perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
Penelitian ini mengacu pada penelitian Clikeman et al. 2000 yang meneliti persepsi mahasiswa terhadap earnings management di pengaruhi gender dan
nationality pada universitas di Amerika. Sedangkan penelitian ini hanya melihat perbedaan persepsi etis pelaku bisnis dan mahasiswa akuntansi terhadap praktik
earnings management di Surakarta dan sekitarnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris apakah ada perbedaan persepsi etis pelaku bisnis dan
mahasiswa akuntansi terhadap praktik earnings management dilihat dari faktor arah manajemen laba, jangka waktu pengaruh manajemen laba, jenis manajemen laba, ke-
cenderungan manajemen laba dan materialitas manajemen laba.
2.1.4 Etika dan Pendidikan Etika
Menurut pandangan Karl Barth dan Madjid 1992 dalam Ludigdo dan Machfoedz 1999 bahwa etika adalah sebanding dengan moral, dimana keduanya
merupakan filsafat tentang adat kebiasaan. Senada dengan Thiroux 1985 dalam Ghosali 1997 menyatakan Etika tidak dapat dilepaskan dari pembahasan moral
bahwa istilah etika dan moral sering dipergunakan secara bergantian untuk maksud yang sama. Etika berasal dari kata yunani ethos, yang berarti “ adat istiadat atau
kebiasaan “ berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu
orang ke orang lain atau dari satu generasi satu ke generasi yang lain. Pengertian etika justru persis sama dengan pengertian moralitas. Moralitas berasal dari kata latin mos
yang dalam bentuk jamaknya mores berarti “ adat istiadat atau kebiasaan “ etika dan moralitas sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia hidup baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang
lama seperti layaknya kebiasaan. Menurut Richard T.De George timbul kebingungan mengenai pengertian
profesi itu sendiri sehubungan istilah profesi, profesional, dan profesionalisme yang dipakai secara obral dalam hampir semua segi kehidupan. Profesi dapat dirumuskan
sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi
moral yang mendalam. Pendidikan etika merupakan bekal untuk melaksanakan keputusan etikal,
menurut Callahan 1980 dalam Hiltebeitel dan Jones 1992 pendidikan etika memuat tujuan sebagai berikut: merangsang imajinasi moral, memperkenalkan
persoalan etis, menimbulkan sense of moral obligation, mengembangkan keahlian analitis, menahan dan mengurangi disagreement dan ambiguity.
2.1.5 Praktik Manajemen Laba
Praktik manajemen laba mungkin dapat dipertimbangkan untuk memperbaiki
kinerja perusahaan di pasar, dan tindakan ini mendapat keleluasan dengan memilih kebijakan akuntansi tertentu dari seperangkat kebijakan yang diperkenankan Scott,
1997, yang juga mengungkapkan beberapa motivasi terjadinya earnings management yaitu bonus purposes, political motivations, taxation motivations,
pergantian CEO, penawaran umum perdana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
Scott 1997 menyatakan bahwa praktik earnings management dapat dilihat dari dua perspektif. Perspektif pertama, praktik earnings management dianggap
sebagai tindakan oportunistik manager untuk memaksimalkan kepuasannya. Perspektif kedua, earnings management bisa dilihat dari perspektif kontrak efisien
efficient contacting perspective, yang menganggap bahwa earnings management merupakan konsekuensi logis dari hubungan principal dan agen. Principal akan
mengantisipasi prilaku earnings management ini melalui kompensasi ataupun biaya bunga yang mereka tetapkan pada agen.
Sedangkan dilihat dari sudut pandang etika, praktik manajemen laba yang menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan yang tidak mempengaruhi
kenaikan penurunan profitabilitas perusahaan jangka panjang merupakan pelanggaran terhadap kepercayaan masyarakat, berbagai keputusan yang diambil
berdasarkan informasi yang telah mencerminkan kondisi yang sebenarnya akan merugikan stakeholder Fisher dan Rosenzweig, 1995.
2.2. Pengembangan Hipotesis