commit to user
II - 2 Gambar 2.1 Tubuh sebagai sistem enam link dan joint
Sumber: Chaffin dan Anderson, 1999
Segmen tubuh manusia dapat disetarakan dengan segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukur berdasarkan persentase tertentu dari tinggi badan,
sedangkan beratnya diukur berdasarkan persentase dari berat badan. Penentuan letak pusat massa tiap link didasarkan pada persentase standar yang ada. Panjang
setiap link tiap segmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi mengikuti hukum Newton. Prinsip ini digunakan untuk menyatakan gaya mekanik
pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi gaya-gaya yang terjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah mempelajari
interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktivitas kerja
dapat meningkat. Menghindari keluhan pada sistem kerangka otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pengendalian administratif pemilihan personel
yang tepat, pelatihan tentang teknik-teknik penanganan material. Pada gerakan jalan yang terpenting adalah keseimbangan dari pasien.
Gerakan ini memperlihatkan bagaimana kedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah. Pengguna alat bantu pada kaki gerak terlihat
bagaimana alat bantu tersebut menyeimbangkan pasien dalam berjalan sehingga alat tersebut nyaman dipakai.
2.1.2 Prinsip Biomekanika Anggota Gerak Bawah
Berdasarkan sistem sambungan bagian-bagian tubuh secara umum, anggota gerak bawah terdiri dari pelvis pinggul dan tungkai bawah. Tungkai
bawah terdiri dari beberapa bagian yaitu thigh, knee penghubung thigh dan shank, shank, ankle penghubung shank dan foot, dan foot.
commit to user
II - 3 Gambar 2.2 Tulang dan sambungan anggota gerak bawah
Sumber: Whittle, 2007
Enam pergerakan dasar terjadi pada berbagai kombinasi di dalam persendian tubuh
anggota gerak bawah. Dua pergerakan pertama yaitu flexion dan extension yang terjadi pada mata kaki, ankle, pinggul dan jari kaki. Flexion adalah
gerakan membengkok untuk mengurangi sudut relatif persendian antara dua segmen bersebelahan. Sedangkan extension adalah gerakan meluruskan untuk
menambah sudut relatif persendian antara dua segmen bersebelahan seperti memposisikan persendian kembali ke titik nol atau titik acuan.
Gambar 2.3 Flexion dan extension
Sumber: Hamill J. dan Knutzen, 2009
Flexion dan extension adalah aksi prinsip dari kaki, dimana aktifitas tersebut diatur oleh otot-otot dan persendian yang terlibat dalam pergerakan. Otot-
otot yang berperan selama gerakan flexion disebut otot fleksor, dan otot yang
commit to user
II - 4
berperan selama gerakan extension disebut sebagai otot ekstensor Radcliffe dan
Foort, 1961. Saat lutut melakukan gerakan extension, ekstensor akan rileks sedangkan saat lutut melakukan gerakan flexion, ekstensor akan merentang.
Gerakan flexion-extension lutut dilakukan atas peran sendi lutut, sedangkan gerakan dorsiflexion-plantarflexion foot dilakukan atas peran sendi pergelangan
kaki. Abduksi adalah gerakan menjauh dari sumbu tengah badan atau ruas
tubuh. Memidahkan lengan tangan atau kaki ke luar sisi atau merentangkan jari tangan atau jari kaki adalah suatu contoh abduksi
. Sedangkan aduksi adalah
gerakan kembali segmen tubuh ke arah sumbu tengah badan. Gerakan abduksi-
aduksi toes dapat dilakukan atas peran sendi pergelangan kaki dan otot adductor hallucts.
Gambar 2.4 Abduksi dan aduksi
Sumber: Hamill J. dan Knutzen, 2009
Dua pergerakan dasar yang terakhir melibatkan perputaran rotasi. Rotasi dapat berupa medial internal atau lateral eksternal.
Rotasi hanya berputar ke arah kanan dan kiri pada kepala dan batang tubuh.
Pada saat posisi dasar awal, perputaran internal atau medial mengacu pada pergerakan suatu segmen dari suatu
sumbu vertikal sehingga permukaan anterior segmen bergerak ke arah sumbu tengah tubuh saat permukaan posterior bergerak menjauhi sumbu tubuh.
Perputaran eksternal atau lateral adalah pergerakan kebalikan dimana permukaan anterior bergerak menjauhi sumbu tengah dan permukaan posterior segmen
bergerak ke arah sumbu tengah. Otot yang berperan dalam pergerakan rotasi kaki
diantaranya, otot tibialis posterior dimana menggerakkan toes ke sisi medial, sedangkan otot peroneus longus menggerakkan bagian toes ke arah lateral.
Pergerakan ini sangat bergantung pada persendian ankle dan subtalar joint Whittle, 2007.
commit to user
II - 5 Gambar 2.5
Rotasi persendian lutut
Sumber: Hamill dan Knutzen, 2009
2.1.3 Fase Gait Cycle