Taeng Lumbantoruan : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Dengan Sistem Batch Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan Manajemen Pada PT.Capella Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Gambar 2.1: Alur sistem informasi akuntansi
Sumber : Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta. hal. 8
3. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan dan Posisi Sistem Pendukung dalam Sistem Informasi
Menurut Ricky W. Griffin 2004 : 258 menyebutkan bahwa pengambilan keputusan decision Making adalah “tindakan memilih suatu alternatif dari
serangkaian alternatif”. Sistem informasi pada umumnya adalah sistem berikut semua perangkatnya yang bertujuan untuk memasukkan informasi yang akan
dijadikan bahan bagi pengambilan keputusan yang bersifat rutin, terstruktur dan mudah diantisipasi. Menurut Nugroho Widjajanto 2001 : 211 menyebutkan
bahwa keputusan terstruktur adalah “keputusan yang terjadi apabila metode dan aturan yang digunakan dalam pengambilan keputusan itu telah diketahui dan
dapat di definisikan dengan jelas”.
Salah satu subsistem dari sistem informasi manajemen adalah sistem informasi akuntansi. Hal tersebut dilandasi oleh kebutuhan setiap jenjang
manajemen yang berbeda-beda. Jenjang manajemen bawah memerlukan informasi dengan karakteristik yang berbeda dari yang diperlukan jenjang madya dan atas
dan dengan demikian juga dengan seterusnya.
Menurut Nugroho Widjajanto 2001 : 212 Sistem informasi manajemen dengan semua subsistemnya pada dasarnya dikelompokkan dalam 3 tiga
kelompok sesuai dengan jenjang manajemen yang memerlukan informasi, yaitu: a.
Transaction Processing System TPS b.
Operational Support System OSS c.
Decision Support System DSS
Buku Besar
Laporan Laporan Internal
manajerial Buku besar
Taeng Lumbantoruan : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Dengan Sistem Batch Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan Manajemen Pada PT.Capella Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Berikut ini akan dibahas ketiga subsistem sistem informasi manajemen tersebut sehingga dapat jelas bagaimana posisi setiap subsistem sebagai sistem pendukung
pengambilan keputusan.
Ad.a . Transaction Processing System TPS Transaction Processing System adalah sistem pengolahan data semua
transaksi dan fungsi untuk mendukung kegiatan operasional teknis. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil usaha dari waktu kewaktu yang
dihasilkan oleh TPS nampak dalam laporan periodic, atau mengatur ke atas menuju operasional OSS. Laporan-laporan periodic yang dihasilkan TPS sudah
dikenal dalam sistem informasi akuntansi sebagai contoh penjualan, piutang, laporan keuangan dan sebagainya yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi.
Salah satu cirri out-put TPS adalah sifatnya yang rutin, umum dan tidak mengacu pada suatu permasalahan spesifik.
Ad.b. Operational Support System OSS
Operational Support System OSS adalah suatu sistem pengolahan data yang bertujuan untuk membantu perencanaan dan pengendalian operasi.
Sasarannya adalah untuk membantu penyelesaian tugas-tugas yang bersifat terstruktur serta permasalahan jangka pendek. Semakin baik OSS dari suatu
perusahaan, akan semakin baik pula efisiensi perusahaan yang tercermin pada sikap tanggap responsiveness yang lebih baik dan biayanya lebih rendah.
Lingkup OSS sesungguhnya tidak dapat didefenisikan dengan tegas. Dibagian bawah OSS terbaur dengan TPS. OSS menerima data rutin maupun non
rutin, baik bersifat internal maupun eksternal. Data ini di proses, acap kali dengan bantuan model-model keputusan, guna menghasilkan informasi untuk
pengambilan keputusan yang tersrtuktur. OSS modern dengan basis komputer pada umumnya memiliki berbagai atribut yang bisa dijadikan pendukung yang
efektif. Atribut ini antara lain adalah sifatnya yang:
1. interaktif
2. time-shared real-time