Identitas Responden HASIL DAN PEMBAHASAN

20 0.00 96.43 0.00 3.57 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak ada data USU UNPAD UNAND UNAIR UGM UDAYANA ITB 21.43 78.57 Milik sendiri Milik PSA perorangan Milik Perusahaan Swasta Milik BUMN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identitas Responden

Responden yang bersedia mengisi kuesioner dengan lengkap berjumlah 28 orang dari 75 kuesioner yang disebarkan ke apotek-apotek tempat praktik farmasi komunitas berlangsung angka respon 37,33 dengan identitas sebagai berikut: 24 orang perempuan dan 4 orang laki-laki. Dari sedikitnya jumlah kuesioner yang kembali dapat dilihat bahwa para apoteker penanggungjawab apotek di Kabupaten Deli Serdang kurang memiliki penghargaan terhadap penelitian yang dijalankan oleh peneliti.Dari data juga dapat dilihat bahwa mayoritas apoteker penanggungjawab apotek yang bekerja di Kabupaten Deli Serdang merupakan alumni Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 dan 4.2. Gambar 4.1. Distribusiasal perguruan Tinggi Gambar 4.2. Distribusikepemilikan Farmasi Responden Apotek Data selanjutnya adalah sebagian besar apotek di Kabupaten Deli Serdang memiliki status kepemilikan milik PSA perorangan sedangkan sisanya merupakan milik sendiri.Di Kabupaten Deli Serdang peneliti tidak menemukan adanya apotek milik perusahaan swasta atau milik BUMN, hal ini menunjukkan bahwa kurang berminatnya pihak swasta dan BUMN dalam menanamkan modalnya dalam investasi apotek di Kabupaten Deli Serdang. Dari data juga dapat kita lihat bahwa Universitas Sumatera Utara 21 17.86 35.71 3.57 3.57 10.71 14.29 14.29 Tidak ada data Tidak ada pekerjaan lain PNS di lingkungan dinas… PNS di RS Pemerintah Dosen di PTN Dosen di PTS Swasta 28.57 14.29 14.29 17.86 25.00 Selama buka apotek Setiap hari, pada jam tertentu 2 ‐4 x seminggu 1 x seminggu 1 x sebulan 28,57 responden hadir setiap hari di apotek akan tetapi masih banyak juga responden yang tidak dapat hadir setiap hari di apotek, bahkan 25 diantara responden hanya hadir satu kali dalam sebulan. Hal ini sungguh memprihatinkan mengingat apotek merupakan tempat pengabdian profesi apoteker, dengan kata lain masih banyak apoteker yang tidak melaksanakan tugas dan pengabdiannya di apotek padahal dari data dapat kita lihat bahwa 60,71 responden yang mengisi kuesioner merupakan generasi apoteker muda dengan rentang tahun kelulusan antara tahun 2001 – 2010 Gambar 4.5. Bila kita bandingkan antara Gambar 4.3 distribusi pekerjaan lain responden selain APA dengan Gambar 4.4 distribusi frekuensi kehadiran responden di apotek dapat kita lihat bahwa ada 35,71 APA yang tidak memiliki pekerjaan lain selain APA, hal ini berbanding lurus dengan frekuensi kehadiran APA di apotek yaitu 28,57 APA hadir di apotek selama apotek buka. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara pekerjaan lain yang dimiliki oleh APA dengan frekuensi kehadiran APA di apotek yaitu apabila APA tidak memiliki pekerjaan lain selain APA maka frekuensi kehadiran APA di apotek akan meningkat. Untuk itu perlu dipertimbangkan agar pemerintah atau IAI dapat mengatur tentang status pekerjaan yang dimiliki oleh APA selain sebagai penanggungjawab apotek. Gambar 4.3. Distribusi pekerjaan lain Gambar 4.4. Distribusi frekuensi kehadiran responden selain APA responden di apotek Universitas Sumatera Utara 22 0.00 60.71 32.14 3.57 3.57 2010 2001 ‐2010 1991 ‐2000 1981 ‐1990 =1980 17.86 3.57 0.00 3.57 14.29 60.71 tidak ada data sampai dengan 1.000.000 4.000.000 3.000.000 ‐4.000.000 2.000.000 ‐3.000.000 1.000.000 ‐2.000.000 17.86 0.00 0.00 17.86 57.14 7.14 0.00 tidak ada data sudah sesuai harapan 10.000.000 5.000.000 ‐10.000.000 3.000.000 ‐5.000.000 2.000.000 ‐3.000.000 1.000.000 ‐2.000.000 Gambar 4.5. Distribusi tahun lulus responden

4.2 Kinerja Bisnis Apotek