BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pemrograman Non Linier
Pemrograman Non linier merupakan pemrograman dengan fungsi tujuannya saja atau bersama dengan fungsi kendala berbentuk non linier yaitu pangkat dari variabelnya lebih
dari satu. Salah satu bentuk umum masalah pemrograman non linier adalah untuk menentukan
sehingga mencapai tujuan untuk: Maksimumkanminimiumkan :
Dengan kendala : dan
: Dengan
dan merupakan fungsi yang diketahui dengan variabel keputusan.
Terdapat banyak jenis makalah pemrograman non linier dalam berbagai bentuk. Hal ini tergantung pada karakteristik fungsi tujuan dan kendalanya .Program Non linier juga
memiliki penyelesaian kompleks berdasarkan kendala-kendala untuk Pemrograman persamaan Kuadratis atau cembung. Pemrograman nonlinier dapat mempunyai kendala
ataupun tidak mempunyai kendalaHemmecke, 2009.
2.1.1. Pemrograman Non Linier Tak Berkendala
Pemrograman non linier tak berkendala merupakan masalah optimasi yang tidak memiliki batasan-batasan, sehingga untuk
mempunyai fungsi tujuan adalah: Maksimumkanminimumkan :
Syarat perlu dan cukup agar suatu penyelesaian merupakan penyelesaian
optimal saat merupakan fungsi yang dapat diturunkan adalah
pada untuk
Universitas Sumatera Utara
Sebuah pemrograman nonlinear satu variabel tanpa kendala berbentuk: Optimisasi:
di mana adalah sebuah fungsi nonlinear dari variabel tunggal , dan pencarian nilai
optimumnya maksimum dan minimum ditinjau dari selang tak terhingga .
Untuk kasus multivariabel tanpa kendala berbentuk: Optimisasi :
dimana Sebagai maksimisasi, jika
diganti dengan – maka semua hasilnya dapat diterapkan pada pemrograman minimisasi. Dalam masalah pemrograman nonlinear, fungsi
nonlinear yang akan dioptimalkan disebut fungsi objektif. Setiap titik yang
akan koordinatnya tidak negatif yang memenuhi sistem dari tanpa kendala disebut nilai akhir. Jadi masalahnya adalah menentukan satu titik nilai akhir yang meminimumkan atau
memaksimumkan fungsi objektif Taha, 2007. Dimana
merupakan fungsi konkaf,kondisi ini juga mencukupi ,sehingga mencari solusi untuk
tereduksi menjadi penyelesaian dari sistem persamaan yang diperoleh
dengan turunan parsial sama dengan nol. Stewart,1999.
2.1.2.Pemrograman Non Linier Berkendala
Pemrograman non linier berkendala merupakan masalah optimasi yang memiliki batasan- batasan , sehingga untuk
maka bentuk standard untuk program-program tak linier yang mengandung hanya kendala-kendala kesamaan equality adalah
Maksimumkanminimiumkan : Dengan kendala :
Disini jumlah kendala lebih kecil daripada variabel, jika terjadi bahwa ,maka
biasanya tidak dapat diselesaiakan. Pada program minimasi dapat diubah ke dalam bentuk program maksimasi dengan mengalikan fungsi objektif -1.
Universitas Sumatera Utara
Suatu metode yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah optimasi ini adalah metode pengali Lagrange. Metode penggali lagrange dipilih karena prinsip kerjanya
sederhana dan mudah dimengerti. Metode ini dimulai dengan pembentukan fungsi Lagrangean yang didefinisikan sebagai:
∑
Dimana adalah fungsi Lagrange yang disusun sebagai teknik optimasi pendukung metode
Kuhn Tucker dalam perhitungan program non linier yang memiliki kendala ketidaksamaan. adalah suatu fungsi kerangka dalam penyusunan fungsi Lagrange. Dan adalah
variabel-variabel keputusan yang merupakan tujuan optimasi, adalah suatu pengali dalam
optimasi kendala. Sementara adalah merupakan kendala-kendala yang muncul dalam
optimisasi. Syarat perlu bagi sebuah fungsi
dengan kendala , dengan
agar mempunyai minimum relatif pada titik adalah derivasi parsial pertama dari
fungsi Lagrange-nya yang didefinisikan sebagai terhadap
setiap argumennya mempunyai nilai nol. Stewart, 1999. Pengali Lagrange mempunyai arti secara fisik yang menarik. Misalkan terdapat permasalahan
optimasi dengan ssatu kendala sebagai berikut: Maksimumkan Minimumkan :
Dengan kendala : Fungsi Lagrange-nya adalah
Syarat perlu untuk penyelesaian di atas adalah untuk dan
Persamaan di atas menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
untuk atau
Maka: untuk
∑ ∑
∑ ∑
Karena ∑
adalah dan ∑
adalah
Maka persamaan final dari ∑
∑ adalah
atau
Dari persamaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penyelesaian optimum, perubahan fungsi tujuan
, berbanding lurus dengan perubahan kendala dengan faktor sebesar pengali lagrange
. Bentuk standard dari program-program tak linier yang mengandung hanya kendala-kendala
ketidaksamaan adalah: Maksimumkan Minimumkan
: Dengan kendala
untuk
Universitas Sumatera Utara
Kunci dari penanganan permasalahan di atas adalah merubah kendala pertidaksamaan menjadi persamaan dengan menambah variabel slack . Masalah pemrograman ini ditandai
dengan adanya kendala-kendala yang sama sepenuhnya dengan pemrograman linier. Semua fungsi kendala
adalah linier,tetapi fungsi tujuan berbentuk non linier. Masalah ini dipertimbangkan secara sederhana dengan hanya memiliki satu fungsi non linier yang
diperhitungkan, bersama dengan daerah layak dari pemrograman linier. Sejumlah algoritma khusus yang didasari atas perluasan metode simpleks telah dikembangkan untuk
memperhitungkan fungsi tujuan yang nonlinier. 2.2 Hasil Produksi
2.2.1 Definisi Hasil Produksi Secara umum, istilah “produksi” diartikan sebagai penggunaan atau pemanfaatan sumber
daya yang mengubah suatu komoditi menjadi komoditi lainnya yang sama sekali berbeda, baik dalam pengertian apa, dan dimana atau kapan komoditi-komoditi itu dilokasikan,
maupun dalam pengertian apa yang dapat dikerjakan oleh konsumen terhadap komoditi itu. Istilah produksi berlaku untuk barang maupun jasa, karena
istilah “komoditi” memang
mengacu pada barang dan jasa. Keduanya sama-sama dihasilkan dengan mengerahkan modal dan tenaga kerja. Produksi merupakan konsep arus flow concept, maksudnya adalah
produksi merupakan kegiatan yang diukur sebagai tingkat-tingkat output per unit
periodewaktu. Sedangkan outputnya sendiri senantiasa diasumsikan konstan kualitasnya
Warsana. 2007.
2.2.2 Fungsi Produksi Perkembangan atau pertambahan produksi dalam kegiatan ekonomi tidak lepas dari peranan
faktor-faktor produksi atau input. Untuk menaikkan jumlah output yang diproduksi dalam
perekonomian dengan faktor-faktor produksi, para ahli teori pertumbuhan neoklasik menggunakan konsep produksi. Fungsi produksi adalah hubungan teknis yang
menghubungkan antara faktor produksi input dan hasil produksi output. Disebut faktor produksi karena bersifat mutlak, supaya produksi dapat dijalankan untuk menghasilkan
produk Warsana. 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Optimisasi Hasil Produksi