Zeolit Alam Sarulla Amoniak

2.3.2. Pengaktifan dengan Pengasaman

Pengaktifan zeolit secara kimia melalui pengasama bertujuan untuk mengurangi efek hambatan dari pertukaran kation dengan cara pencucian kation dan Al 3+ dalam kerangka zeolit dan posisinya akan digantikan oleh ion H + . Pemberian suatu larutan asam mineral pada mineral zeolit akan menyebabkan: 1. Membukanya saluran ataupun rongga dari struktur zeolit melalui penghilangan pengaruh penutupan silika atau senyawa yang terbungkus pada saluran yang terjadi selama proses pembentukan zeolit. 2. Al pada kisi Kristal akan terlepas dan membentuk hidroksil zeolit. Pemilihan konsentrasi larutan asam perlu diperhatikan. Pada konsentrasi tertentu, ternyata asam juga menghidrolisa aluminium dari kerangka zeolit sehingga merusak struktur zeolit Sastiono,A. 1991.

2.4. Zeolit Alam Sarulla

Berdasarkan hasil penelitian laboratorium Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara, zeolit alam ada terdapat di Sarulla Tapanuli Utara yang merupakan salah satu lokasi yang memiliki potensi zeolit alam yang besar. Penambangan zeolit di daerah ini umumnya dapat dilakukan dengan tambang terbuka dengan terlebih dahulu mengupas tanah penutupnya setebal antara 1 – 2 meter. Sedangkan jenis zeolit yang terdapat di Sarulla tersebut pada umumnya zeolit jenis klinoptilolit, Na 6 Al 6 Si 30 O 72 .24H 2 O Sifat-sifat yang dimiliki zeolit alam Sarulla, sebagai berikut: Warna : Putih Kehijauan Cerat : Putih Kekerasan : 1 – 2 Sifat dalam : Rapuh Universitas Sumatera Utara Pecahan : Chonchoidal seperti kaca Sifat lain : ringan, kompak, padat Tabel 2.1 Komposisi kimia yang terkandung dalam zeolit alam Sarulla Senyawa Kandungan SiO2 60,16 Al2O3 14,25 Fe2O3 4,20 CaO 3,08 Na2O - Lg-Loss 17,30

2.5. Amoniak

Amoniak NH 3 , merupakan senyawa nitrogen yang menjadi NH 4 + pada pH rendah yang disebut amonium; amoniak sendiri berada dalam keadaan tereduksi -3. Amoniak dalam air permukaan berasal dari air seni dan tinja; juga dari oksidasi zat organis H a O b C c N d secara mikrobiologis, yang berasal dari air alam atau air buangan dan penduduk. Dapat dikatakan bahwa amoniak berada di mana-mana, dari kadar beberapa mgl pada air permukaan dan air tanah, sampai kira-kira 30 mgl lebih pada air buangan. Kadar amoniak yang tinggi pada air sungai selalu menunjukkan adanya pencemaran. Rasa NH 3 kurang enak, sehingga kadar NH 3 harus rendah; pada air minum kadarnya harus nol dan pada air sungai harus dibawah 0,5 mgl N syarat mutu air sungai di Indonesia Alaerts, 1984. Amoniak merupakan gas tajam yang tidak berwarna dengan titik didih - 33,5 o C. Cairannya mempunyai panas penguapan sebesar 1,37 kJ g -1 pada titik didihnya. Secara fisik cairan NH 3 mirip dengan air dalam perilaku fisikanya dimana bergabung sangat kuat melalui ikatan hydrogen Cotton, 1989. Universitas Sumatera Utara Dalam fase cair amoniak terdapat dalam dua bentuk, yaitu : bentuk amoniak bebas NH 3 dan bentuk ion ammonium NH 4 + . Perbandingan jumlah keduanya sangat dipengaruhi oleh pH dan suhu. NH 3 + H 2 O NH 4 + + OH - Pada pH rendah bentuk yang paling banyak dijumpai adalah bentuk ion ammonium. Pada pH 11 atau lebih yang paling banyak dijumpai adalah bentuk ammonia bebas Schroeder, 1977 dan Viesman, 1985. Menurut Swingle dan Walter 1997, gas amoniak terbentuk dengan tiga cara, yaitu: 1. Dekomposisi Protein. Protein diuraikan oleh bakteri proteolitik menjadi asam amino. Asam amino mengalami deaminasi menghasilkan amoniak dan melalui proses ini dihasilkan amoniak paling banyak. 2. Hidrolisis Urea. Urea yang sebagian besar berasal dari limbah cair bersama asam urat dihidrolisis oleh enzim urease membentuk ammonium karbonat, yang mudah terurai menjadi gas amoniak, karbondioksida, dan air. 3. Reduksi Nitrat. Nitrat tereduksi menjadi nitrit dan selanjutnya nitrit tereduksi menjadi gas amoniak. Dalam proses pengolahan lateks menjadi ribbed smoked sheet RSS diperlukan bahan pembantu yaitu amonia dan asam format asam semut. Amoniak NH3 dalam bentuk sikloheksilamin dan setelah diencerkan menjadi ammonium NH4OH. Amoniak berfungsi sebagai antikoagulan dan juga desinfektan agar tidak terjadi pembusukan yang dapat menimbulkan bau. Tiap liter lateks membutuhkan 5-10 mL larutan amoniak 2-2,5 Setyamidjaja, 1982. Universitas Sumatera Utara

2.6. Analisis Spektrofotometri