Manfaat Penelitian Metode Penelitian

commit to user 7 Hutan Temanggung dalam rangka pelestarian hutan lindung di Gunung Sumbing-Sindoro pada khususnya. c. Memberikan manfaat bagi penulis dan masyarakat pada umumnya.

D. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian pasti ada manfaat yang diharapkan dapat tercapai. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penulis berharap dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang Hukum Administrasi Negara terkait dengan Hukum lingkungan pada umumnya dan mengenai implementasi kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM Perum Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Temanggung dalam rangka pelestarian hutan lindung di Gunung Sumbing-Sindoro pada khususnya. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan masukan atau sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak terkait dengan masalah penelitian ini pada umumnya. b. Untuk memberikan pemikiran alternatif yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam kaitannya dengan implementasi kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM Perum Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Temanggung dalam rangka pelestarian hutan lindung di Gunung Sumbing-Sindoro. c. Agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang masalah-masalah dan lingkup yang akan dikaji dalam penelitian ini.

E. Metode Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian sebagai suatu prasarat menyelesaikan studi dalam meraih gelar Sarjana Hukum, maka penelitiannya merupakan commit to user 8 penelitian hukum. Penelitian hukum adalah suatu kegiatan, yang didasarklan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala tertentu, dengan jalan menganalisanya dengan mengadakan pemeriksaan secara mendalam terhadap fakta hukum untuk kemudian mengusahakan pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan. Dengan demikian dapat kita lihat bahwa metedologi penelitian memanglah penting. Beberapa hal yang menyangkut metode penelitian dalam penelitian ini diuraikan penulis sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Hukum Mengacu pada perumusan masalah, maka penelitian ini termasuk dalam jenis metode penelitian hukum empiris atau sosiologis. “Pada penelitian hukum empiris, maka yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder, kemudian dilanjutkan pada data primer di lapangan, atau terhadap masyarakat” Soerjono Soekanto, 2007:52. Dalam hal ini, peneliti memberikan gambaran dan menguraikan tentang Studi implementasi kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM Perum Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Temanggung dalam rangka pelestarian hutan lindung di Gunung Sumbing-Sindoro. 2. Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersifat deskriptif. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Maksud dari penelitian deskriptif adalah terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu dalam memperkuat teori-teori baru Soerjono Soekanto, 2007 : 10. 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat kualitatif yakni lebih memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip commit to user 9 umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan masyarakat, atau pola-pola yang dianalisis gelaja-gejala sosial budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai pola-pola yang berlaku Burhan Ashofa, 2004:21. 4. Jenis dan Sumber Data Penelitian Data adalah hasil dari penelitian, baik berupa fakta-fakta atau angka- angka yang dapat dijadikan bahan untuk dijadikan suatu sumber informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Jenis dan sumber data yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer. Data primer adalah data atau fakta atau keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama, atau melalui penelitian di lapangan, yaitu berupa wawancara interview. Dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Kehutanan Temanggung, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Temanggung, beberapa anggota masyarakat pelaksana PHBM di gunung Sumbing-Sindoro. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data atau fakta atau keterangan yang digunakan oleh seseorang yang secara tidak langsung dari lapangan. Data ini diperoleh dari peraturan perundang-undangan, dokumen atau arsip, bahan pustaka, laporan, internet, jurnal, makalah dan sebagainya yang terkait dengan penelitian ini. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan teknik untuk mengumpulkan data dari salah satu atau beberapa sumber data yang ditentukan untuk memperoleh data-data primer dan sekunder yang lengkap dan relevan. Teknik pengumpulan data tersebut adalah meliputi hal berikut : commit to user 10 a. Data Primer 1 Wawancara interview Penulis terjun langsung ke lokasi penelitian dengan tujuan memperoleh data yang valid dan lengkap dengan cara mengadakan wawancara. Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Untuk mempermudah perolehan informasi, penulis membuat pandua wawancara yang beriri pertanyaan-pertanyaan dan tersusun dalam bentuk interview guide. Adapun dalam penentuan responden, dapat diperoleh dengan cara pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, dimana peneliti cenderung memilih informant yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara dalam HB. Sutopo, 2002 : 22. Penelitian selanjutnya menggunakan snow ball sampling yaitu peneliti pertama-tama datang pada seseorang yang menurut pengetahuannya dapat dipakai sebagai “key informant”, tetapi setelah berbicara secara cukup, informant tersebut menunjukkan subyek lain yang dipandang mengetahui lebih banyak masalahnya sehingga peneliti menunjuknya sebagai informant baru, dan demikian pula seterusnya berganti informant berikutnya yang dianggap lebih dalam pula, sehingga data yang diperolehnya semakin banyak, lengkap, dan mendalam H. B. Soetopo, 2002 : 22. 2 Observasi Tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan setting, kegiatan yang terjadi, orang yang terlibat di dalam kegiatan, waktu kegiatan dan makna yang diberikan oleh pelaku yang diamati tentang peristiwa yang bersangkutan Burhan Ashofa, 2004: 58. Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan commit to user 11 pengamatan langsung di lapangan. Jenis Observasi yang dipakai pada penelitian ini observasi non partisipan dimana peneliti tidak berpartisipasi terhadap segala kegiatan yang terdapat di tempat penelitian. b. Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder dengan menggunakan studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen resmi, hasil penelitian terdahulu, dan bahan kepustakaan lain yang digunakan sebagai acuan penulis yang tentunya berkaitan dengan masalah yang diteliti. 6. Teknik Analisis Data dan Model Analisis Langkah yang dilakukan setelah memperoleh data adalah menganalisis data tersebut. Analisis data mempunyai kedudukan penting dalam penelitian guna mencapai tujuan penelitian. Data yang diperoleh tersebut akan diproses dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga didapat suatu kesimpulan yang merupakan hasil akhir dari penelitian. Adapun model analisis yang digunakan penulis adalah analisa kualitatif model interaktif interactive model of analysis yaitu dilakukan dengan cara interaksi, baik antara komponennya, maupun dengan proses pengumpulan data, dalam proses yang berbentuk siklus. Dalam bentuk ini, peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. Sesudah pengumpulan data berakhir, peneliti bergerak diantara tiga komponen analisisnya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa bagi penelitiannya H. B. Soetopo, 2002 : 94-95 commit to user 12 Untuk lebih jelasnya, tehnik analisa data kualitatif dengan model interaktif dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut. Bagan I : Interactive Model Of Analysis Gambar1. Teknik pengumpulan data Keterangan : a. Pengumpulan data adalah proses mencari data dan mencatat semua data yang masuk. b. Reduksi Data Dalam reduksi data peneliti diharuskan memeriksa semua data yang diperoleh, apakah sudah lengkap, runtun atau masih diperlukan informasi tambahan sebagai pelengkap dalam penyususnan nantinya. Setelah semua data atau informsi sudah terkumpul lengkap, kemudian penulis melakukan proses pemilihanseleksi, pemfokusan dan penyederhanaan dari data-data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir penelitian dapat dilakukan. c. Penyajian Data Dengan penyajian data, peneliti akan mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh menganalisa atau mengambil tindakan yang berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian data tersebut dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan commit to user 13 harus mengacu pada rumusan masalah sehingga dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang akan diteliti. d. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Dalam pengumpulan data peneliti harus sudah memahami arti berbagai hal yang ditemui, dengan melakukan pencatatan-pencatatan, peraturan- peraturan, pola-pola, pertanyaan-pertanyaan, atau konfigurasi- konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat dan berbagai proposisi kesimpulan yang diverifikasi.

F. Sistematika Penulisan Hukum

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERUM PERHUTANI DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN (Studi Di Wilayah Perum Perhutani KPH Malang)

1 8 17

AKTIVITAS HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) PERUM PERHUTANI PASCA BENCANA ALAM BANJIR DI WILAYAH RESORT POLISI HUTAN LEBAKHARJO BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN DAMPIT (STUDY PADA HUMAS PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) MALANG)

0 5 2

ANALISIS VEGETASI HERBA DI HUTAN SEPUTIH BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN MAYANG KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN JEMBER

0 6 17

Upaya Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat dalam Mengurangi Laju Kerusakan Hutan

9 49 120

Pengelolaan hutan lindung bersama masyarakat di kesatuan pemangkuan hutan perhutani Bandung Selatan analisis perilaku ekonomi rumahtangga

0 16 440

Peranan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan di KPH Cepu, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah

1 41 109

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Jawa Barat

4 28 104

KEBIJAKAN PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN SARADAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT

1 20 161

PEMBERIAN HAK KELOLA LAHAN OLEH PERHUTANI KEPADA MASYARAKAT DESA HUTAN MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI PERUM PERHUTANI KPH BLORA.

0 0 1

PELESTARIAN HUTAN MELALUI PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT DI BAGIAN KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (BKPH) SAMBIREJO WIROSARI GROBOGAN.

0 0 3