47
Tabel 4.3 Kebutuhan Trafo dan Gardu Induk Indonesia Barat 2010 − 2019
Trafo 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
2017 2018
2019 Total
kms 500275
kV
- -
- -
- -
1.000 -
2.000 -
3.000
500150 kV
- -
- -
- -
- -
3.000 -
3.000
500 kV DC
- -
- -
- -
3.000 -
- -
3.000
275150 kV
250 1.500 3.500 1.000 1.875
500 1.250
- -
- 9.875
250 kV DC
- -
- -
- 600
- -
- -
600
15070 kV
- -
- -
- -
- -
- -
-
15020 kV 800
1.690 1.130 1.005 920
840 800
1.140 1.100 970
10.395
7020 kV
- 30
50 -
- -
- 60
- -
140
TotalThn 1.050
3.220 4.680
2.005 2.795
1.940 6.050
1.200 6.100
970 30.010
4.1.3 Pengembangan Sistem Penyaluran Wilayah Operasi di Sumatera
Gambar 4.1 Peta Pengembangan Penyaluran Sistem Kelistrikan Sumatera
Universitas Sumatera Utara
48 Pada Gambar 4.1 menunjukan peta pengembangan penyaluran sistem
kelistrikan Sumatera khususnya pembangunan transmisi 275 kV dan 500 kV sebagai tulang punggung transmisi interkoneksi Sumatera yang akan
memudahkan pengiriman daya dari Sumatera Bagian Selatan SUMBAGSEL yang kaya akan sumber energi primer ke demand di Sumatera Bagian Utara
SUMBAGUT. Analisis aliran daya sistem Sumatera dilakukan dengan memperhitungkan seluruh pembangkit dan beban yang ada pada neraca daya,
meliputi sistem 275 kV, 150 kV dan 70 kV. Namun pada RUPTL 2010-2019 hanya ditunjukkan hasil analisis aliran daya pada sistem transmisi 275 kV dan 500
kV saja. Prakiraan aliran daya di sistem 275 kV Sumatera dilakukan setiap tahun mulai tahun 2010 sampai dengan 2019 [1].
a b
Gambar 4.2 a Peta Pengembangan Sistem Kelistrikan Sumatera Utara, b Peta Saluran Transmisi 275 kV Pangkalan Susu
− Binjai Saluran Transmisi
SUTET 275 kV Pangkalan Susu
− Binjai
Universitas Sumatera Utara
49 Pada gambar 4.2a menunjukkan peta pengembangan Sistem Kelistrikan
Sumatera Utaradan pada gambar 4.2b menunjukkan peta saluran Transmisi 275 kV Pangkalan Susu
− Binjai dalam pengoperasian dan pemeliharaan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi PLTU Pangkalan Susu, Transmisi 275 kV, dan Gardu
Induk Tegangan Ekstra Tinggi Binjai. Dioperasikan ke zona UPT Medan karena area SUMUT dibagi dalam 2 zona yakni UPT Medan dan UPT Pematang Siantar.
Kedua zona tersebut terhubung melalui gardu induk Perbaungan serta gardu induk Sei Rotan UPT Medan dengan gardu induk Tebing Tinggi Pematang Siantar
dan yang kedua melalui gardu induk Berastagi UPT Pematang Siantar dengan gardu induk Titi Kuning UPT Medan.
Pada tahun 2011, sudah mulai dioperasikan tegangan 275 kV pada transmisi PLTA Asahan I – Simangkok – Galang – Binjai – Pangkalan Susu. Profil
tegangan sistem terdapat drop tegangan di sub sistem Sumatera Utara, dengan tegangan tertinggi di GI Meulaboh 154 kV dan terendah di GI Kisaran 131 kV.
Tambahan pembangkit baru di sistem Sumatera antara lain PLTGU Keramasan 2x43 MW, PLTU Meulaboh 2x110 MW, PLTU Pangkalan Susu 2x220 MW,
PLTU Tarahan-Perpres 1 2x100 MW, PLTP Ulubelu 1 1x55 MW, PLTU Simpang Belimbing 2x113,5 MW dan PLTG Sewa Jambi 2x100 MW [1].
4.2 Rencana Pembangunan Transmisi di Sumatera Utara