Struktur Sistem Tenaga Listrik Tegangan Transmisi Tenaga Listrik

13 3 Pengembangan GI baru juga dimaksudkan untuk mendapatkan tegangan yang baik di ujung jaringan tegangan menengah. 4 Trafo daya TTTM pada dasarnya direncanakan mempunyai kapasitas sampai dengan 60 MVA, namun dalam situasi tertentu seperti pasokan untuk konsumen besar dan daerah padat beban dapat digunakan unit size hingga 100 MVA. Trafo IBT GITET 500150 kV dan 275150 kV dapat dipasang hingga 4 unit per GITET dengan pola operasi terpisah dengan 2 unit per sub-sistem. 5 Spare trafo IBT 1 phasa disediakan per lokasi untuk GITET jenis GIS, dan 1 phasa per tipe per provinsi untuk GITET jenis konvensional [1].

2.3 Struktur Sistem Tenaga Listrik

Sistem ketenagalistrikan merupakan sekumpulan pusat pembangkit dan pusat beban dimana antara satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi. Oleh karena itu sistem tenaga listrik secara umum terdiri dari tiga komponen utama yaitu pusat pembangkit, transmisi, dan distribusi beban. Transmisi listrik menghubungkan pusat pembangkit dengan sistem distribusi. Pusat pembangkit dalam sistem tenaga listik terdiri dari beberapa unit pembangkit yang kerap kali tersebar luas pada pelayanan interkoneksi tersebut. Dalam pengoperasian sistem tenaga listrik sangat perlu diperhatikan tiga aspek penting sebagai berikut: a. Ekonomi Economy b. Keamanan Security c. Kualitas Quality Universitas Sumatera Utara 14 Kualitas Ekonomi Keamanan Gambar 2.1 Aspek dalam operasi sistem tenaga listrik Operasi ekonomis yang dimaksud tidak sekadar memaksimalkan pengoperasian pembangkit-pembangkit yang biaya operasinya murah namun juga harus menjaganya agar tidak melewati batasan keamanan dan kualitas sistem. Sistem bekerja aman apabila sistem dapat bertahan terhadap gangguan tak terduga tanpa menyebabkan terjadinya pemadaman pada sisi konsumen. Sistem disebut memiliki kualitas yang baik apabila sistem tersebut memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan tegangan dan frekuensi yang sesuai standar. Pada pelaksanaan pengendalian operasi sistem tenaga listrik ini, urutanprioritas dari ketiga aspek yang harus diperhatikan seperti yang telah di jelaskan diatas bisa berubah-ubah tergantung pada kondisi real time.Pada saat terjadi gangguan, maka keamanan adalah prioritas utama sedangkanmutu dan ekonomi bukanlah hal yang utama.

2.4 Tegangan Transmisi Tenaga Listrik

Untuk daya yang sama, maka daya guna penyaluran akan naik oleh karena rugi-rugi transmisi turun, apabila tegangan transmisi ditinggikan. Namun, peninggian tegangan transmisi berarti juga penaikan isolasi dan biaya peralatan serta gardu induk. Oleh karena itu pemilihan tegangan transmisi dilakukan dengan memperhitungkan daya yang disalurkan, jumlah rangkaian, jarak penyaluran, Universitas Sumatera Utara 15 keandalan reability, biaya peralatan untuk tegangan tertentu, serta tegangan- tegangan yang sekarang ada dan yang direncanakan. Kecuali itu, penentuan tegangan harus juga dilihat dari segi standarisasi peralatan yang ada. Penentuan tegangan merupakan bagian dari perancangan sistem secara keseluruhan. Meskipun tidak jelas menyebutkan keperluannya sebagai tegangan transmisi di Indonesia, pemerintah telah menyeragamkan deretan tegangan tinggi [6]. P Pusat Pembangkit Tenaga Listrik PLTU Gardu Pembangkit SWITCHYARD Gardu Induk PEMBAGI Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 275 kV Beban Konsumen Gardu Distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah SUTM 20 kV Saluran Udara Tegangan Rendah SUTR 380 V dan 220 V Gambar 2.2 Diagram satu garis sistem tenaga listrik Adapun deskripsi kerja dari diagram satu garis sistem tenaga listrikdiatas adalah Tegangan yang dihasilkan dari generator PLTU 2 SUMUT Pangkalan Susu akan dinaikkan di Gardu Pembangkit Switchyard yang akan disalurkan melalui Transmisi atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi SUTET 275 kV. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rugi-rugi daya pada saluran tersebut dikarenakan jarak ke Gardu Induk Pembagi yang ada di Binjai lumayan jauh yaitu 70 km. Pada Gardu Induk Pembagi akan diturunkan tegangan tersebut yang akan disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Menengah SUTM 20 kV. Tegangan 20 kV ini akan dihubungkan ke Gardu Distribusi untuk diturunkan lagi menjadi 380 Volt dan 220 Volt, maka tegangan inilah yang digunakan konsumen sebagai beban tenaga listrik. Universitas Sumatera Utara 16

a. Penerepan Tegangan Tinggi pada Transmisi

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitungan Rugi-Rugi Pada Gardu Induk PLTU Sumut Pangkalan Susu Dengan Menggunakan Software Etap 7.5.0

16 95 103

ANALISA RUGI-RUGI DAYA PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150KV PADA GARDU INDUK JAJAR - GONDANGREJO Analisa Rugi-Rugi Daya Pada Saluran Transmisi Tegangan Tinggi 150kv Pada Gardu Induk Jajar - Gondangrejo.

1 6 14

Analisis Rugi-Rugi Daya Pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 275 Kv PLTU 2 Sumut Pangkalan Susu–Gardu Induk Binjai Sistem Sumatera Bagian Utara

0 1 10

Analisis Rugi-Rugi Daya Pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 275 Kv PLTU 2 Sumut Pangkalan Susu–Gardu Induk Binjai Sistem Sumatera Bagian Utara

0 0 1

Analisis Rugi-Rugi Daya Pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 275 Kv PLTU 2 Sumut Pangkalan Susu–Gardu Induk Binjai Sistem Sumatera Bagian Utara

1 1 8

Analisis Rugi-Rugi Daya Pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 275 Kv PLTU 2 Sumut Pangkalan Susu–Gardu Induk Binjai Sistem Sumatera Bagian Utara

1 1 30

Analisis Rugi-Rugi Daya Pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 275 Kv PLTU 2 Sumut Pangkalan Susu–Gardu Induk Binjai Sistem Sumatera Bagian Utara

0 2 1

Analisis Rugi-Rugi Daya Pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 275 Kv PLTU 2 Sumut Pangkalan Susu–Gardu Induk Binjai Sistem Sumatera Bagian Utara

1 2 54

BAB 2 KORONA PADA SALURAN TRANSMISI - Pengaruh Variasi Konduktor Berkas Terhadap Rugi-Rugi Daya Akibat Korona Pada Tegangan Ekstra Tinggi 275 Kv

2 13 22

ANALISA RUGI TEGANGAN DAN DAYA SALURAN DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK BUNGARAN

0 0 13