Tabel 4.13. Resume Perhitungan Frekuensi Curah Hujan Harian mm
Gambar 4.15. Grafik resume frekuensi curah hujan harian
Dari grafik dan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menghitung curah hujan kala ulang digunakan Metode Gumbel karena memiliki
curah hujan yang maksimum. Agar data tersebut dapat digunakan maka, perlu di uji kecocokannya dengan menggunakan Metode Smirnov-Kolmogorof.
4.5 Uji Kecocokan Goodnes of fittest test
Uji kecocokan data curah hujan dengan menggunakan metode Gumbel di ujikan pada Metode Smirnov-Kolmogorof berikut ini:
100 120
140 160
180 200
220 240
260
Normal Log Normal
Pearson T III Log Pearson T III
Gumbel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14. Curah Hujan Harian Maksimum Metode Gumbel mm
No. Periode Ulang
Curah Hujan mm
1 100
244 2
50 220
3 25
197 4
10 165
5 5
140 6
3 120
7 2
102
No. Periode Ulang
Curah Hujan mm
1 2
102 2
3 120
3 5
140 4
10 165
5 25
196 6
50 220
7 100
243 Sumber:Hasil Perhitungan
Tabel 4.15. Uji Distribusi Frekuensi Curah Hujan mm
Keterangan: • Untuk n = 10, dengan tingkat kepercayaan 0.20, D
o
syarat = 32 • Nilai D
max
hasil uji yang terkecil adalah dengan Metode Gumbel sehingga digunakan curah hujan kala ulang dengan Metode Gumbel untuk perhitungan
debit banjir rancangan kala ulang dengan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu.
Uji Distribusi Normal
Log Normal Log Pearson Type III
Gumbel
D
max
hasil uji 27
32 23
22 D
o
syarat 32
32 32
32
Hasil korelasi uji Diterima
Diterima Diterima
Diterima
Universitas Sumatera Utara
4.6 Debit Buangan Domestik Penduduk Sanitary
Hasil survey yang dilakukan Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya pada 2006 menunjukkan setiap orang Indonesia mengkonsumsi air rata-
rata sebanyak 144 liter per hari. Dari sejumlah itu pemakaian terbesar untuk keperluan mandi, yakni sebanyak 65 liter per orang per hari atau 45 dari total
pemakaian air. Tabel 4.16. Standar Kebutuhan Air Rumah Tangga
Sumber: Pedoman Konstruksi dan Bangunan, Dep. PU dalam Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas. 2006
.
Kebutuhan air domestik akan dipengaruhi juga oleh pola konsumsinya seperti penduduk kota menggunakan air lebih banyak dibandingkan penduduk desa.
Berdasarkan SNI tahun 2002 tentang sumberdaya air penduduk kota membutuhkan 120Lharikapita, sedang penduduk pedesaan memerlukan 60Lharikapita.
Berdasarkan asumsi tersebut maka dapat diformulasikan kebutuhan air penduduk desa maupun kota SNI, 2002.
Limbah yang dihasilkan manusia dapat dihitung sebesar 80 dari konsumsi air Dep. PU, 2007.
Kebutuhan air penduduk pedesaan = penduduk x 60 L = ………. LHari Kebutuhan air penduduk perkotaan = penduduk x 120 L = ……... L Hari
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk digunakan Trend Models Gejala arah pertumbuhan keseluruhan dan bersifat deskriptif yang artinya
komponen penduduk lahir, mati, migrasi, umur, kelamin, dll tidak dipertimbangkan dalam model ini, asumsinya didasari pada hubungan antara kecepatan tingkat
pertumbuhan dengan waktuRumus pertumbuhan exponensial Dharma, 2004
Tabel 4.17. Daerah Pengaliran Sungai Babura
Tabel 4.18. Pertumbuhan Penduduk
KabupatenKota Terhadap
Penduduk Sumatera Utara
Pertumbuhan Penduduk
Langkat 7,52
1,03 Binjai
1,90 2,21
Medan 17,30
2,05 Deli Serdang
16,42 1,78
Tebing Tinggi 1,18
1,87 Asahan
8,10 0,89
Universitas Sumatera Utara
Tanjung Balai 1,00
0,92 Labuhan Batu
7,78 2,39
Pantai Timur 61,20
1,61 Sumatera Utara
100,00 1,54
Sumber: Sumatera Utara Dalam Angka Dari data diatas sudah jelas bahwa Sungai Babura melalui 2 Wilayah yaitu
beberapa kecamatan di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, sehingga jumlah penduduk yang digunakan untuk memproyeksi jumlah buangan Sanitay digunakan
jumlah penduduk pada 2 wilayah tersebut,hanya saja proyeksi tersebut diambil 10 tahun mendatang, untuk contoh perhitungan dapat dilihat sebagai berikut:
• Jumlah Penduduk Medan Tuntungan = 80.942 jiwa • Laju Pertumbuhan Kota Medan = 2,05
• Tahun ke 100 • Kebutuhan Air = 120 literorghari
Masukkan kedalam rumus pertumbuhan penduduk P
t
= P
o
1 + a
n
P
100
= 80.942 1 + 2,05
100
= 615,850 jiwa Kebutuhan air penduduk perkotaan Medan Tuntungan
615,850 jiwa x
120 literorghari = 73,902,000 L Hari =
0.855347007 m
3
detik
Limbah yang dihasilkan manusia dapat dihitung sebesar 80 dari konsumsi air maka, 0.855347007 m
3
detik x 80 = 0.684277605 m
3
detik yang dibuang ke
saluran drainase dan sungai. Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.20 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19. Debit Sanitary Penduduk
No. Kecamatan
Jumlah Penduduk
jiwa Laju
Pertumbuhan Tingkat
Pertumbuhan Penduduk
Kebutuhan Air Orgliterhari
Penggunaan Air Orgm
3
det Debit Sanitary
m
3
det
1 Medan Tuntungan
80,942 2.05
99,153 120
0.137711917
0.110169534
2 Medan Baru
39,516 2.05
48,406 120
0.067231155
0.053784924
3 Medan Selayang
98,317 2.05
120,437 120
0.167273141
0.133818513
4 Medan Johor
123,851 2.05
151,715 120
0.210715805
0.168572644
5 Medan Polonia
52,794 2.05
64,672 120
0.089821884
0.071857508
6 Percut Sei Tuan
304033 1.78
362,698 60
0.251873628
0.201498902
7 Patumbak
64507 1.78
76,954 60
0.053440291
0.042752233
8 Sibiru biru
29575 1.78
35,282 60
0.024501165
0.019600932
9 Namo Rambe
26661 1.78
31,805 60
0.022087085
0.017669668
10 Kutalimbaru
32117 1.78
38,314 60
0.026607063
0.021285651
11 Sibolangit
19643 1.78
23,433 60
0.016273081
0.013018465
12 Pancur Batu
71142 1.78
84,869 60
0.058937002
0.047149602
Total 943,098
1,137,739 1
0.901
Universitas Sumatera Utara
4.7 Debit Banjir Rancangan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu