commit to user persepsi kualitas mempunyai hubungan yang positif, yaitu semakin
mahal harga produk tersebut maka akan mencerminkan kualitas produk atau istilah umumnya “uang atau harga ada matanya”.
Kualitas akan memperkuat merek bagi konsumen dimana dapat memberikan gambaran kualitas dan menunjukkan janji dari
produsen terhadap konsumennya. Sedangkan peranan merek terhadap kualitas produk adalah positif sebagaimana yang dijelaskan oleh
Kotler, Ang, Leong, Tan 1999 merk bukan hanya sebuah simbol, namum merek dapat juga memberi salah arti bahwa produk tersebut
mempunyai nilai atau kualitas tertentu.
g. Persepsi Harga Terhadap Nilai
Pengertian dari perceived value adalah evaluasi menyeluruh dari kegunaan suatu produk yang didasari oleh persepsi konsumen
terhadap sejumlah manfaat yang akan diterima dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan atau secara umum dipikiran konsumen
value dikenal dengan istilah “value for money”, “best value”, dan “you get what you pay for”, Morris Morris, 1990.
2. Persepsi Harga
Persepsi, menurut Kotler 2000 adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasi dan menginterprestasikan masukan-
masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk 2000 didefinisikan sebagai
sebuah proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan
commit to user menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal
mengenai dunia. Penilaian merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang
untuk menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan stimuli menjadi sesuatu yang berarti dan gambaran yang logis Assael, 2001. Stimuli
diartikan sebagai bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu. Konsumen secara selektif memilih
stimuli mana yang akan diterima dan menjadikan stimuli tersebut sebagai dasar psikologi utama. Proses tersebut terjadi sejak konsumen menangkap
stimuli tersebut pertama kali. Penilaian oleh konsumen biasanya dipengaruhi oleh pengalaman
maupun referensi yang dimiliki konsumen Monroe, 2000. Sehingga pengalaman sebelumnya berperan sebagai dasar acuan atau pertimbangan.
Orang tidak menerima berbagai stimuli yang mereka pilih dari lingkungan sebagai
sensasi yang
terpisah, tetapi
mereka cenderung
mengelompokkannya menjadi kelompok-kelompok dan merasakannya sebagai satu keseluruhan. Penilaian konsumen mempunyai implikasi
strategi bagi para pemasar, karena para konsumen mengambil keputusan berdasarkan apa yang mereka rasakan, daripada atas dasar realitas yang
obyektif Schiffman dan Kanuk, 2000.
3. Persepsi Kewajaran Harga