Anatomi Organ Reproduksi 1. Anatomi Organ Reproduksi Wanita

lain. Remaja juga dapat memperoleh informasi yang benar dari kedua orangtua mereka tentang perilaku yang benar dan moral yang baik dalam menjalani kehidupan. Di dalam keluarga juga, remaja dapat mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan dan yang harus dihindari. Orang tua juga dapat memberikan informasi awal tentang menjaga kesehatan reproduksi bagi seorang remaja Blum, 2004.

2.3.8. Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Cara penularannya tidak hanya terbatas secara genital- genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital, atau ano-genital. Sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini tidak hanya terbatas pada daerah genital saja, tetapi juga pada daerah-daerah ekstra genital. Penyakit menular seksual juga dapat terjadi dengan cara lain yaitu penggunaan peralatan pribadi yang bersamaan, seperti handuk, pakaian, termometer dan lain-lain. Selain itu penyakit menular seksual juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya ketika di dalam kandungan dan melalui jalan lahir apabila kelahirannya pervaginam Donggori, 2012. Penyakit menular seksual yang umum terjadi di Indonesia antara lain: gonorrhea, chlamydia, vaginosis bakterial, herpes simpleks, trikomoniasis, sifilis, limfogranuloma venerium, ulkus mole, granuloma inguinale, dan Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS Kurniawan, 2008. 2.4. Anatomi Organ Reproduksi 2.4.1. Anatomi Organ Reproduksi Wanita Organ reproduksi wanita dibagi menjadi dua, yaitu organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ reproduksi eksternal wanita terdiri dari: 1. Mons veneris mons pubis adalah bagian yang menonjol di atas simfisis yang terdiri dari jaringan lemak. Setelah pubertas, bagian ini akan ditutupi oleh rambut kemaluan pubes. 2. Labia mayora terdiri dari bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa yang ada pada mons pubis. Labia Universitas Sumatera Utara mayora sinistra dan dekstra bersatu di sebelah belakang membentuk commisura posterior frenulum dan merupakan batas bagian depan perineum. Labia mayor homolog dengan skrotum pada laki-laki. 3. Labia Minora merupakan lipatan tipis di sebelah medial dari labia mayora. Kedua lipatan tersebut bertemu di bagian atas klitoris membentuk prepotium clitoris dan bagian bawah klitoris membentuk frenulum clitoris. Di bagian belakang, labia minor mengelilingi orificium vaginea dan membentuk fossa naviculare. 4. Klitoris kira-kira sebesar biji kacang hijau, tertutup oleh preputium clitoris dam terdiri dari glans clitoridis, corpus clitoridis, dan dua krurayang menggantungkan klitoris ke os pubis. Glans clitoridis terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf, sehingga sangat sensitive. Klitoris analog dengan penis laki-laki. 5. Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara dari 4 kelenjar, yaitu: 2 dari kelenjar Bartholini dan 2 dari kelenjar Skene. 6. Glandula vestibularis mayoris Bartholini merupakan kelenjar terpenting pada daerah vulva. Berfungsi untuk mengeluarkan secret mukus terutama pada waktu koitus. 7. Hymen merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vaginae. Biasanya ukuran lubang hymen sebesar ujung jari, sehingga getah dari genetalia interna dan darah haid dapat mengalir keluar. Hymen yang tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum. Setelah partus, hanya tertinggal sisa-sisa dari pinggir introitus yang disebut carunculae myrtiformis. Organ reproduksi internal wanita terdiri dari: 1. Vagina merupakan suatu saluran musculo-membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva. Terletak di antara kandung kemih dan rectum. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan sirkular yamg disebut rugae. Setelah melahirkan, sebagian rugae tersebut akan menghilang. Pada puncak vagina menonjol ujung dari serviks. Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina Universitas Sumatera Utara disebut portio. Vagina berfungsi sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah waktu haid dan sekret keluar dari uterus, sebagai alat persetubuhan, dan sebagai jalan lahir saat partus. 2. Uterus merupakan organ yang berongga dan berbentuk seperti bola lampu yang gepeng dan terdiri dari dua bagian, yaitu: corpus uteri yang berbentuk segitiga dan serviks yang berbentuk silinder. Bagian atas dari corpus uteri disebut dengan fundus uteri. Sebagian besar dari permukaan belakang uterus tertutup peritoneum, sedangkan permukaan depan hanya pada bagian atasnya saja. Bagian bawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang vesika urinaria. 3. Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus. Terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim. Tuba fallopi terdiri atas : a. Pars interstitialis intramularis terletak di antara otot rahim mulai dari osteum internum tuba. b. Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit. c. Pars ampuralis tubae , bagian tuba yang paling luas dan berbentuk “s”. d. Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang disebut fimbriae tubae. Fungsi tuba fallopi : 1. Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri. 2. Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi. 3. Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi. 4. Tempat terjadinya konsepsi. 5. Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi. 4. Ovarium ada 2, terletak di kiri dan kanan uterus, yang dihubungkan oleh ligamentum ovarii propium ke uterus dan dihubungkan ke dinding panggul Universitas Sumatera Utara oleh ligamentum ifundibulo-pelvicum. Ovarium terletang di dinding lateral panggul pada sebuah lekukan yang disebut fossa ovarica Waldeyeri. Ovarium terdiri dari bagian korteks dan medulla. Pada korteks terdapat folikel-folikel primordial dan pada medulla terdapat pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. 5. Parametrium merupakan jaringan ikat yang terdapat di antara kedua lembar ligamentum latum. Bagian atas ligamentum latum yang mengandung tuba disebut dengan mesosalphinx dan bagian caudalnya yang berhubungan dengan uterus disebut mesometrium. Pada sisi depannya berjalan ligamentum teres uteri, pada permukaan belakang ligamentum ovarii propium Cuningham et al, 2005; Prawiharjo, 2011, Moore, 1999. Gambar 2.1. Organ Reproduksi Wanita Sumber: http:www.mydr.com.auwomens-healthfemale-reproductive-organs 2.4.2. Anatomi Organ Reproduksi Pria Organ reproduksi pria juga dibagi menjadi dua, yaitu organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ reproduksi eksternal pria terdiri dari: 1. Penis merupakan organ genetalia luar pada sistem reproduksi pria yang berfungsi sebagai saluran keluar urine, cairan semen, dan sebagai alat untuk bersenggama. Struktur penis terdiri dari akar radix penis yang menempel pada dinding perut, badan corpus penis yang merupakan bagian tengaj dari penis, dan glans penis atau ujung penis yang berbentuk seperti kerucut. Pada Universitas Sumatera Utara ujung glans penis terdapat meatus utrethra yang merupakan jalan keluar dari urine dan cairan semen. Penis terdiri atas tiga bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons corpus cavernosum. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons corpus spongiosum, yang membungkus urethra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang ereksi. 2. Skrotum adalah kantung terdiri dari kulit dan otot yang membungkus testis. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos musculus dartos. Musculus dartos berfungsi sebagai termoregulator agar spermatogenesis dapat berjalan dengan normal. Otot ini berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Otot mengerut dan menarik testis mendekati tubuh yang hangat bila suhu lingkungan dingin dan mengendur serta menjauhkan testis dari tubuh apabila suhu lingkungan naik. Perbedaan suhu tubuh dan suhu di testis agar spermatogenesis dapat berjalan dengan lancar sekitar 5 – 7 o C. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster musculus cremaster. Organ reproduksi internal pria terdiri dari: 1. Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval, agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar 2.5 cm. Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu kantung ekstraabdomen tepat dibawah penis. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone FSH dan Luteinizing Hormone LH juga hormon testosterone. Testis berfungsi untuk : Universitas Sumatera Utara 1. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di tubulus seminiferus. 2. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial. 2. Epidididimis merupakan sebuah saluran yang berasal dari testis dan bermuara ke vas deferens. Epididimis terbagi menjadi 3 bagian, yaitu caput epididimis yang bertautan langsung dengan testis, corpus epididimis, dan cauda epididimis yang bermuara ke vas deferens. Epididimis berfungsi sebagai tempat transportasi, konsentrasi, pematangan, dan penyimpanan spermatozoa. 3. Vas deferens merupakan saluran transportasi spermatozoa dari cauda epididymis menuju urethra. Ujung vas deferens menebal dan membesar membentuk ampula ductus deferens. Ujung ampula terdapat muara vesika seminalis. Setelah muara vesika seminalis ini, vas deferens diberi ductus ejaculatorii. Duktus ini menembus prostat. 4. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi bagian tengah dari urethra. Cairan yang dihasilkan kelenjar prostat banyak mengandung enzim yang berfungsi untuk membersihkan dan menetralisir urethra dari bekas urine dan kotoran-kotoran lain sebelum ejakulasi. pH cairan ini berkisar antara 7,5 – 8,2. 5. Vesika seminalis merupakan saluran panjang dan berkelok-kelok yang terletak di bagian posterior kelenjar prostat. Sekeret kelenjar pada saluran ini berupa cairan encer kekuning-kuningan dan mengandung banyak zat termasuk globulin, asam askorbat, fruktosa, dan prostaglandin. Fruktosa penting untuk nutrisi spermatozoa, dan prostaglandin dapat membantu fertilisasi dengan cara mempengaruhi saluran reproduksi wanita. pH cairan ini berkisar antara 5,7 – 6,2. 6. Kelenjar bulbourethral disebut juga kelenjar Cowper, adalah struktur seukuran kacang yang terletak di sisi uretra tepat di bawah kelenjar prostat. Kelenjar ini menghasilkan cairan licin bening yang bermuara langsung ke dalam uretra. Cairan ini berfungsi untuk melumasi uretra dan menetralisir keasaman yang mungkin hadir karena sisa urin dalam uretra Moore, 1999; BKKBN 2007. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Organ Reproduksi Pria Sumber: http:www.infertilitybooks.comonlinebooksmalpaniimages02c_malereproducti vesystem_side.jpg

2.5. Pengetahuan