BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Pada penelitian ini kerangka konsep korelasi kadar gula darah dengan konsentrasi berpikir diuraikan sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Keterangan : Garis menyambung merupakan variabel yang diteliti.
3.2 Definisi Operasional
Variabel Definisi
Operasional Cara
Ukur Alat
Ukur Hasil Ukur
Skala
Kadar Gula Darah
Kadar Gula
Darah yang
diukur setelah
berpuasa selama lebih
dari delapan jam dan
kadar gula darah satu jam setelah
makan. Sesuai
prosedur pengukur
an glukosa
menggun akan
glucose meter.
Glucose meter.
Kadar gula darah
dari pembuluh
darah perifer
mgdl Numerik
Kadar Gula Darah Konsentrasi Berpikir
Universitas Sumatera Utara
Konsentrasi Berpikir
Konsentrasi berpikir
yang diukur
setelah pengukuran
kadar gula darah berpuasa selama
lebih dari
delapan jam dan kadar gula darah
satu jam setelah makan.
Sesuai prosedur
pengukur an
konsentra si
berpikir menggun
akan trail makin
test B. Trail
making test B.
Waktu dalam detik
yang dibutuhkan
untuk menyelesaik
an tugas dengan
sempurna Skor.
Numerik
3.3 Hipotesis
Ada korelasi antara kadar gula darah dengan konsentrasi berpikir.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif Dahlan, 2010. Penelitian ini mengambil data langsung melalui pemeriksaan kadar gula darah
perifer dengan glucose meter dan konsentrasi berpikir dengan trail making test.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di FK USU pada periode bulan Agustus 2015 hingga Desember 2015.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kadar gula darah dan data konsentrasi berpikir mahasiswa laki-laki di FK USU.
4.3.1 Populasi
Populasi adalah sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi penelitian adalah semua mahasiswa laki-laki di FK USU.
4.3.2 Sampel Penelitian
Data yang digunakan adalah data primer yang diambil langsung oleh peneliti dari sampel yang telah ditentukan. Sampel merupakan bagian dari populasi
yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling, dimana semua
sampel yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah yang diperlukan terpenuhi Dahlan, 2010. Sampel
diambil dengan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebagai berikut: Kriteria inklusi:
Pria. Usia 20-30 tahun.
BMI 18,5-24,9 kgm
2
.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria eksklusi: Melakukan olahraga berat satu minggu terakhir.
Mengkonsumsi alkohol. Merokok.
Riwayat diabetes. Mengkonsumsi obat yang mempengaruhi regulasi glukosa.
Perhitungan sampel berdasarkan pada jenis penelitian dengan
� = { � + �
,5�� + � − �
}
2
+ 3
Z : Kesalahan tipe 1, ditetapkan sebesar 5 1,645.
Z
: Kesalahan tipe 2, ditetapkan sebesar 5 1,960. r
: Koefisien korelasi ditetapkan 0,5. n = 46 orang.
Dengan demikian besar sampel minimal yang diperlukan untuk penelitian adalah empat puluh enam orang.
4.4 Teknik Pengumpulan data