30
Dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan tunagrahita ringan pada anak yaitu faktor keturunan, faktor makanan dan lingkungan. Dalam
hal ini faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi terjadinya tunagrahita ringan pada saat pre natal, natal, maupun post natal.
E. Kerangka Berpikir
Meningkatkan kemampuan motorik anak tunagrahita perlu penanganan khusus dan beberapa cara. Salah satu caranya dapat dilakukan dengan
menggunakan media. Mozaik merupakan salah satu media yang dapat berperan bagi peningkatan kemampuan motorik halus anak tunagrahita. Karena dalam
membuat mozaik melibatkan aktivitas motorik halus anak seperti, menggenggam, menjimpit, mengelem, dan menempel, sehingga anak akan aktif menggerakan
jari-jari tangan. Alur berpikir ini akan diperjelas dalam bagan yang tersaji di bawah ini.
31
Tabel 1. Bagan Kerangka berpikir
Keterangan: : alur penelitian
: keterangan
Anak Tunagrahita Ringan kelas 1 SDLB-C SLB Negeri 2
Yogyakarta
Hasil observasi : 1. Sulit memperlajari hal baru
2. Kurang dalam
kemampuan motorik halus
3. Perilaku tidak sesuai dengan usia perkembangannya
Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan:
1.
sukar berpikir abstrak, kurang logis dan sangat
terikat dengan lingkungan,
2.
kurang memiliki kemampuan menganalisa,
3.
daya fantasinya sangat lemah,daya konsentrasi
kurang baik,
4.
mengalami gangguan pada motorik halusnya.
Mozaik dijadikan media untuk peningkatan motorik halus
Proses penelitian: 1. Observasi dan mengadakan
pre-test 2. Mengadakan
perlakuan treatment ; membuat mozaik
3. Mengadakan post-test
Hasil yang dicapai : Motorik halus anak tunagrahita ringan
kelas 1 SDLB-C SLB Negeri 2 Yogyakarta
meningkat, setelah
diberikan perlakuan yaitu membuat mozaik.
Aspek yang dinilai : a.
Menggenggam potongan
kertas dengan
erat, mengambilnya pada wadah
dan diletakkan di atas meja. b.
Menjimpit helaian
potongan kertas
untuk diberi lem.
c. Memberi lem pada setiap
helai potongan kertas d.
Menempel setiap
helai potongan kertas pada pola
gambar sesuai bentuknya. Kelebihan mozaik :
Mudah, menarik, anak berpartisipasi aktif, dan murah.
Mengolah data hasil penelitian
32
F. Hipotesis
Mozaik dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita. Karena ketika membuat mozaik melibatkan aktivitas otot-otot halus seperti
menggenggam, menjimpit, memberi lem pada potongan-potongan kertas, kemudian menempelkannya pada pola gambar.
Kemampuan motorik halus sangat diperlukan guna menunjang kegiatan sehari-hari anak tunagrahita di antaranya memegang mainan, bermain puzzle,
menulis, mewarnai, mengambil dan mengembalikan mainan, mengancingkan baju, menggunting, menempel, meremas kertas, menggenggam benda kecil seperti
manik-manik dan biji-bijian, mengikat tali sepatu, dan kegiatan yang melibatkan otot halus lainnya. Diharapkan dengan menjadikan mozaik sebagai media, dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita. Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
1. Mozaik dapat menjadi media dalam meningkatkan kemampuan motorik halus
anak tunagrahita ringan kelas 1 SDLB-C SLB Negeri 2 Yogyakarta. 2.
Terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan motorik halus anak tunagrahita ringan setelah diberi treatment membuat mozaik.
33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis pendekatan penelitian kuasi eksperimen. Menurut
Suharsimi Arikunto 2009: 207 “penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari „sesuatu‟ yang
dikenak an pada subjek selidik”. Menurut Muhammad Nasir 2005: 73 “metode
penelitian kuasi eksperimen atau eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati percobaan sesungguhnya dan tidak memungkinkan untuk mengadakan
kontrol memanipulasi semua variabel yan g relevan”.
Alasan pendekatan kuasi eksperimen ini digunakan karena dalam penelitian ini kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
faktor-faktor luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Selain alasan tersebut, dalam penelitian ini peneliti akan melihat ada tidaknya pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Pemilihan variabel terikat terutama dalam pemilihan subjek tidak dilakukan dengan acak, tetapi dengan beberapa
pertimbangan. Pelaksanaan penelitian ini hanya dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mozaik pada perkembangan motorik halus anak
tunagrahita ringan.