Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

commit to user 27 4 Karena bervariasi siswa dapat tertantang untuk mencoba melakukan latihan secara berulang-ulang. 5 Dengan jarak bertahap Siswa akan selalu aktif dan tidak terlalu lama menunggu gilirannya. 6 Karena sering diulang-ulang siswa akan mengingat dan menguasai gerak yang baik dan benar. 7 Pola gerakan lari terbentuk dengan maksimal karena koreksi gerak dapat segera dilakukan. Kelemahan latihan lari 40 m dengan metode variasi jarak lari bertahap antara lain: 1 Penguasaan gerak lari kurang dapat tercapai dengan baik, sebab gerakan yang dilakukan secara terus-menerus akan menyebabkan kelelahan, hal ini akan berpengaruh terhadap kesempurnaan gerakan. 2 Pengontrolan dan perbaikan teknik gerakan sulit dilakukan karena tidak ada waktu istirahat. 3 Akan sering terjadi kesalahan teknik karena terlalu lelah. Dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan overtraining dan dapat menimbulkan cedera.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan diatas dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut: Kemampuan lari 40 meter siswa di SD Negeri Gumpang 1 dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: sumber daya manusia pelatihguru penjas, siswaatlit, pembinapengurus, sarana prasarana. Selain faktor- faktor tersebut, faktor eksternal siswa juga akan mempengaruhi kualitas individu, salah satunya adalah besarnya peranan metode latihan dengan berbagai variasi, dengan menggunakan metode latihan jarak tetap dan jarak bertahap diharapkan dapat berpengaruh terhadap kemampuan berolahraga atau cabang olahraga yang ditekuni dalam hal ini kemampuan lari 40 meter. Untuk mengetahui kemampuan lari 40 meter diperlukan commit to user 28 suatu tes, salah satu bentuk tes kemampuan lari 40 meter adalah dengan tes lari 40 meter. Metode latihan jarak tetap dan jarak bertahap merupakan suatu metode untuk meningkatkan kemampuan lari 40 meter. Latihan lari menggunakan jarak tetap dan jarak bertahap merupakan bentuk latihan yang mengarah pada pengembangan gerakan lari yang baik dan efektif. Dari kedua metode yang digunakan bertujuan untuk merangsang siswa agar kemampuan lari 40 meter menjadi lebih cepat. Perbedaan metode dan cara pelaksanaan dari kedua latihan tersebut tentu akan menimbulkan respon yang berbeda. Pengaruh modifikasi latihan jarak tetap terhadap kemampuan lari 40 meter, dapat menghasilkan kekuatan dan daya ledak otot kaki dalam berlari. Bagi siswa yang baru latihan metode ini cocok karena dapat mengotomatisasikan gerak lari, karena setiap kali melakukan dengan jarak yang sebenarnya. Namun seringkali metode ini membosankan bagi siswa, terutama yang sudah menguasai bahan. Rasa bosan atau jenuh saat istirahat untuk menunggu giliran akan mengalihkan perhatian siswa kepada hal – hal lain yang mengurangi hasil latihan yang diharapkan. Siswa yang aktif adalah atlet yang mendapat giliran, sedangkan yang lainnya hanya menjadi penonton untuk menunggu giliran. Seringnya waktu istirahat akan mengakibatkan penguasaan tehnik gerakan menjadi agak berkurang karena gerakan yang sudah terbentuk akan berkurang lagi dalam istirahat. Kondisi fisik siswa akan terhindar dari kelelahan yang berlebihan overtraining, kondisi atlit akan lebih siap untuk melakukan session latihan berikutnya dengan baik. Selain itu latihan lari dengan jarak tetap menuntut guru untuk lebih kreatif melakukan model-model latihan sehingga hal ini akan sulit berjalan apabila guru kurang kreatif dalam proses latihannya. Pengaruh modifikasi latihan jarak bertahap terhadap kemampuan lari 40 meter, dapat menghasilkan kekuatan dan daya ledak otot kaki dalam berlari. Pendekatan latihan dengan jarak lari secara bertahap diperjauh diharapkan mampu memberikan adaptasi fisik dan mental terhadap siswa. Adaptasi fisik berkaitan erat commit to user 29 dengan fungsi fisiologis tubuh dalam unjuk kerja berlari meliputi penggunaan tenaga berlari dan menghasilkan kecepatan maksimal. Adaptasi mental pola latihan secara bertahap akan membiasakan diri siswa dari hal yang mudah menuju ke hal yang sulit, sehingga hambatan yang diterima siswa meningkat pula sesuai dengan tingkatan tahapan yang dihadapi. Dalam latihan lari dengan jarak bertahap memungkinkan siswa dapat menguasai pola gerak lari akan lebih cepat tercapai, karena latihan secara terus-menerus dan bertahap akan dapat membentuk pola gerakan lari yang lebih cepat. Dapat merangsang motivasi siswa untuk mencoba latihan lari 40 m karena jarak yang ditempuh siswa bervariasi dan tidak membosankan. Dapat meningkatkan daya tahan fisik, sehingga akan mendukung penampilannya dalam melakukan lari. Selain itu koreksi dan pembetulan terhadap gerakan yang salah akan lebih efektif dan mudah dilakukan. Pada latihan jarak bertahap siswa dapat merasakan bahwa latihan ini dapat menghasilkan kecepatan yang maksimal. Pengusaan terhadap pola gerakan lari akan lebih cepat tercapai, karena latihan secara terus-menerus dan bertahap akan dapat membentuk pola gerakan lari yang lebih baik. Dengan demikian, diduga latihan lari dengan jarak bertahap mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan lari 40 meter.

C. Perumusan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Latihan Servis antara Metode Latihan Jarak Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Kemampuan Penempatan Servis pada Petenis Pemula Putra Klub Diklat Tenis Pandanaran Semarang Tahun 2011

0 6 85

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA LPSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO USIA 14 16 TAHUN 2009

0 5 15

PENGARUH KOPI TERHADAP WAKTU TEMPUH LARI JARAK 1500 METER

0 3 37

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN LARI 40 METER DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JIMUS KEC. POLANHARJO, KAB. KLATEN TAHUN 2010

0 1 53

Perbedaan Hasil Latihan Servis Atas Topspin antara Jarak Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Hasil Latihan Servis Permainan Bolavoli pada Siswa Putra Eksrtakurikuler SMA N 1 Polokarto.

0 0 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS JARAK BERTAHAP DENGAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI BREBES 08 TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

0 0 68

(ABSTRAK) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS JARAK BERTAHAP DENGAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI BREBES 08 TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

0 0 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI PEMARON 01 BREBES TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

0 1 78

(ABSTRAK) PERBEDAAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI PEMARON 01 BREBES TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

0 0 1

PERBEDAAN METODE BELAJAR LATIHAN LARI CEPAT DENGAN JARAK PROGRESIF DAN JARAK TETAP TERHADAP HASIL BELAJAR LARI 100 M PADA SISWA PUTRA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16