Cuff Suspension. Waist belt. Thigh corset. TEKNOLOGI SPRING GAS

commit to user II - 16 jenisnya, secara ringkas dijabarkan mengenai beberapa jenis dari suspensi tersebut, yaitu:

a. Cuff Suspension.

Menggunakan manset yang terbuat dari kulit atau anyaman dakron yang kuat untuk dipasangkan pada bagian dalam socket yang kemudian dipasangkan atau diikatkan pada bagian paha. Bentuk suspensi ini dapat dilihat pada gambar 2.17. Gambar 2.17 Cuff suspension Sumber: Prosthetics and Orthotics Post Graduate Medical School, 1990

b. Waist belt.

Tetap menggunakan manset yang terbuat dari kulit atau anyaman dakron yang kuat, dimana manset tersebut tidak diikatkan pada paha, melainkan diikatkan mengelilingi pinggang. Ikat pinggang yang dipasangkan di pinggang terbuat dari anyaman katun. Dipakai pada individu dengan puntung yang pendek, gambar 2.18 menunjukkan bentuk waist belt. Gambar 2.18 Waist belt Sumber: May, 2002 waist belt cuff suspension commit to user II - 17 thigh corset

c. Thigh corset.

Sistem penggantung tetap menggunakan waist belt, dimana sistem penggantungnya dililitkan pada pinggang. Terdapat tambahan yaitu paha dipasang korset yang berfungsi untuk lebih memperkuat penggantung. Sistem suspensi ini merupakan ciri dari prosthetic bawah lutut konvensional. Gambar 2.19 memperlihatkan bentuk dari thigh corset. Gambar 2.19 Thigh corset Sumber: Prosthetics and Orthotics Post Graduate Medical School, 1990

2.3 TEKNOLOGI SPRING GAS

Gas spring atau juga bisa disebut gas struts adalah salah satu perangkat energy storing, dimana prinsip kerjanya sama dengan prinsip kerja mechanical spring. Mechanical spring menyimpan energi dengan memberi tekanan pada material penyusunnya. Gas spring menyimpan energi dengan cara mengkompresi gas nitrogen yang terdapat pada gas spring. Semakin ditekan maka ruang udara dalam gas spring akan semakin berkurang yang menyebabkan tekanan gas semakin meningkat dan semakin menyimpan banyak energi. Kelebihan gas spring dibandingkan dengan mechanical spring terdapat pada kecepatan respon, gas spring cenderung lebih smooth dibandingkan dengan mechanical spring. Dengan mengganti penggunaan mechanical spring dengan gas spring pada prosthetic atas lutut endoskeletal sistem energy storing dengan mekanisme 2 bar memungkinkan pengguna above-knee prosthetic leg dapat menggunakan prosthetic atas lutut commit to user II - 18 endoskeletal sistem energy storing dengan mekanisme 2 bar untuk aktivitas keseharian dengan berkurangnya respon untuk melakukan extension yang membuat amputee lebih nyaman saat berjalan. . Gambar 2.20 Energy storing prosthetic knee Sumber: Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret, 2010 Konsep energy storing dianalogikan sebagai sebuah pegas yang menggantikan fungsi otot hamstring dan quadriceps yang berada di sepanjang thigh paha sampai knee lutut. Ketika meregang dan mengendur tendon ini menyimpan dan kemudian melepaskan energi potensial elastis. Gerakan pegas yang terdapat pada knee prosthetic inilah yang akan mengurangi jumlah kerja yang harus dilakukan otot kaki amputee akibat gaya ayun ketika beraktivitas.

2.4 KESEIMBANGAN GERAK BIOMEKANIKA