Dari perbandingan waktu optimal usahatani padi organik dengan semi organik lebih cepat pencapaian waktu optimal pada usahatani padi semi organik yaitu pada waktu
produksi tahun ke-7 sedangkan usahatani padi organik mencapai waktu optimal pada tahun ke-9. Hal ini diindikasikan karena penggunaan pupuk kimia merangsang
pertumbuhan padi lebih cepat dibandingkan dengan pupuk kandang.
5.4 Perbandingan Perkembangan Pendapatan Usahatani Padi Organik Dengan Usahatani Padi Semi Organik
5.4.1 Perbandingan Produktivitas Padi Organik dan Padi Semi Organik
Berdasarkan hasil pengujian spss, diketahui nilai sig.di tabel levene’s test for equality of variances
0,96 α 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variasi kelompok ada kesamaan, sehingga untuk analisis selanjutnya digunakan hasil pengujian di kolom Equal
variances assumed. Pada tabel 13 diketahui nilai sig. 2- tailed 0.000 α 0.05, dari hasil
analisis ini dapat disimpulkan terdapat perbedaan produktivitas antara usahatani padi organik dengan usahatani padi semi organik.
Tabel 13. Hasil Uji Beda Rata-Rata Produktivitas Padi Organik dengan Padi Semi Organik
Variabel Nilai
Df
14
Sig 2-tailed 0.000
Sumber: Lampiran 15 Hasil analisis uji beda rata-rata produktivitas padi organik menunjukkan nilai sign.2
tailed 0.000 0,05. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara produktivitas padi organik dengan padi semi organik. Pada kolom mean di group statistics dapat dilihat
rata-rata produktivitas padi semi organik 13201 kgha produktivitas padi organik
Universitas Sumatera Utara
10734 kgha. Hal ini disebabkan karena padi semi organik menggunakan pupuk kimia untuk meningkatkan produksi sehingga produktivitas padi semi organik lebih tinggi dari
produktivitas padi organik. Berikut grafik produktivitas padi organik dengan padi semi organik :
Gambar 5.3 Perbandingan Produktivitas Padi Organik dengan Padi Semi Organik
5.4.2 Perbandingan Biaya Padi Organik dan Padi Semi Organik
Berdasarkan hasil pengujian spss, diketahui nilai sig. di tabel levene’s test for equality of variances untuk biaya 0.6
8 α 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variasi kelompok ada kesamaan, sehingga untuk analisis selanjutnya digunakan hasil pengujian di kolom
Equal variances assumed. Pada tabel 14 tersebut didapati nilai sig. 2-
tailed 0.786 α 0.05 , artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara biaya padi organik dengan padi semi organik. Biaya
padi organik dengan padi semi organik tidak mengalami perbedaan yang signifikan karena pada usahatani padi organik biaya tenaga kerja lebih tinggi sedangkan usaha tani
padi semi organik biaya yang lebih tinggi karena penggunaan pupuk kimia, sehingga
10000 10500
11000 11500
12000 12500
13000 13500
14000
1 2
3 4
5 6
7 8
P ro
d u
kt iv
it a
s kg
H a
Tahun
Produktivitas Padi Organik
Produktivitas Padi Semi Organik
Universitas Sumatera Utara
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara biaya padi organik dengan padi semi organik.
Tabel 14. Hasil Uji Beda Rata-Rata Biaya Padi Organik dengan Padi Semi Organik
Variabel Nilai
Df 14
Sig 2-tailed 0.786
Gambar 5.4 Perbandingan Biaya Padi Organik Dengan Padi Semi Organik Grafik pada Gambar 5.4 menunjukkan perbedaan antara biaya pada usahatani padi
organik dengan usahatani padi semi organik. Biaya yang dikeluarkan pada usahatani padi organik cenderung meningkat. Biaya yang dikeluarkan usahatani padi organik
pada tahun ke 4 mengalami peningkatan. Sedangkan usahatani padi semi organik grafik biaya mengalami penurunan pada tahun ke-3. Penurunan biaya pada usahatani semi
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
1 2
3 4
5 6
7
B ia
y a
.0 .0
R u
p ia
h
Tahun
Biaya Organik Biaya Semi
Organik
Universitas Sumatera Utara
organik ini disebabkan petani tidak mengeluarkan biaya yang banyak untuk tenaga kerja. Pada tahun ke-5 usahatani padi semi organik mengalami peningkatan karena
adanya peningkatan pada penggunaan obat-obatan kimiawi herbisida, insektisida, dan fungisida.
5.4.3 Perbandingan Penerimaan Padi Organik dengan Padi Semi Organik
Berdasarkan hasil uji mengunakan spss, nilai sig. pada kolom Levene’s test for equality of variances nilai sig. 0.737 α 0.05 berarti terdapat kesamaan varians kelompok,
sehingga tabel yang digunakan untuk analisis selanjutnya adalah equal variances assumed.
Pada tabel 15 dapat dilihat nilai sig. 2- tailed 0.745 α 0.05, berarti tidak ada perbedaan
yang signifikan antara penerimaan padi organik dengan padi semi organik. Hal ini disebabkan produktivitas padi semi organik yang lebih tinggi dari padi organik namun
harga jual gabah padi semi organik lebih murah dari penjualan gabah padi organik, sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penerimaan padi organik
dengan padi semi organik.
Tabel 15. Hasil Uji Beda Rata-Rata Penerimaan Padi Organik dengan Padi Semi Organik
Variabel Nilai
Df 14
Sig 2-tailed 0.745
Sumber : lampiran 15
Berikut Grafik penerimaan padi organik dengan padi semi organik:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.5 Penerimaan Padi Organik Dengan padi Semi Organik Gambar 5.5 menunjukkan penerimaan padi organik dan semi organik yang berfluktuasi.
Pada Tahun ke 6 padi organik mengalami peningkatan penerimaan dengan nilai Rp 53.325.000. Pada semi organik mengalami peningkatan pada tahun ke 6 dengan nilai Rp
52.622.614.
5.4.4 Perbandingan Pendapatan Padi Organik dan Padi Semi Organik
Berdasarkan hasil pengujian spss, diketahui nilai sig. di tabel levene’s test for equality of variances untuk biaya 0.000
α 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variasi kelompok tidak ada kesamaan, sehingga untuk analisis selanjutnya digunakan hasil
pengujian di kolom Equal variances not assumed. Pada kolom tersebut didapati nilai sig. 2-
tailed 0.941 α 0.05 , artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan padi organik dengan pendapatan padi semi organik.
45000000 46000000
47000000 48000000
49000000 50000000
51000000 52000000
53000000 54000000
1 2
3 4
5 6
7 8
P e
n e
ri m
a a
n R
u p
ia h
Tahun
Penerimaan padi organik
Penerimaan Padi Semi Organik
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16. Hasil Uji Beda Rata-Rata Pendapatan Padi Organik dengan Padi Semi Organik
Variabel Nilai
Df 14
Sig 2-tailed 0.941
Sumber : lampiran 15 Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara pendapatan padi organik dengan padi
semi organik disebabkan oleh biaya dan penerimaan yang tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Secara rata-rata pendapatan padi semi organik lebih tinggi
dibandingkan rata-rata pendapatan padi organik. Berikut grafik perkembangan pendapatan padi organik dengan padi semi organik:
Gambar 5.6 Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Organik Dengan Padi Semi
Organik
Grafik pada Gambar 5.6 menunjukkan pendapatan usahatani padi organik dengan padi semi organik mengalami perbedaan. Pendapatan pada usahatani padi organik
mengalami fluktuasi yang tidak terlalu tajam. Sedangkan pada usahatani padi semi organik fluktuasi terjadi mengalami peningkatan yang di tahun ke-7. Pada usahatani
padi organik pendapatan mengalami penurunan di tahun ke- 4. Berbanding terbalik
18000000 20000000
22000000 24000000
26000000 28000000
30000000 32000000
1 2
3 4
5 6
7 8
P e
n d
a p
a ta
n R
u p
ia h
Tahun
Pendapatan Padi Organik
Pendapatan Padi Semi Organik
Universitas Sumatera Utara
dengan usahatani padi semi organik. Hal ini disebabkan pada usahatani padi organik biaya yang dikeluarkan meningkat di Tahun ke- 4 tersebut, sehingga pendapatan yang
diterima lebih rendah. Sedangkan untuk usahatani semi organik pendapatan di tahun ke- 4 mengalami peningkatan karena biaya yang dikeluarkan juga mengalami penurunan
yang signifikan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wulandari 2011 tentang “Analisis
Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Organik dan Usahatani Padi Anorganik di Kelurahan Sindang Barang dan Situ Gede”, bahwa biaya per hektar per musim tanam
yang dikeluarkan oleh usahatani padi organik lebih besar dibandingkan anorganik. Biaya total per hektar dan per kg output per musim tanam yang dikeluarkan petani
penggarap usahatani padi organik lebih besar dibandingkan anorganik, namun dari sisi petani pemilik sebaliknya. Pendapatan atas biaya tunai dan biaya total usahatani padi
organik lebih besar dibandingkan anorganik. Hal ini disebabkan produktivitas dan harga gabah kering panen GKP organik lebih besar dibandingkan anorganik.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan