Sistem Pelaporan Manajemen Tinjauan Umum Mengenai Sistem Informasi Akuntansi

Gambar 2.6 : Flowchart Pemrosesan Batch dan File Akses Langsung A.Hall, James 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.hal.448

3. Sistem Pelaporan Manajemen

Penerapan dengan menggunakan sistem batch processing sangat mempengaruhi manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan untuk meningkatkan dan mengendalikan kegiatan operasional perusahaan. Manajemen pada dasarnya membutuhkan informasi tentang: 1. Jumlah pendapatan dan biaya yang dihasilkan dalam satu periode tertentu 2. Posisi keuangan perusahaan, meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu 3. Berbagai informasi manajerial lain yang terinci sebagai pendukung informasi mengenai pendapatan, biaya, aktiva, kewajiban dan ekuitas. 4. Informasi lain yang harus disajikan kepada para stakeholder atau berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Suatu sistem pelaporan yang mengarahkan perhatian manajemen ke masalah- masalah dengan tepat waktu juga mempromosikan efektivitas manajemen dan karenanya mendukung tujuan bisnis organisasi. Laporan yang tepat waktu memungkinkan manajer fungsional seperti penjualan, pembelian, prosuksi dan pengeluaran kas untuk mengawasi dan mengontrol operasi mereka.

C. Keunggulan Dan Kelemahan Sistem Batch

Sistem batch processing cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimutakhirkan up-date dan laporan- laporan disajikan secara periodik. Yang menjadi kelemahan sistem ini tentunya adalah laporan yang dihasilkan bukan laporan benar-benar mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Apabila manajemen berkepentingan dengan informasi yang mutakhir maka daur prosesnya harus diperpendek menjadi harian. Apabila daur prosesnya terlalu pendek, sistem batch dengan demikian tidak ekonomis. Alasan lain yang berkaitan dengan itu adalahsistem batch memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan yang lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file yang berbeda dan terpisah. Aplikasi antara yang satu dengan yang lain tidak ada hubungan dan pembagian sharing data dengan demikian file tersebut harus dimutakhirkan dengan run yang berbeda. Pelacak jejak audit audit trail sistem batch processing pada umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan output cetak printed output, yang fungsinya sama dengan jurnal dan buku besar, sehingga kebenaran perekaman dan proses transaksi dapat dicetak dengan mudak. Proses setiap aplikasi run dalam sistem ini memang terintegrasi namun antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya tidak terintegrasi. Kesenjanngan interface antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya inilah yang menjadi permasalahan pengendalian intern internal control.