44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kontur Kebisingan
Simulasi uji kebisingan noise pada pesawat tanpa awak NVC USU dilakukan untuk mendapatkan nilai kebisingan serta menunjukkan kontur
kebisingan noise contour. Kontur kebisingan adalah data gambar yang ditunjukkan oleh warna-warna yang menunjukkan tingkat besarnya SPL Sound
Pressure Level yang tereksitasi ke udara di sekitar pesawat tanpa awak. Simulasi dilakukan dalam jarak ukur 3 meter dengan variasi putaran mesin mulai dari 2000
rpm hingga 7000 rpm dengan interval 1000 rpm dan sumbu X+, X-, Y+, Y-, Z+, dan Z-. Berikut ini adalah kontur kebisingan pada tiap-tiap putaran.
4.1.1 Putaran 2000 rpm
Dibawah ini adalah hasil simulasi uji kebisingan noise pada pesawat tanpa awak NVC USU pada putaran 2000 rpm pada setiap tiap
bidang seperti yang ditunjukkan oleh gambar 4.1 dibawah ini.
a
Universitas Sumatera Utara
45
b
c Gambar 4.1 a Noise Contour pada bidang YX b Noise Contour
pada bidang ZX c Noise Contour pada bidang ZY
Pada gambar 4.1 diatas terlihat kontur kebisingan yang di perlihatkan oleh skala warna, dimana warna merah dengan tingkat
kebisingan tertinggi dan warna biru dengan tingkat kebisingan terendah.Noise contour bidang YX, ZX dan ZY pada putaran 2000 rpm
memperlihatkan penyebaran kebisingan terjadi secara tidak merata kesetiap arah dan daerah penyebaran dominan terjadi pada daerah dengan
rentang 76.461 dB sampai 104.29 dB.Bentuk kontur yang dihasilkan pada gambar dipengaruhi oleh tingkat kebisingan pada medium yang dihasilkan
oleh sumber kebisingan pada pesawat tanpa awak.
Universitas Sumatera Utara
46
Sedang pada gambar 4.2 dibawah ini memperlihatkan penyebaran pada bidang XYZ.Untuk melihat arah penyebaran dominan yang didapat
dari simulasi yang telah dilakukan.
Gambar 4.2 Kontur kebisingan pada bidang XYZ putaran 2000 rpm
Dari gambar 4.2 diatas terlihat bahwa pada bidang XYZ penyebaran kebisingan dominan menyebar kearah sumbu Z+ yang
mengarah kebagian atas pesawat.Hal ini dipengaruhi oleh gelombang bunyi yang dihasilkan menyebabkan resonansi di dalam badan pesawat
akibat pantulan pada dinding bagian dalam pesawat.Selanjutnya bunyi resonansi pada badan pesawat ruang resonansi tersebut menyebar keluar
melalui daerah terbuka yaitu pada bagian atas pesawat sehingga penyebaran kebisingan yang dihasilkan dominan menyebar kebagian atas
pesawat. Peristiwa resonansi merupakan peristiwa bergetarnya suatu sistem
fisis dengan nilai frekuensi tertentu akibat dipengaruhi oleh sistem fisis lain sumber yang bergetar dengan frekuensi tertentu pula dimana nilai
kedua frekuensi ini adalah sama. Peristiwa ini dapat kita amati dengan menggunakan kolomruang udara, dimana bentuk dan ukuran kolom
udara ini akan berpengaruh terhadap cepat rambat bunyi yang dihasilkan Tippler, Paul A, 1998.
Universitas Sumatera Utara
47
4.1.2 Putaran 3000 rpm
Hasil simulasi uji kebisingan pada pesawat tanpa awak NVC USU pada putaran 3000 rpm pada setiap tiap bidang akan ditunjukkan oleh
gambar 4.3 dibawah ini.
a
b
Universitas Sumatera Utara
48
c Gambar 4.3 a Noise Contour pada bidang YX b Noise Contour
pada bidang ZX c Noise Contour pada bidang ZY
Pada gambar 4.3 diatas terlihat kontur kebisingan yang di perlihatkan oleh skala warna dari warna merah dengan tingkat kebisingan
tertinggi dan warna biru dengan tingkat kebisingan terendah.Noise contour pada bidang YX, ZX dan ZY memperlihatkan penyebaran kebisingan
terjadi secara tidak merata ke setiap arah dan daerah penyebaran dominan terjadi pada daerah dengan rentang 75.116 dB sampai 100.39 dB.
Sedang pada gambar 4.4 dibawah ini memperlihatkan penyebaran pada bidang XYZ.Untuk melihat arah penyebaran dominan yang didapat
dari simulasi yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
49
Gambar 4.4 Kontur kebisingan pada bidang XYZ putaran 3000 rpm
Dari gambar 4.4 diatas terlihat bahwa pada bidang XYZ penyebaran kebisingan dominan menyebar ke arah sumbu Z+ yang
mengarah kebagian atas pesawat.
4.1.3 Putaran 4000 rpm
Hasil simulasi uji kebisingan pada pesawat tanpa awak NVC USU pada putaran 4000 rpm pada setiap tiap bidang akan ditunjukkan oleh
gambar 4.5 dibawah ini.
a
b
Universitas Sumatera Utara
50
c Gambar 4.5 a Noise Contour pada bidang YX b Noise Contour
pada bidang ZX c Noise Contour pada bidang ZY
Pada gambar 4.5 diatas terlihat kontur kebisingan yang di perlihatkan oleh skala warna dari warna merah dengan tingkat kebisingan
tertinggi dan warna biru dengan tingkat kebisingan terendah.Noise contour pada bidang YX, ZX dan ZY memperlihatkan penyebaran kebisingan
terjadi secara tidak merata ke setiap arah dan daerah penyebaran dominan terjadi pada daerah dengan rentang 80.872 dB sampai 104.29 dB.
Sedang pada gambar 4.6 dibawah ini memperlihatkan penyebaran pada bidang XYZ.Untuk melihat arah penyebaran dominan yang didapat
dari simulasi yang telah dilakukan.
Gambar 4.6 Kontur kebisingan pada bidang XYZ putaran 4000 rpm
Universitas Sumatera Utara
51
Dari gambar 4.6 diatas terlihat bahwa pada bidang XYZ penyebaran kebisingan dominan menyebar ke arah sumbu Z+ yang
mengarah kebagian atas pesawat.
4.1.4 Putaran 5000 rpm
Hasil simulasi uji kebisingan pada pesawat tanpa awak NVC USU pada putaran 5000 rpm pada setiap tiap bidang akan ditunjukkan oleh
gambar 4.7 dibawah ini.
a
b
Universitas Sumatera Utara
52
c Gambar 4.7 a Noise Contour pada bidang YX b Noise Contour pada
bidang ZX c Noise Contour pada bidang ZY
Pada gambar 4.7 diatas terlihat kontur kebisingan yang di perlihatkan oleh skala warna dari warna merah dengan tingkat kebisingan
tertinggi dan warna biru dengan tingkat kebisingan terendah.Noise contour pada bidang YX, ZX dan ZY memperlihatkan penyebaran kebisingan
terjadi secara tidak merata ke setiap arah dan daerah penyebaran dominan terjadi pada daerah dengan rentang 79.673 dB sampai 103.44 dB.
Sedang pada gambar 4.8 dibawah ini memperlihatkan penyebaran pada bidang XYZ.Untuk melihat arah penyebaran dominan yang didapat
dari simulasi yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
53
Gambar 4.8 Kontur kebisingan pada bidang XYZ putaran 5000 rpm
Dari gambar 4.8 diatas terlihat bahwa pada bidang XYZ penyebaran kebisingan dominan menyebar ke arah sumbu Z+ yang
mengarah kebagian atas pesawat.
4.1.5 Putaran 6000 rpm
Hasil simulasi uji kebisingan pada pesawat tanpa awak NVC USU pada putaran 6000 rpm pada setiap tiap bidang akan ditunjukkan oleh
gambar 4.9 dibawah ini.
a
b
Universitas Sumatera Utara
54
c Gambar 4.10 a Noise Contour pada bidang YX b Noise Contour pada
bidang ZX c Noise Contour pada bidang ZY
Pada gambar 4.9 diatas terlihat kontur kebisingan yang di perlihatkan oleh skala warna dari warna merah dengan tingkat kebisingan
tertinggi dan warna biru dengan tingkat kebisingan terendah.Noise contour pada bidang YX, ZX dan ZY memperlihatkan penyebaran kebisingan
terjadi secara tidak merata ke setiap arah dan daerah penyebaran dominan terjadi pada daerah dengan rentang 112.31 dB sampai 90.861 dB.
Sedang pada gambar 4.10 dibawah ini memperlihatkan penyebaran pada bidang XYZ.Untuk melihat arah penyebaran dominan yang didapat
dari simulasi yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
55
Gambar 4.10 Kontur kebisingan pada bidang XYZ putaran 6000 rpm
Dari gambar 4.10 diatas terlihat bahwa pada bidang XYZ penyebaran kebisingan dominan menyebar ke arah sumbu Z+ yang
mengarah kebagian atas pesawat.
4.1.6 Putaran 7000 rpm
Hasil simulasi uji kebisingan pada pesawat tanpa awak NVC USU pada putaran 7000 rpm pada setiap tiap bidang akan ditunjukkan oleh
gambar 4.11 dibawah ini.
a
Universitas Sumatera Utara
56
b
c Gambar 4.11 a Noise Contour pada bidang YX b Noise Contour pada
bidang ZX c Noise Contour pada bidang ZY
Pada gambar 4.11 diatas terlihat kontur kebisingan yang di perlihatkan oleh skala warna dari warna merah dengan tingkat kebisingan
tertinggi dan warna biru dengan tingkat kebisingan terendah.Noise contour pada bidang YX, ZX dan ZY memperlihatkan penyebaran kebisingan
terjadi secara tidak merata ke setiap arah dan daerah penyebaran dominan terjadi pada daerah dengan rentang 112.31 dB sampai 90.861 dB.
Universitas Sumatera Utara
57
Sedang pada gambar 4.12 dibawah ini memperlihatkan penyebaran pada bidang XYZ.Untuk melihat arah penyebaran dominan yang didapat
dari simulasi yang telah dilakukan.
Gambar 4.12 Kontur kebisingan pada bidang XYZ putaran 7000 rpm
Dari gambar 4.12 diatas terlihat bahwa pada bidang XYZ penyebaran kebisingan dominan menyebar ke arah sumbu Z+ yang
mengarah kebagian atas pesawat.
Dilihat dari data - data gambar kontur kebisingan diatas memperlihatkan bahwa penyebaran kebisingan dominan menyebar ke arah sumbu Z+ yaitu
kebagian atas pesawat baik pada putaran 2000 rpm sampai 7000 rpm. Hal ini dipengaruhi oleh gelombang bunyi yang dihasilkan menyebabkan resonansi di
dalam badan pesawat akibat pantulan pada dinding bagian dalam pesawat, dimana resonansi ini adalah peristiwa ikut bergetarnya benda diakibatkan gelombang
bunyi yang dihasilkan sumber bunyi dan meningkatnya bunyi yang dihasilkan.Selanjutnya bunyi resonansi pada badan pesawat tersebut menyebar
keluar melalui daerah terbuka yaitu pada bagian atas pesawat sehingga penyebaran kebisingan yang dihasilkan dominan ke arah atas pesawat.
Penyebaran kebisingan yang terjadi juga diakibatkan pengaruh perbedaan massa jenis media rambat. Kebisingan yang dihasilkan oleh pesawat tanpa awak ini
diteruskan melalui medium badan pesawat dan udara sekitar, dimana badan
Universitas Sumatera Utara
58
pesawat dan udara memiliki massa jenis yang berbeda sehingga mempengaruhi bentuk kontur kebisingan yang dihasilkan.
Noise contour pada bidang YX, ZX dan ZY pada putaran 2000 rpm sampai 7000 rpm memperlihatkan penyebaran kebisingan terjadi secara tidak
merata ke setiap arah. Hal ini terjadi diakibatkan pengaruh perbedaan massa jenis media rambat. Kebisingan yang dihasilkan oleh pesawat tanpa awak ini diteruskan
melalui medium badan pesawat dan udara sekitar, dimana badan pesawat dan udara memiliki massa jenis yang berbeda sehingga mempengaruhi penyebaran
kebisingan seperti yang diperlihatkan pada noise contour. Bentuk kontur yang dihasilkan pada gambar terbentuk mengikuti tingkat kebisingan pada medium
yang dihasilkan oleh sumber kebisingan pada pesawat tanpa awak.
4.2 Tingkat Kebisingan SPL