Metode Pengumpulan Data Pengujian Hipotesis Jadwal Penelitian

12. MAIN Malindo Feedmill Tbk 13. SMCB Holcim Indonesia Tbk 14. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk 15. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 16. ASII Astra International Tbk 17. GDYR Goodyear Indonesia Tbk 18. GJTL Gajah Tunggal Tbk 19. LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 20. HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk Sumber : Hasil olahan penulis

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan cara mendownload dari situs www.idx.co.id sesuai dengan periode pengamatan tahun 2010-2012. 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.6.1 Variabel Penelitian

3.6.1.1 Variabel Independen

Menurut Murti dan Salamah 2006 „variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen‟. Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan metode Value Added Intellectual Coefficient VAIC yang dikembangkan oleh Pulic 1998 dan diadopsi oleh Chen et al. 2005 dan Tan et al. 2007. Intellectual Capital dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja IC yang diukur dalam tiga komponen yaitu Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency, dan Capital Employed Efficiency Chen et al., 2005. Universitas Sumatera Utara Formulasi dan tahapan perhitungan VAIC adalah sebagai berikut : Tahap Pertama : Menghitung Nilai Tambah atau Value Added VA. VA adalah perbedaan antara penjualan OUT dan input IN. Rumus untuk menghitung VA yaitu : VA = S – B S Output = Total semua pendapatan B Input = Beban dan biaya-biaya selain beban karyawan Tahap Kedua : Menghitung Human Capital Efficiency HCE. HC adalah meodal intelektual perusahaan yaitu kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan karyawan dimana karyawan tersebut bekerja Pulic, 1998. HC diukur dengan HCE yang merupakan indicator efisiensi nilai tambah Value Added modal manusia. Rumus untuk menghitung HCE yaitu : HCE = VA HC VA = Value Added HC = Human Capital; beban karyawan HCE = Human Capital Efficiency Tahap Ketiga : Menghitung Structural Capital Efficiency SCE. SC dapat didefinisikan sebagai competitive intelligence, formula, sistem informasi, hak paten, kebijakan, proses, dan sebagainya, hasil dari produk atau sistem perusahaan yang telah diciptakan dari waktu ke waktu Pulic, 1998, yang diukur dengan Structural Capital Universitas Sumatera Utara Efficiency SCE yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah Value Added. Rumus untuk menghitung SCE yaitu : SC = VA – HC SCE = SC VA Tahap Keempat : Menghitung Capital Employed Efficiency CEE. Capital Employed CE dapat didefinisikan sebagai total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap dan aset lancar dalam suatu perusahaan Pulic, 1998, yang diukur dengan Capital Employed Efficiency yang merupakan indicator efisiensi nilai tambah. Rumus yang digunakan untuk menghitung CEE yaitu : CEE = VA CE CE = Nilai buku aktiva bersih Tahap Kelima : Menghitung Value Added Intellectual Efficiency VAIC.VAIC mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang juga dianggap sebagai Business Performance Indicator BPI. VAIC merupakan penjumlahan dari tiga komponen sebelumnya, yaitu HCE, SCE, dan CEE. VAIC = HCE + SCE + CEE

3.6.1.2 Variabel Dependen

Menurut Murti dan Salamah 2006, “Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan Universitas Sumatera Utara oleh adanya variabel bebas”. Oleh karena itu variabel dependen merupakan konsekuensi dari variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset ROA. 1. Return on Asset adalah profitabilitas kunci yang mengukur jumlah profit yang diperoleh dari tiap rupiah aset yang dimiliki perusahaan. ROA memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset untuk operasional perusahaan. Rasio ini mewakili rasio profitabilitas, yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. ROA = Laba bersih + beban bunga 1 – tarif pajak rata-rata total aset

3.6.2 Definisi Operasional Variabel

Operasional Variabel penelitian ini dapat dilihat secara lebih lengkap pada tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Jenis Variabel Variabel Defenisi Variabel Rumus Variabel Independen Human Capital Efficiency HCE Indikator efisiensi nilai tambah modal manusia. HCE = VAHC Structural Capital Efficiency SCE Indikator efisiensi nilai tambah modal strruktural. SCE = SCVA Capital Employed Efficiency CEE Indikator efisiensi nilai tambah modal yang digunakan. CEE = VACE Universitas Sumatera Utara Value Added Intel- lectual Coefficient VAIC VAIC = HCE + SCE + CEE Variabel Dependen Return on Asset ROA Rasiountuk mrngukur kemampuan perusaha- an dalam menghasilkan laba dengan mengguna- kan total aset yang dimiliki perusahaan. ROA = Laba bersih setelah pajak total aset 3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, minimum, maksimum, dan standar deviasi Ghozali, 2006.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. 3.7.2.1 Uji Normalitas MenurutHusein Umar2008,tujuanujinormalitasadalah untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui Universitas Sumatera Utara sebuah grafik atau uji kolmograv-smirnov. Didalam cara menggunakan grafik, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Cara untuk mengetahui terjadinya multikolinieritas yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2006.

3.7.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya. Cara untuk mengetahui terjadinya autokorelasi atau tidak yaitu dengan menggunakan Run test. Run test digunakan untuk melihat data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. Tidak terjadi autokorelasi yaitu apabila probabilitas signifikan lebih besar dari  = 0,05 Ghozali, 2006.

3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau Universitas Sumatera Utara tidak terjadi heterskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji gletser. Jika variabel independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 0,05 dapat disimpulkan tidak adanya heteroskedastisitas Ghozali, 2006.

3.7.3 Analisis Regresi Berganda dan Regresi Sederhana

Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda untuk mengetahui hubungan HCE, SCE, dan CEE terhadap Return on Asset sehingga dapat diperoleh gambaran menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan yang lain. Model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1HCE + b2SCE + b3CEE + e Keterangan : Y = Profitabilitas ROA a = konstanta b1,2,3 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen e = standard error Untuk mengetahui pengaruh VAIC terhadap ROA digunakan analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah pengaruh secara linier antara satu variabel independen X 1 dengan variabel dependen Y. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui arah pengaruh variabel Universitas Sumatera Utara independen dengan variabel dependen apakah variabel independen berpengaruh positif atau negatif terhadap memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linier sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1VAIC Keterangan : Y = Profitabilitas ROA a = konstanta b1 = koefisien regresi dari variabel independen

3.8 Pengujian Hipotesis

Hipotesisdiujidengananalisisregresilinierbergandauntukmenganalisis pengaruh variabel independen terhadap dependen. Untuk menguji apakah hipotesisyangdiajukanditerimaatauditolak,digunakanujitt-testdanujiFF- test.

3.8.1 Uji Persial t-test

Uji t adalah uji parsial yang berfungsi untuk melihat pengaruh masing- masing variabel independen atau bebas X berpengaruh nyata atau tidak secara parsial terhadap variabel dependenterikatnya Y. Ujiinidilakukanuntukmengetahuipengaruhvariabelindependensecara parsial terhadapvariabeldependen.Tingkatkepercayaanadalah95danlevel pengujianyangdiguna kanα5.Ujiinidilakukandenganmembandingkant hitungdengan t tabel dengan ketentuansebagaiberikut: Universitas Sumatera Utara a Untuk koefisien positif:  Ho diterima dan Ha ditolak jika untuk  Ha diterima dan Ho ditolak jika untuk b Untuk koefisien negatif:  Ho diterima dan Ha ditolak jika untuk  Ha diterima dan Ho ditolak jika untuk

3.8.2 Uji Simultan F-test

Uji F adalah uji simultan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independenbebas X 1 , X 2 , X 3 … secara bersama terhadap variabel terikatnyadependen Y. Ujiinidilakukanuntukmengetahuipengaruhvariabelindependensecara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel dengan ketentuan: Kriteria: 1 H0 diterimadan Ha ditolakjikaFhitungFtabeluntukα=5 2 Ha diterimadan H0 ditolakjikaFhitungFtabeluntukα=5 Universitas Sumatera Utara

3.9 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut : Tabel3.3 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Oktober 2013 Februari 2014 Maret2013 April 2014 Mei 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul Pengajuan Proposal Bimbingan Proposal dan Seminar Pengumpulanda n Pengolahan Data serta Meja Hijau Penulisan Skripsi Universitas Sumatera Utara BABIV HASILPENELITIANDAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian