BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural Adjie, 2013.
Millenium Development Goal 5 MDG5 sampai sekarang masih menganut pengertian kesehatan reproduksi yang ditetapkan oleh International Conference of
Population and Development di Kairo pada tahun 1994, yaitu kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan,
tetapi dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi serta prosesnya WHO, 2014.
2.2. Remaja 2.2.1. Definisi Remaja
Menurut WHO, remaja adalah periode dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa kanak-kanak dan sebelum
dewasa, dari umur 10 sampai 19 tahun. Masa remaja ini disebut juga masa transisi. Transisi yang terjadi pada masa remaja mencakup pecepatan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial UNFPA, 2009.
2.2.2. Perubahan yang Terjadi pada Masa Remaja
Perubahan-perubahan yang terjadi ketika seorang anak menginjak masa remaja dapat dilihat dari 3 dimensi, yaitu dimensi biologis, dimensi kognitif, dan dimensi
moral dan sosial.
a. Dimensi Biologis dan Seksualitas
Pada saat anak menginjak remaja, di saat itu pula anak mengalami masa pubertas. Tanda pubertas pertama yang dapat dilihat pada anak perempuan adalah
perkembangan tunas-tunas payudara, yang dimulai seawalnya pada usia 8 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tanda pertama pada anak laki-laki adalah pembesaran testis, yang dimulai seawalnya usia 9,5 tahun. Pada masa ini pula untuk pertama kalinya anak
perempuan mengalami menstruasi menarche dan anak laki-laki mengalami mimpi basah spermarche Behrman et al, 2012 .
Menarche dan spermarche pada remaja perempuan dan laki-laki menandakan bahwa sistem reproduksinya sudah mulai aktif. Selain mengalami
menarche, anak perempuan mengalami perubahan fisik, yaitu pertumbuhan payudara, tumbuhnya rambut di kemaluan, panggul membesar, dan tumbuhnya
jerawat pada wajah. Sedangkan pada laki-laki mengalami perubahan seperti pertambahan massa otot, pertambahan panjang dan besar pada penis, pembesaran
pada testis, tumbuhnya rambut pada kemaluan, tumbuh jerawat pada wajah Mannheim, 2013.
Seksualitas tidak hanya meliputi perilaku seksual, tetapi juga keinginan dan fantasi, orientasi seksual, sikap terhadap seks, dan hubungannya dengan emosi,
dan kesadaran terhadap aturan dan adat istiadat yang ditentukan dalam kehidupan sosial. Sebagian besar mempunyai beberapa informasi mengenai risiko kehamilan,
AIDS dan penyakit lain yang ditularkan secara seksual, akan tetapi informasi itu tidak secara konsisten mengendalikan perilaku seksual Behrman et al, 2012.
b. Dimensi Kognitif dan Moral