commit to user 35
B. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. Kerangka pemikiran Upaya Yang Dilakukan Untuk
Penyelesaian Masalah Tidak Sesuai dengan
Peraturan yang Berlaku Sudah Sesuai dengan
Peraturan yang Berlaku Sinkronisasi
Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM
Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor : 32 tahun 1990 Tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung Keputusan Direksi Perum Perhutani No:
268KPTSDIR2007 tentang Pedoman Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama
Masyarakat Plus PHBM PLUS Hutan
commit to user 36
Hutan di Indonesia diatur oleh beberapa macam peraturan perundang-undangan dan salah satunya adalah Undang-undang Nomor
41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Undang-undang tersebut mengatur tentang hutan secara luas. Undang-undang tersebut bertujuan untuk
menjaga kelestarian hutan. Dalam proses pengelolaan hutan Negara memberi mandat kepada
Perusahaan Umum Perum Perhutani untuk mengelola hutan. Perum Perhutani
bertanggung jawab
untuk memantapkan
ketahanan perusahaan melalui usaha pelestarian manfaat sumber daya hutan
sustainability, peningkatan keuntungan yang optimal profitiability dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan prosperity.
Salah satu caranya adalah dengan sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM yang dilandasi Keputusan Direksi Perum
Perhutani No: 268KPTSDIR2007 tentang Pedoman Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat Plus PHBM PLUS. Dalam
pelaksanaanya di lapangan tentunya harus ada harmonisasi antar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini di
sangkutkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 32 tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung yang di dalamnya
mengatur mengenai pengaturan akan segala hal dalam kawasan lindung yang termasuk di dalamnya adalah hutan lindung. Apakah peraturan
yang berlaku tersbut sudah sinkron satu dengan yang lainnya ataukah belum ada sinkronisasi yang menyebabkan timbulnya suatu masalah.
Dan apabila terjadi suatu masalah apakah telah ada upaya penyelesaiannya. Melalui penelitian ini peneliti bermaksud meneliti
akan hal yang terjadi pada pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku di lapangan.
commit to user 37
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. SINKRONISASI
ANTARA PELAKSANAAN
KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT PHBM DI
KAWASAN GUNUNG SUMBING-SINDORO YANG DIATUR DALAM KEPUTUSAN
DIREKSI PERUM
PERHUTANI NO:
268KPTSDIR2007 TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN
SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT PLUS PHBM PLUS DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Perum Perhutani BKPH Temanggung Berkedudukan di Kota Temanggung, semua wilayahnya berada pada
pemerintahan administratif Daerah Tk. II Kabupaten Temanggung, terbagi menjadi 4 empat Resort Pemangkuan Hutan RPH dan 1 satu RP
Kring yaitu : a. RPH. Jumprit : 1.569,10 ha
b. RPH. Kwadungan : 1.761,30 ha c. RPH Kecepit : 1.213,90 ha
d. RPH Kemloko : 866,20 ha
e. RP Kring Parakan
Visi Perhutani : Menjadi Pengelola Hutan Lestari untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
37