Macam – macam Kecepatan Kecepatan Lari 1. Pengertian Kecepatan

commit to user 12

2. Macam – macam Kecepatan

Kecepatan menjadi faktor penentu utama di dalam cabang olahraga seperti lari, dari pengertian kecepatan yang telah dijelaskan dapat diketahui terdapat macam – macam kecepatan diantaranya : Kecepatan sprint adalah kemampuan – kemampuan atlet untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Faktor-faktor penentu khusus yang dapat mempengaruhi kecepatan sprint : tergantung pada kekuatan otot yang bekerja, panjang tungkai atas, frekuensi gerak, teknik lari yang sempurna. Kecepatan reaksi adalah waktu antara rangsangan dan jawaban gerak pertama. Faktor-faktor penentu khusus yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi : tergantung pada iriabilitas susunan saraf, daya orientasi situasi yang dihadapi atlet, ketajaman panca indera dalam menerima rangsangan, kecepatan gerak dan daya ledak atlet. Kecepatan bergerak adalah kemampuan atlet bergerak secepat mungkin dalam satu gerak yang ditandai waktu antara gerak permulaan dan gerak akhir. Faktor – faktor penentu khusus yang dapat mempengaruhi kecepatan bergerak : tergantung pada kekuatan otot, baik tidaknya power daya ledak, daya koordinasi gerakan-gerakan, kelincahan dan keseimbangan, penguasaan teknik gerak yang sempurna. Menurut beberapa macam kecepatan yang telah disebutkan maka dapat disimpulkan kecepatan yang sangat dominan digunakan dalam nomor lari jarak pendek adalah kecepatan sprint, karena pada kecepatan sprint kemampuan atlet untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat- singkatnya sangat diperlukan. g. Teknik Lari Peningkatan prestasi dalam olahraga menuntut adanya perbaikan dan pengembangan unsur teknik untuk mencapai tujuannya. Teknik dikatakan baik apabila ditinjau dari segi anatomis, fisiologis, mekanika, biomekanika dan mental commit to user 13 terpenuhi persyaratannya secara baik, dapat diterapkan dalam praktik dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian prestasi maksimal. Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga. Dengan kata lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam latihan atau pertandingan. Peningkatan prestasi lari cepat 40 meter menuntut adanya perbaikan dan pengembangan unsur teknik dalam lari cepat. Menurut Djumidar 2004 : 12.6 bahwa, “Tahapan gerakan lari jarak pendek itu dapat dibagi menjadi tiga tahap yang harus dipahami dan dikuasai yaitu mengenai: 1 gerakan start, 2 gerakan lari cepat dan, 3 gerakan melewati garis finish”. Gerakan yang harus dipahami dan dikuasai dalam lari jarak pendek sprint ada tiga bagian yaitu gerakan start, gerakan lari dan gerakan memasuki finish. Penguasaan gerakan lari cepat yang baik akan dapat mendukung pencapaian prestasi lari cepat secara optimal. Agar siswa dapat melakukan lari cepat dengan baik dan prestasi yang tinggi, maka gerakan lari cepat tersebut harus dipahami dan dikuasai. Didalam lari sprint 40 meter terdapat 3 macam teknik yang harus dipahami dan dikuasai, hal ini sesuai dengsn pendapat aip Syarifuddin 1992: 41 bahwa,” Dalam lari jarak pendek ada tiga teknik yang harus dipahami dan dikuasai yaitu mengenai: 1 teknik start, 2 teknik lari, 3 teknik melewati garis finish”. Seperti dikemukakan oleh Tamsir Riyadi 1985: 23 bahwa,”Pada lari jarak pendek perlu memperhatikan 4 masalah yaitu: 1 starting position, 2 starting action, 3 sprinting action, 4 finishing action”. Penguasaan teknik lari cepat sprint yang baik akan dapat mendukung pencapaian prestasi lari sprint secara optimal. Agar siswa dapat melakukan lari cepat sprint dengan baik dan memperoleh prestasi yang optimal, maka teknik-teknik tersebut harus dipahami dan dikuasai. Untuk lebih jelasnya ketiga teknik lari sprint 40 meter tersebut akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut: commit to user 14 1 Teknik Start Start atau disebut juga pertolakan merupakan kunci pertama yang harus dikuasai oleh seorang sprinter. Dalam melakukan start bila terjadi keterlambatan itu berarti kerugian besar bagi seorang sprinter. Dalam lari sprint 40 meter kemenangan diperoleh dengan selisih waktu yang sangat kecil, karena itu kemampuan melakukan start yang baik sangat diperlukan. Dalam hal ini teknik start untuk lari sprint adalah start berdiri. Start berdiri yaitu start atau sikap awal lari dengan posisi berdiri. Dengan kaki kiri berada di depan dan kaki kanan berada di belakang. Start : saat pemberangkatan, tempat tolakan kaki pada start lari jarak pendek biasanya menggunakan start blok. a. Aba-aba ”Bersedia” Jika mendengar aba-aba bersedia pelari segera menempatkan diri di belakang garis start, Salah satu lutut diletakkan di tanah dengan jarak kurang lebih 1 jengkal dari start, Kaki lainnya diletakkan tepat di samping lutut yang menempel ke tanah dengan jarak kurang lebih satu kepal, badan membungkuk ke depan, kedua tangan terletak di tanah tepat di belakang garis start, keempat jari tangan rapat dan ibu jari terbuka membentuk huruf V terbalik, kepala menunduk, pandangan ke bawah leher rileks tidak tegang, konsentrasi pada aba-aba selanjutnya. b. Aba-aba ”Siap” Lutut yang terletak ditanah diangkat, pinggul diangkat setinggi bahu, berat badan dibawa dimuka, kepala tetap tunduk dan leher rileks, pandangan tetap ke bawah, konsentrasi pada aba-aba selanjutnya. c. Aba-aba ”Ya” Menolak dengan badan tetap rendahcondong ke depan, lengan diayunkan dengan kuat, langkah kaki pendek-pendek tetapi cepat agar badan tidak tersungkur. commit to user 15 2 Teknik Lari Cepat Selain teknik start dalam lari cepat juga harus memperhatikan teknik lari yang benar. Waktu melakukan lari sprint, posisi badan hampir tegak lurus pada tanah dan condong ke depan ± 60 derajat. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Rusli Lutan dkk. 1992: 137 Menyatakan,”Posisi badan lari cepat dipertahankan tetap menghadap ke depan dan agak condong ke depan. Sikap badan seperti ini memungkinkan titik berat badan selalu berada di depan”. Kecepatan lari juga akan bertambah bila didukung dengan gerak ayunan kedua lengan. Pada waktu berlari, ayunan kedua lengan harus rileks dan posisi kedua tangan mengepal serta ibu jari menyilang pada jari telunjuk. Beberapa prinsip teknik lari cepat menurut Soegito 1992: 12 antara lain: 1 Lari pada ujung kaki. 2 Menumpu dengan kuat, agar mendapatkan dorongan kedepan dengan kuat pula. 3 Badan condong ke depan ± 60 derajat, sehingga titik berat badan selalu didepan. 4 Ayunan lengan kuat-kuat dan cepat, siku dilipat, tangan menggenggam lemas, agar gerakan langkah kaki juga cepat dan kuat. 5 Setelah ± 20 m dari garis start, langkah diperlebar tetapi condong badan harus tetap dipertahankan. Serta ayunan lengan dan gerakan langkah kaki juga dipertahankan kecepatan dan kekuatannya, bahkan kalu mungkin ditingkatkan. Kecepatan yang maksimal juga harus dilakukan oleh seorang sprinter pada waktu melakukan start sampai jarak 40 meter atau finish. Jika sprinter telah mencapai kecepatan puncak, maka harus dipertahankan dengan sekuat tenaga bahkan ditingkatkan dengan cara memperlebar langkah dan diusahakan tidak mengurangi kecepatan, selain itu juga didukung dengan menggerakkan kedua lengan sesuai arah ayunan . 3 Teknik Memasuki Garis Finish Memasuki garis finish adalah fase akhir penentu menang atau kalahnya seorang sprinter. Teknik memasuki garis finish sangat penting untuk dipahami dan dikuasai oleh sprinter, sebab meski punya kekuatan dan kecepatan bila teknik memasuki garis finish dari sprinter tidak baik, bisa menyebabkan kekalahan. Seorang commit to user 16 sprinter bebas menentukan dengan cara ataupun teknik sendiri melewati garis finish yang dianggap paling efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Agus Mukholid 2004: 102 ” teknik melewati garis finish terbagi menjadi tiga cara, yaitu: Dengan cara terus secepat-cepatnya melewati garis finish dengan tidak mengubah posisi lari. Saat akan menyentuh pita atau melewati garis finish, dada dicondongkan ke depan. Saat akan menyentuh pita atau melewati garis finish, dada diputar sehingga salah satu bahu maju ke depan terlebih dahulu”.

2. Latihan Fisik a. Pengertian Latihan Fisik

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Latihan Servis antara Metode Latihan Jarak Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Kemampuan Penempatan Servis pada Petenis Pemula Putra Klub Diklat Tenis Pandanaran Semarang Tahun 2011

0 6 85

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA LPSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO USIA 14 16 TAHUN 2009

0 5 15

PENGARUH KOPI TERHADAP WAKTU TEMPUH LARI JARAK 1500 METER

0 3 37

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN LARI 40 METER DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JIMUS KEC. POLANHARJO, KAB. KLATEN TAHUN 2010

0 1 53

Perbedaan Hasil Latihan Servis Atas Topspin antara Jarak Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Hasil Latihan Servis Permainan Bolavoli pada Siswa Putra Eksrtakurikuler SMA N 1 Polokarto.

0 0 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS JARAK BERTAHAP DENGAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI BREBES 08 TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

0 0 68

(ABSTRAK) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS JARAK BERTAHAP DENGAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI BREBES 08 TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

0 0 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI PEMARON 01 BREBES TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

0 1 78

(ABSTRAK) PERBEDAAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI PEMARON 01 BREBES TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

0 0 1

PERBEDAAN METODE BELAJAR LATIHAN LARI CEPAT DENGAN JARAK PROGRESIF DAN JARAK TETAP TERHADAP HASIL BELAJAR LARI 100 M PADA SISWA PUTRA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16