Tanda pertama pada anak laki-laki adalah pembesaran testis, yang dimulai seawalnya usia 9,5 tahun. Pada masa ini pula untuk pertama kalinya anak
perempuan mengalami menstruasi menarche dan anak laki-laki mengalami mimpi basah spermarche Behrman et al, 2012 .
Menarche dan spermarche pada remaja perempuan dan laki-laki menandakan bahwa sistem reproduksinya sudah mulai aktif. Selain mengalami
menarche, anak perempuan mengalami perubahan fisik, yaitu pertumbuhan payudara, tumbuhnya rambut di kemaluan, panggul membesar, dan tumbuhnya
jerawat pada wajah. Sedangkan pada laki-laki mengalami perubahan seperti pertambahan massa otot, pertambahan panjang dan besar pada penis, pembesaran
pada testis, tumbuhnya rambut pada kemaluan, tumbuh jerawat pada wajah Mannheim, 2013.
Seksualitas tidak hanya meliputi perilaku seksual, tetapi juga keinginan dan fantasi, orientasi seksual, sikap terhadap seks, dan hubungannya dengan emosi,
dan kesadaran terhadap aturan dan adat istiadat yang ditentukan dalam kehidupan sosial. Sebagian besar mempunyai beberapa informasi mengenai risiko kehamilan,
AIDS dan penyakit lain yang ditularkan secara seksual, akan tetapi informasi itu tidak secara konsisten mengendalikan perilaku seksual Behrman et al, 2012.
b. Dimensi Kognitif dan Moral
Dalam teori Piaget, remaja mengalami peralihan dari karakteristik pemikiran operasional anak usia-sekolah yang nyata ke perbuatan logis yang
formal. Perbuatan formal meliputi kemampuan memanipulasi gagasan seperti tanda-tanda aljabar, memberi alasan dari prinsip-prinsip yang diketahui,
mempertimbangkan berbagai sudut pandang sesuai dengan berbagai kriteria, dan memikirkan mengenai proses pemikirannya itu sendiri McGraw-Hill Education,
2006. Berbagai ahli teori berdebat bahwa peralihan dari pelaksanaan nyata ke
formal mengikuti peningkatan kuantitatif pengetahuan, pengalaman dan efisiensi kognitif, bukannya re-organisasi kualitatif pemikiran. Dari pandangan tersebut,
data-data menunjukkan peningkatan yang mantap dalam kecepatan pemrosesan
Universitas Sumatera Utara
kognitif dari masa kanak-kanak akhir sampai awal masa remaja Behrman et al, 2012.
Perkembangan pemikiran moral secara kasar sejajar dengan perkembangan kognitif. Kebanyakan anak praremaja melihat benar dan salah sebagai hal yang
mutlak dan tidak dapat dipertanyakan. Kemudian selama masa remaja akan timbul pemikiran abstrak, mempertanyakan lebih banyak hal, terpusat pada diri sendiri,
kemudian akan terbentuk idealisme dan absolutisme Raising Children Network, 2010.
c. Dimensi Sosial
Pubertas biasanya mengakibatkan hubungan yang tegang dan renggang antara remaja dan orang tuanya. Pada awalnya, remaja meminta penambahan
kebebasan kepada orang tuanya dan lebih memilih untuk mendekatkan diri kepada teman sebayanya. Selanjutnya melanjutkan usahanya untuk mendapatkan
autonomi yang lebih besar. Kelompok sebaya menjadi kurang penting dan lebih mementingkan hubungannya dengan teman kencannya. Pada remaja akhir, sudah
memiliki kebebasan praktis , tetapi menganggap bahwa keluarga tetap yang paling aman. Di dalam hal pertemanan, yang lebih penting adalah keakraban dan
mungkin janji komitmen dengan pasangan Mannheim, 2013; Behrman et al, 2012; Raising Children Network, 2010.
2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi Remaja