65
4.3 Grafik Hasil Simulasi
Dari simulasi yang telah dilakukan sebelumnya didapatlah nilai sound pressure level SPL pada tiap putaran pada setiap sumbu ukur X+, X-, Y+, Y-,
Z+, Z-. Nilai kebisingan yang didapat dari simulasi selanjutnya akan ditampilkan dalam bentuk grafik untuk melihat gambaran kenaikan nilai SPL pada setiap
sumbu ukur.
4.3.1 Sumbu X+ Grafik nilai SPL terhadap perubahan putaran pada sumbu X+
ditunjukkan pada gambar 4.18 dibawah ini.
Gambar 4.18 Grafik SPL vs Putaran pada sumbu x
Dari grafik diatas, pada sumbu X+ nilai SPL tertinggi terjadi pada putaran 6000 Rpm dengan nilai 98.311 dB dan selanjutnya tingkat
kebisingan menurun pada putaran 7000 rpm. Naik turunnya tingkat kebisingan ini diakibatkan oleh fluktuasi tekanan yang dihasilkan oleh
gelombang suara.Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat pada persamaan 2.10 pada Bab 2. Dengan begitu tekanan yang dihasilkan pada putaran
7000 rpm lebih rendah dibandingkan dengan putaran 6000 rpm sehingga mengalami penurunan tingkat kebisingan.
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
S P
L d
B
Putaran Rpm
Sumbu X
Universitas Sumatera Utara
66
4.3.2 Sumbu X- Grafik nilai SPL terhadap perubahan putaran pada sumbu X-
ditunjukkan pada gambar 4.19 dibawah ini.
Gambar 4.19 Grafik SPL vs Putaran pada sumbu x-
Dari grafik diatas, pada sumbu X- nilai SPL tertinggi terjadi pada putaran 7000 Rpm dengan nilai 95.918 dB.Dari grafik juga terlihat pada
putaran 6000 rpm pada sumbu X- mengalami penurunan tingkat kebisingan dibandingkan pada putaran 5000 rpm.Hal ini dipengaruhi oleh
fluktuasi tekanan yang berubah diakibatkan gelombang bunyi yang dihasilkan.
4.3.3 Sumbu Y+ Grafik nilai SPL terhadap perubahan putaran pada sumbu Y+
ditunjukkan pada gambar 4.20 dibawah ini.
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
S P
L d
B
Putaran Rpm
Sumbu X-
Universitas Sumatera Utara
67
Gambar 4.20 Grafik SPL vs Putaran pada sumbu Y
Dari grafik diatas, pada sumbu Y+ nilai kebisingan SPL tertinggi terjadi pada putaran 7000 Rpm dengan nilai 89.949 dB.Pada arah sumbu
ini tidak terjadi penurunan tingkat kebisingan terhadap pertambahan putaran pada pesawat, namun perubahan peningkatan kebisingan pada arah
sumbu ini tetap tidak konstan.
4.3.4 Sumbu Y- Grafik nilai SPL terhadap perubahan putaran pada sumbu Y-
ditunjukkan pada gambar 4.21 dibawah ini.
Gambar 4.21 Grafik SPL vs Putaran pada sumbu Y-
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
S P
L d
B
Putaran Rpm
Sumbu Y
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
S P
L d
B
Putaran Rpm
Sumbu Y-
Universitas Sumatera Utara
68
Dari grafik diatas, pada sumbu Y- nilai kebisingan SPL tertinggi terjadi pada putaran 7000 Rpm dengan nilai 93.829 dB.Pada arah sumbu
ini tidak terjadi penurunan tingkat kebisingan terhadap pertambahan putaran pada pesawat, namun perubahan peningkatan kebisingan pada arah
sumbu ini tetap tidak konstan terhadap pertambahan nilai putaran pada pesawat.
4.3.5 Sumbu Z+ Grafik nilai SPL terhadap perubahan putaran pada sumbu Z+
ditunjukkan pada gambar 4.22 dibawah ini.
Gambar 4.22 Grafik SPL vs Putaran pada sumbu Z
Dari grafik diatas, pada sumbu Z nilai kebisingan SPL tertinggi terjadi pada putaran 7000 Rpm dengan nilai 96.736 dB.Kemudian dari
grafik juga terlihat bahwa pada putaran 3000 rpm nilai tingkat kebisingan menurun dibandingkan dengan putaran 2000 rpm.Naik turunnya tingkat
kebisingan ini diakibatkan oleh fluktuasi tekanan yang dihasilkan oleh gelombang suara.Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat pada persamaan
2.10 tentang sound pressure level. Dengan begitu tekanan yang dihasilkan pada putaran 3000 rpm lebih rendah dibandingkan dengan putaran 2000
rpm sehingga mengalami penurunan tingkat kebisingan. Namun tingkat
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
S P
L d
B
Putaran Rpm
Sumbu Z
Universitas Sumatera Utara
69
kebisingan selanjutnya naik pada putaran 4000 rpm sampai dengan 7000 rpm.
4.3.6 Sumbu Z- Grafik nilai SPL terhadap perubahan putaran pada sumbu Z-
ditunjukkan pada gambar 4.23 dibawah ini.
Gambar 4.23 Grafik SPL vs Putaran pada sumbu Z-
Dari grafik diatas, pada sumbu Z- nilai kebisingan SPL tertinggi terjadi pada putaran 7000 Rpm dengan nilai 98.927 dB.Pada arah sumbu
ini tidak terjadi penurunan tingkat kebisingan terhadap pertambahan putaran pada pesawat, namun perubahan peningkatan kebisingan pada arah
sumbu ini tetap tidak konstan terhadap pertambahan nilai putaran pada pesawat.
Dari hasil pembahasan diatas didapat bahwa parameter utama perubahan tingkat kebisingan pada pesawat tanpa awak ini adalah perubahan tingkat tekanan
yang dihasilkan oleh gelombang bunyi.Dimana semakin tinggi tekanan maka semakin tinggi tingkat kebisingan yang dihasilkan.
Selanjutnya penyebaran kebisingan yang dihasilkan pada penelitian ini tidak merata kesemua arah.Hal ini diakibatkan karena bentuk geometri pesawat
60 65
70 75
80 85
90 95
100 105
110
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
S P
L d
B
Putaran Rpm
Sumbu Z-
Universitas Sumatera Utara
70
yang berpengaruh terhadap bentuk sebaran kebisingan yang dihasilkan.Ini diakibatkan karena dinding pesawat memantulkan kembali gelombang bunyi yang
dihasilkan oleh sumber bunyi sehingga sangat berpengaruh terhadap sebaran kebisingan pada medium.
Kemudian nilai tingkat kebisingan SPL pada setiap titik pengukuran tidak selalu berbanding lurus terhadap bertambahnya nilai putaran N.Hal ini
selain dipengaruhi oleh tekanan yang dihasilkan gelombang bunyi juga dipengaruhi oleh cepat rambat bunyi pada medium dan jenis frekuensi yang
dihasilkan oleh sumber bunyi.
Universitas Sumatera Utara
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN