5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Embriologi Paru
Pada kehamilan minggu ketiga sampai keempat, sistem respirasi sederhana berkembang dari sulkus laringotrakeal, pada bagian ventral foregut. Sulkus ini
menjadi sebuah kantong keluar diventrikulum, yang kemudian memanjang membentuk pipa laringotrakeal, terpisah oleh esofagus oleh septum trakeo-
esofageal. Ujung proksimal pipa menjadi laring, bagian tengahnya menjadi trakea, dan ujung distal membentuk tunas pulmonis.
Pada akhir minggu keempat, diventrikulum laringotrakeal membentuk tunas pulmonis sebagai dua kantong keluar ke arah lateral. Kedua tunas pulmonis
mengembangkan bronki dan pohon bronkus antara kehamilan bulan ke-2 dan 7 periode pseudoglandular dan kanalikular. Bagian paru-paru yang terlambat
matang dibandingkan dengan yang lain: sakus terminalis dan akhirnya alveoli yang baru mulai terbentuk pada minggu ke 26, ketika pohon bronkus sempurna,
dan produksi sulfaktan dimulai antara minggu ke 25 dan 28 dengan peningkatan produksinya seiring berjalannya waktu periode sakular dan alveolar.
17
Gambar 2.1. Perkembangan Paru
Universitas Sumatera Utara
6
2.2. Anatomi Paru
Paru dibagi menjadi yakni paru kiri dan paru kanan. Paru kanan mempunyai 3 lobus lobi superior, medius, dan inferior yang dipisahkan oleh fissura obliqua
dan fissura horizontalis. Paru kiri hanya mempunyai 2 lobus lobi superior dan inferior yang dipisahkan oleh fissura obliqua. Lobus paru terdiri dari beberapa
segmen paru. Paru kanan memiliki 10 segmen paru sedangkan paru kiri mempunyai 8 segmen paru. Segmen paru merupakan unit paru yang topografinya
perlu dihapal jika ingin mengidentifikasi regio paru pada saat membaca foto toraks.
18
Gambar 2.2 Segmen paru
2.3. Definisi dan Klasifikasi Tumor Paru
Tumor adalah suatu benjolan atau pembengkakan yang abnormal dalam tubuh yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti keganasan dan infeksi. Tumor
paru merupakan tumor pada jaringan paru yang bersifat jinak ataupun ganas.
11
Tumor ganas paru merupakan tumor yang berasal dari tumor ganas epitel primer
Universitas Sumatera Utara
7
saluran pernafasan yang menginvasi struktur jaringan disekitarnya dan dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran darah dan sistem limfatik.
Tumor paru dapat dibagi atas tumor jinak dan ganas, pembagiannya antara lain
2,3,19
:
Jinak
Hamartoma Paling sering dijumpai
Didapati pada pasien diatas 40 tahun
Sebagian besar 90 ditemukan di perifer paru dan sebagian di
sentral Berbentuk bulat dan berbatas
tegas Berukuran 4cm
Kalsifikasi gambaran “popcorn”
Nilai attenuasi antara -40 dan - 120 HU menunjukkan adanya
lemak
Papiloma Jarang dijumpai
Berhubungan dengan human papilomavirus
HPV Terjadi pada anak-anak dan
dewasa Lokasi di saluran nafas besar dan
dapat menyumbat jalan nafas
Hemangioma Jarang dijumpai
Disebabkan karena proliferasi pembuluh darah yang tidak
normal Sering terjadi pada wanita
Universitas Sumatera Utara
8
Ganas
NSCLC Non Small
Cell Lung Cancer
Karsinoma sel squamosa
Insiden karsinoma 30 Berasal dari epithelium
squamosa di jalan nafas Lokasi di jalan nafas
bagian proksimal. Dapat mengalami
nekrosis Dikaitkan dengan
kebiasaan merokok
Adenokarcinoma Insiden karsinoma 50
Berasal dari kelenjar mukus
Lokasi di perifer paru
Karsinoma large cell
Insiden karsinoma 5 Berasal dari sel epitel
Lokasi di perifer paru
Karsinoid Insiden karsinoma 5
Dapat melepaskan hormon serotonin yang
menyebabkan sindrom karsinoid flushing,diare,
salivasi, wheezing
SCLC Small Cell
Lung Cancer
Insiden karsinoma 20 Berasal dari sel-sel
neuroendokrin Kulchitsky bronkus primer dan
sekunder
Lokasi di sentralbronkus
Universitas Sumatera Utara
9
Gambar 2.3. Tumor jinak
Gambar 2.4.
Tumor ganas adenocarcinoma
Gambar 2.5.Squamous cell carsinoma dengan kavitas
Universitas Sumatera Utara
10
2.4. Faktor Risiko