commit to user
5. Persepsi Kewajaran Harga Standar
Sementara prinsip hak dual berasal dari reaksi pembeli terhadap eksploitasi jelas penjual berdasarkan penawaran dan permintaan
perubahan, ada kemungkinan bahwa konsumen dapat mengembangkan persepsi tentang ketidakwajaran berdasarkan situasi permintaan mereka
sendiri bahkan tanpa tindakan eksploitasi eksplisit dari penjual. Sebagai contoh, ketika pembeli merasa bahwa mereka harus membeli produk dan
harus menanggung apa pun harganya, mereka mungkin khawatir bahwa potensi mereka bisa dimanfaatkan oleh penjual terlepas apakah penjual
benar-benar melakukan tindakan tersebut.
6. Perceived Vulnerability Kerentanan yang Dirasakan
Pembeli lebih cenderung melihat harga adalah tidak wajar ketika mereka merasa rentan terhadap eksploitasi yang dimungkinkan terjadi
dilakukan oleh penjual. Kerentanan ini semakin parah ketika kebutuhan pembeli untuk produk atau layanan darurat dan mereka dibatasi oleh
ketersediaan alternatif lain. Menggunakan item dari Cook dan Emerson dalam Hermann, et al., 2007 perasaan kerentanan, responden diminta
apakah motor itu benar-benar diperlukan, dan apakah ada alternatif transportasi lain.
7. Kepuasan Pelanggan
Kotler 2003 mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesannya terhadap kinerja hasil suatu produk dan harapan-
commit to user harapannya. Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat
berharga dan demi untuk mempertahankan keberadaan pelanggan tersebut untuk tetap mempertahankan keberadaan pelanggan tersebut untuk tetap
berjalannya suatu bisnis atau usaha. Kepuasan konsumen digambarkan sebagai penilaian yang dibuat
berdasarkan layanan yang diterima Bolton dan Drew, 1991. Kepuasan bisa mempengaruhi sikap akan konsumsi yang khusus. Hal ini
memberikan dampak bahwa dari berbagai pengaruh akan layanan yang menghasilkan kepuasan harus menjadi evaluasi global sepanjang waktu
Parasuraman et al,. 1994. Kualitas pelayanan menurut Wyckof dalam Tjiptono, 2000:59
adalah tingkat keunggulan tersebut memenuhi keinginan pelanggan. Dengan demikian ada faktor utama yang mempengaruhi kualitas
pelayanan yaitu expected service dan perceived service. Berdasarkan pemahaman di atas dapatlah dikatakan, bahwa pengukuran
dan penilaian kualitas jasa tidaklah berbeda, akan tetapi dalam pelaksanaannya agak sukar dibandingkan pada produk fisik. Dasar inti dari
pengukuran dan penilaian kualitas terletak pada dua sisi, yaitu dari sudut pandang konsumen dalam hal ini harapannya, dan disatu sisi terletak pada
sudut pandang manajemen perusahaan dalam hal ini kinerja atas kualitas jasa secara keseluruhan. Dengan kata lain, seperti yang dikemukakan oleh
Parasuraman, et al. 1985:43 bahwa terdapat dua faktor utama yang
commit to user mempengaruhi kualitas jasa, yaitu; jasa yang diharapkan expected
service dan jasa yang dipersepsikan perceived service.
B. PENELITIAN TERDAHULU
Hermann, et al., 2007 melakukan penelitian pada 460 pelanggan atau pembeli sepeda motor di sebuah dealer terkemuka di Jerman melalui
mail dan telepon. Dari hasil kontak terhadap 460 pembeli, didapatkan 246 pelanggan yang berpartisipasi dengan tingkat penyelesaian 53,5. Diketahui
hasil bahwa persepsi harga memiliki pengaruh terhadap kepuasan baik secara langsung dan tidak langsung melalui persepsi kewajaran harga. Kerentanan
konsumen vulnerability terkait dengan permintaan dan penawaran yang dirasakan memiliki pengaruh negatif terhadap kewajaran harga yang
dirasakan.
C. KERANGKA PENELITIAN
Kerangka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan dari apa yang telah dilakukan oleh Hermann, et al., 2007, kemudian
diadaptasikan ke dalam konteks pembelian sepeda motor. Berikut gambar kerangka penelitian menunjukkan beberapa hipotesis.
H
1
merupakan pengaruh price perception terhadap perceived price offer fairness, H
2
pengaruh perceived vulnerability terhadap perceived price offer fairness, H
3
menunjukkan pengaruh perceived price offer fairness terhadap perceived pricing procedure fairness, dan H
4
menunjukkan pengaruh perceived price offer fairness terhadap satisfaction with the purchase. H
5