Persepsi Landasan Teori .1 Agency Theory

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 3 Political Cost Hypothesis Bahwa pada perusahaan yang besar, yang kegiatan operasinya menyentuh sebagian besar masyarakat akan cenderung untuk mengurangi laba yang dilaporkan. Selain 3 faktor yang diajukan Watts dan zimmerman sebagaimana dikutip oleh Sugiri 1998, Scott 1997: 296-306 mengemukakan beberapa faktor lain yang memotivasi terjadinya manajemen laba, yaitu Taxation Motivation, pergantian CEO, dan Debt to equity htpothesis IPO.

2.1.2 Persepsi

Persepsi menurut Robbins 2001: 88-91 didifinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu untuk mentransfomasikan dan menafsikan kesan-kesan indra mereka agar memberikan makna lingkungan mereka, persepsi dianggap penting karena perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka mengenai apa realitas itu, bukan mengenai realitas itu sendiri. Matlin 1998, persepsi merupakan sebuah proses dalam membentuk dan menginterpretasikan suatu stimulus merangsang yang ditangkap oleh indera kita. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996 mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan penerimaan langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya. Menurut pendapat Rakhmat 1993 bahwa persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor fungsional personal berasal dari kebutuhan pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang termasuk apa yang disebut sebagai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 faktor personal. Oleh karenanya yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut. Sedangkan faktor struktural situasional berasal semata-mata dari sifat fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Karenanya menurut Kohler dan Wartheimer 1959 dalam Rakhmat 1993, berdasarkan teori Gestalt, apabila kita mempersiapkan sesuatu maka kita mempersiapkan sebagai suatu keseluruhan. Dalam pengertian lain, apabila kita ingin memahami suatu peristiwa tidak dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah, sehingga kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Persepsi menurut Davidoff 1981 dikatakan sebagai satu kerja yang rumit dan aktif. Persepsi dikatakan rumit dan aktif karena walaupun persepsi merupakan pertemuan antara kognitif dan kenyataan, persepsi lebih banyak melibatkan kegiatan kognitif. Persepsi lebih banyak dipengaruhi oleh kesadaran, ingatan, pikiran, dan bahasa, dengan demikian persepsi bukanlah cerminan tepat dari realitas. 2.1.3 Faktor-faktor Situasional yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Akuntansi dan Pelaku Bisnis terhadap Praktik Earnings Management Faktor-faktor situasional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktor- faktor yang semata-mata berasal dari sifat fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Faktor-faktor yang ada dalam situasi lingkungan kerja dimana muncul problem etis earnings management dalam hal ini adalah beberapa skenario yang digunakan dalam penelitian yang dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 mempengaruhi persepsi seseorang menilai etis tidaknya suatu praktik earnings management. Merchant dan Rockness 1994 dalam Clikeman et.al 2000 berpendapat tentang penerimaan etika dari earnings management tergantung dari beberapa faktor yaitu: 1 Arah Manajemen Laba, adalah upaya untuk menaikkan atau menurunkan jumlah laba dengan mempercepat menunda pengeluaran akrual. 2 Jangka Waktu Pengaruh Manajemen Laba, adalah upaya manajemen laba untuk memenuhi target laba. 3. Jenis Manajemen Laba, adalah upaya earnings management dengan mempergunakan manipulasi akuntansi yaitu dengan mengubah catatan dari transaksi yang ada atau menggunakan manipulasi operasi yaitu dengan penentuan transaksi akhir tahun untuk memindahkan pendapatan dan biaya dalam periode pelaporan yang diinginkan. 4 Kecenderungan Manajemen Laba, adalah tujuanmaksud tertentu manajemen dalam melakukan praktik earnings management. 5. Materialitas Manajemen Laba, adalah upaya melakukan earnings management dalam jumlah yang dianggap material. Penelitian ini akan menguji apakah ada beda persepsi etis pelaku bisnis dan mahasiswa akuntansi terhadap praktik earnings management. Persepsi etis praktik earnings management tersebut diukur dengan melihat lima faktor situasional yaitu: jenis manajemen laba, arah manajemen laba, kecenderungan manajemen laba, materialitas manajemen laba dan jangka waktu pengaruh manajemen laba dari earnings management. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16 Penelitian ini mengacu pada penelitian Clikeman et al. 2000 yang meneliti persepsi mahasiswa terhadap earnings management di pengaruhi gender dan nationality pada universitas di Amerika. Sedangkan penelitian ini hanya melihat perbedaan persepsi etis pelaku bisnis dan mahasiswa akuntansi terhadap praktik earnings management di Surakarta dan sekitarnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris apakah ada perbedaan persepsi etis pelaku bisnis dan mahasiswa akuntansi terhadap praktik earnings management dilihat dari faktor arah manajemen laba, jangka waktu pengaruh manajemen laba, jenis manajemen laba, ke- cenderungan manajemen laba dan materialitas manajemen laba.

2.1.4 Etika dan Pendidikan Etika