat dijadikan sandara dalam menetapkan hokum yang sah dan yang
dilarang apabila bukti-bukti dalam kondisi tertentu cenderung meragukan dan kemungkinan belaka.
g. Al-Urf kebiasaan harus dilaksanakan dalam transaksi selama tidak ada
pelarangan dalam teks Al-Qur’an dan sunah. 2.
sumber-sumber yang digunakan dalam kode Etika Bisnis yaitu : a.
Sumber-sumber syariat yaitu kitab suci Al-Qur’an, Hadist, Ijma, Qiyas, Istihsan, Al-maslahah Al-Mursalah.