Penelitian Terdahulu Pengertian Pemasaran

Mansur Tandanu : Pengaruh Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada CV. Brastagi Supermarket JL. Gatot Subroto Medan, 2009. USU Repository © 2009

Bab II Uraian Teoritis

A. Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini. Antara lain, penelitian Jerry Siagian 2008 dengan judul “Pengaruh Lokasi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pada KFC Cabang Mataram Di Medan”. Penelitian ini dilakukan di KFC cabang Mataram berdasarkan variabel lokasi dan keputusan pembelian. Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Rujukan lain adalah Claudia Angelina 2007 dengan judul “Pengaruh Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Matahari Medan Mall”. Penelitian ini dilakukan di Matahari Medan Mall berdasarkan variabel lokasi, produk, harga, promosi, atmosfer gerai, dan pelayanan. Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu variabel harga dan lokasi berpengaruh dan signifikan terhadap loyalitas. Harga merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi loyalitas konsumen.

B. Pengertian Pemasaran

Banyak orang mengira pemasaran hanya sekedar penjualan atau periklanan. Namun penjualan dan periklanan hanyalah sebahagian dari proses pemasaran. Pada saat ini pemasaran haruslah dipahami tidak Mansur Tandanu : Pengaruh Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada CV. Brastagi Supermarket JL. Gatot Subroto Medan, 2009. USU Repository © 2009 dalam pengertian lama yaitu “katakan dan jual” tetapi dalam pengertian baru yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain Kotler dan Amstrong, 2001:7 Kotler 2001: 605 membagi karakteristik jasa ke dalam empat bagian, yaitu: 1. Intangible Tidak Berwujud Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. 2. Inseparability Tidak Dapat Dipisahkan Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika jasa itu dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalah bagian dari jasa. Karena klien juga hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyedia klien adalah ciri khusus dari pemasaran jasa. Baik penyedia maupun klien mempengaruhi hasil jasa. 3. Variability Variabilitas Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan serta dimana jasa itu dilakukan. Pembeli jasa menyadari tingginya variabilitas ini sering membicarakannya dengan orang lain sebelum memilih seorang penyedia jasa. Mansur Tandanu : Pengaruh Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada CV. Brastagi Supermarket JL. Gatot Subroto Medan, 2009. USU Repository © 2009 4. Perishability Tidak Tahan Lama Jasa tidak untuk disimpan, namun untuk digunakan. Perusahaan transportasi umum harus memiliki lebih banyak kendaraan karena permintaan pada jam-jam sibuk, daripada jika permintaan sama sepanjang hari. Basu Swastha 1999: 83 membagi jasa ke dalam dua golongan besar, yaitu: 1. Jasa Industri Industrial Service Jasa industri ini disebutkan untuk organisasi dalam lingkup yang luas. Termasuk industri pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi non laba, dan pemerintah. Sebagai contoh jasa pendidikan, lembaga keuangan, jasa pengangkutan. 2. Jasa Konsumen Consumer Service Jasa ini banyak digunakan secara luas di dalam masyarakat seperti halnya dengan barang konsumsi. Jasa konsumsi ini dapat pula dibagi ke dalam tiga golongan yaitu: a. Jasa Konvenien Convenience Service Adalah jasa konsumsi yang pembeliannya sering dilakukan dan masyarakat membelinya dengan melakukan usaha minimal. Contohnya adalah jasa reperasi kendaraan dan sepatu, jasa tukang pangkas, dan sebagainya. Mansur Tandanu : Pengaruh Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada CV. Brastagi Supermarket JL. Gatot Subroto Medan, 2009. USU Repository © 2009 b. Jasa Shopping Shopping Service Adalah jasa konsumsi setelah mengadakan perbandingan kualitas, harga, dan reputasi dari jasa tersebut. Seperti persewaan mobil dan gedung, jasa asuransi, dan jasa informasi. c. Jasa Special Special Service Merupakan jasa konsumsi dimana dalam pembeliannya konsumen harus melakukan usaha pembelian khusus dengan cara tertentu dengan pembayaran yang lebih besar. Contoh jasa spesialis, jasa akuntan, konsultan manajemen, dan jasa advokat. Penggolongan jasa ini sangat relatif mengingat suatu jasa merupakan jasa konvenier, akan tetapi bagi orang lain merupakan jasa shopping dalam mencari ataupun membelinya. Peluang bisnis dan pemasaran jasa tidak bisa dilepaskan dari dinamika situasi dan kondisi sejumlah faktor eksternal yang melingkupinya. Para pengelola perusahaan jasa, khususnya manajer pemasarannya perlu secara cermat memperhatikan situasi dan kondisi dari faktor-faktor tersebut. Upaya-upaya pemasaran jasa semestinya mencakup visi strategik dari sistem jasa yang terdiri dari sistem operasi jasa dan penyajian jasa. Heskett mengusulkan visi strategik dari pemasaran jasa Yazid, 1999: 14 yang terdiri dari: Mansur Tandanu : Pengaruh Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada CV. Brastagi Supermarket JL. Gatot Subroto Medan, 2009. USU Repository © 2009 1. Penentuan segmen pasar sasaran Dalam menentukan segmen pasar sasaran dilakukan pengidentifikasian karakteristik-karakteristik umum pasar, kebutuhan penting pasar, dan kekuatan-kekuatan dari pesaing yang ada. 2. Perumusan konsep jasa Dilakukan upaya-upaya untuk menanamkan dalam pikiran konsumen, karyawan, pemegang saham ekspektasi, dan persepsi jasa itu sendiri. Untuk mengintegrasikan pasar sasaran dan konsep jasa, perusahaan jasa harus memposisikan dirinya sendiri dalam lingkungan kompetitif dari pasar yang dipilih. 3. Strategi operasi Dalam mengembangkan strategi operasi tidak mengabaikan peran operasi, keuangan, pemasaran serta kualitas dan biaya dari jasa tersebut. Untuk mengintegrasikan konsep jasa dengan strategi operasi, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mempersempit perbedaan-perbedaan antara nilai dengan manfaat yang dipersepsikan dengan biaya jasanya. 4. Sistem penyajian jasa Untuk membangun sistem penyajian jasa perlu memperjelas peran karyawankonsumen dengan teknologi. Agar jasa dapat Mansur Tandanu : Pengaruh Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada CV. Brastagi Supermarket JL. Gatot Subroto Medan, 2009. USU Repository © 2009 disampaikan dengan cara yang efektif, desain jasa dan strategi operasinya harus konsisten dengan sistem penyajian jasanya. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh dua aspek kecocokan strategis Boyd-Walker-Larrache, 2000: 204 yaitu: 1. Strategi persaingan dan pemasarannya harus cocok dengan keutuhan dan hambatan-hambatan dari lingkungan dasar dan persaingan eksternal. 2. Perusahaan harus mampu dengan efektif menerapkan strategi.

C. Kualitas Pelayanan Jasa