Pandangan sosiologis tersebut mengarah pada pola kegiatan sosial yang bersifat pola nomotheis The nomothetic style, yang menekankan pada tuntutan
institusi atau pranata sosial. Pendidikan adalah proses sosialisasi individu socialization of personality dengan kata lain disebut proses menjadikan anggota
masyarakat yang diharapkan sosialisasi.
3. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Antropologi
Disiplin ilmu yang juga menopang terhadap pendidikan adalah antropologi, yaitu pengetahuan tentang manusia atau studi tentang ras manusia.
Cabang-cabang antropologi dewasa ini terdiri dari : antropologi biologis atau fisik, antropologi sosial budaya, linguistik, dan arkeologi. Cabang ilmu ini yang
berdekatan dengan penididikan adalah antropologi biologis atau fisik dan antropologi sosial budaya. Antropologi biologisfisik mengungkap tentang ciri-ciri
khas manusia, terdiri : 1 Berjalan tegak, 2 Mempunyai otak besar dan kompleks, 3 Hewan yang tergeneralisasi, dapat hidup dalam berbagai
lingkungan, dan 4 Periode kehamilan yang paling panjang dan anak lahir tak berdaya Beals, 1977:1 yang diungkap Redja Mudyaharjo 2001:18. Menurut
pandangan antropologi biologifisik bahwa manusia adalah homo sapiens atau makhluk yang diberkahi ratio. Atas dasar tersebut maka yang menjadi kajian
dalam pendidikan adalah, bahwa manusia merupakan yanag mempunyai keharusan dan kemungkinan pendidikan, karena manusia lahir tanpa dibantu
manusia tidak mungkin menjadi manusia sempurna, dan tidak mungkin terjadi ineraksi dan interrelasi. Terjadinya pendidikan karena adanya hubungan sesama
manusia untuk mengembangkan rationya dan pertumbuhan fisiknya. Di sisi lain, antropologi budaya merupakan cabang antropologi yang mempelajari tingkah laku
manusia, yang salah satunya mempelajari segala sesuatu dalam bidang sosial atau disebut sosial budaya. Karakteristik umum budaya antara lain : 1 Tingkah laku
kultural dipelajari, 2 Tingkah laku kultural terorganisasi dalam pola-pola tingkah laku, 3 Pola-pola budaya diajarkan orang dan berlangsung dari satu generasi ke
generasi lain, 4 Budaya mempunyai aspek material dan non-material, 5
10
Budaya tersebar secara seragam oleh anggota masyarakat, 6 Tingkah laku kultural menjadi sebuah cara hidup, dan 7 Budaya terus menerus berubah Redja
Mudyaharjo, 2001:19. Selaku guru, atau pendidik yang telah mengenyam pendidikan dan
pengalaman, baik setelah mengikuti pendidikan formal maupun dalam mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan tentunya telah “banyak” menimba ilmu, yang
merupakan modal dalam melaksanakan tugas mengajar atau dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan. Modal yang diperoleh merupakan alih budaya dari
generasi sebelumnya sebagai bahan bagi pengembangan dirinya dala mengalihkan kembali budaya yang ada pada dirinya bagi orang lain atau siswaterdidik.
Ungkapan tersebut sebagai ilustrasi saja antara guru dan siswa di sekolah, tetapi makna yang terpenting kajian antropologi terhadap pendidikan adalah proses
pemindahan budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya atau disebut enkulturasi.
4. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Politik