BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian mengenai sikap terhadap Wilayatul Hisbah di Kota Langsa masih sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan penggalian data yang mendasar
mengenai hal tersebut. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Menurut Suryabrata 2009
penelitian deskriptif betujuan untuk membuat pencandraan atau identifikasi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat yang dimiliki
populasi atau daerah tertentu. Hasil penelitian deskriptif berupa deskripsi mengenai variabel-variabel yang ada dengan menyajikan frekuensi, nilai rata-rata
maupun kualifikasi lainnya untuk setiap katagori di suatu variabel. Dalam proses pengolahan maupun analisa data digunakan pengolahan statistik yang bersifat
deskriptif Hasan, 2003. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan bagaimana sikap mahasiswa Universitas Samudra Langsa terhadap Tugas dan
Wewenang Wilayatul Hisbah di Kota Langsa.
F. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sikap mahasiswa Universitas Samudra Langsa terhadap Tugas dan Wewenang Wilayatul Hisbah.
Universitas Sumatera Utara
G. DEFENISI OPERASIONAL
Sikap mahasiswa Universitas Samudra Langsa terhadap Tugas dan Wewenang Wilayatul Hisbah merupakan bentuk evaluasi terhadap Tugas dan
Wewenang Wilayatul Hisbah yang didasarkan pada persepsi, perasaan dan kecenderungan untuk berperilaku.
Sikap mahasiswa Universitas Samudra Langsa terhadap Tugas dan wewenang Wilayatul Hisbah diukur dengan menggunakan skala sikap yang
didasarkan pada 3 komponen sikap yaitu : 1. Komponen kognitif yaitu persepsi mereka terhadap Tugas dan Wewenang
Wilayatul Hisbah. 2. Komponen afektif berkaitan dengan apa yang dirasakan terhadap Tugas dan
Wewenang Wilayatul Hisbah. 3. Komponen konatif menunjukkan kesediaan atau kesiapan untuk bertindak
terhadap Tugas dan Wewenang Wilayatul Hisbah. Skor tinggi yang diperoleh oleh individu pada skala sikap menunjukkan
subjek memiliki sikap yang positif terhadap Tugas dan Wewenang Wilayatul Hisbah. Sedangkan skor rendah menunjukkan subjek memiliki sikap negatif
terhadap Tugas dan Wewenang Wilayatul Hisbah.
Universitas Sumatera Utara
H. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian adalah hal penting yang harus diperhatikan. Hadi 2000 mengemukakan bahwa semua
individu yang menerima generalisasi kenyataan yang diperoleh dari sejulmah individu yang diteliti disebut dengan populasi, sedangkan individu yang diteliti
tersebut disebut dengan sampel. Maka dari itu, yang perlu diperhatikan adalah sampel yang diambil dalam penelitian harus mencerminkan populasinya, sehingga
sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Samudra
Langsa. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian inisebanyak ±8.669 orang. Dikarenakan keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi,
maka peneliti melakukan penelitian pada sebagian dari populasi yang disebut sampel.
2. Metode Pengambilan Sampel