Keunggulan Dan Kelemahan Sistem Batch Pengendalian Intern

C. Keunggulan Dan Kelemahan Sistem Batch

Sistem batch processing cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimutakhirkan up-date dan laporan- laporan disajikan secara periodik. Yang menjadi kelemahan sistem ini tentunya adalah laporan yang dihasilkan bukan laporan benar-benar mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Apabila manajemen berkepentingan dengan informasi yang mutakhir maka daur prosesnya harus diperpendek menjadi harian. Apabila daur prosesnya terlalu pendek, sistem batch dengan demikian tidak ekonomis. Alasan lain yang berkaitan dengan itu adalahsistem batch memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan yang lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file yang berbeda dan terpisah. Aplikasi antara yang satu dengan yang lain tidak ada hubungan dan pembagian sharing data dengan demikian file tersebut harus dimutakhirkan dengan run yang berbeda. Pelacak jejak audit audit trail sistem batch processing pada umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan output cetak printed output, yang fungsinya sama dengan jurnal dan buku besar, sehingga kebenaran perekaman dan proses transaksi dapat dicetak dengan mudak. Proses setiap aplikasi run dalam sistem ini memang terintegrasi namun antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya tidak terintegrasi. Kesenjanngan interface antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya inilah yang menjadi permasalahan pengendalian intern internal control. Disini letak peran output cetak yang menjadi jembatan antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya.

D. Pengendalian Intern

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus memonitor segala kegiatan dan hasilnya. Manajemen harus mempunyai pandangan dan sikap yang professional untuk memajukan atau meningkatkan hasil-hasil yang telah dicapainya. Untuk inilah perusahaan juga memperhatikan pengendalian intern perusahaan dengan adanya penerapan sistem informasi akuntansi dengan sistem batch. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Profesional Akuntan Publik 2001 : 319.2 menyebutkan bahwa pengertian pengendalian intern adalah : Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: 1. keandalan laporan keuangan 2. efektifitas dan efisiensi operasi 3. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dari uraian mengenai pengertian pengendalian intern diatas jelas bahwa betapa pentingnya peranan pengendalian intern dalam rangka tercapainya tujuan usaha. Dan hal ini dapat diketahui bagaimana perusahaan menerapkan sistem yang ada dan sumber daya yang dipekerjakan untuk mendukung tercapainya tujuan yang ada dalam pengertian pengendalian intern. Dengan penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer tidak menjamin bahwa pengendalian intern perusahaan tersebut sudah baik, akan tetapi juga perlu perhatian yang lebih serius karena kurang adanya kecermatan dan kekurangan sumber daya yang tidak memadai untuk menjalankan sistem tersebut juga sangat berpengaruh terhadap pengendalian. Dan pengendalian yang baik juga sangat berpengaruh terhadap keputusan manajemen dalam pengambilan keputusan yang akurat. Pengendalian terhadap sistem informasi akuntansi dengan berbasis komputer sangat penting terutama dalam hal otorisasi terhadap penggunaan program komputer, dimana setiap memulai transaksi harus mendapat izin dari pihak yang memberikan otorisasi. Penggunaan password setiap fungsi dalam memulai setiap proses transaksi ini dimaksudkan adalah untuk menghindari atau membatasi pemakaian program yang ada. BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian