Aktivasi Zeolit Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standar Amoniak Pengambilan dan Pengawetan Sampel Penentuan Amoniak yang diserap oleh Zeolit Aktif Recovery Amoniak

3.3.8. Pengolahan Zeolit

3.3.8.1. Preparasi Zeolit

Batuan zeolit alam Sarulla yang masih berbentuk granula dipanaskan di dalam oven pada suhu 100 ± 10 o C selama 3 jam, lalu didinginkan dan dihaluskan. Kemudian diayak dengan ayakan 100 Mesh.

3.3.9. Aktivasi Zeolit

Sebanyak 100 gram zeolit alam Sarulla yang telah dipreparasi kemudian dipanaskan sampai suhu 250 o C selama 3 jam lalu didinginkan di dalam desikator.

3.3.10. Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Standar Amoniak

Dipipet masing-masing sebanyak 50 mL larutan standar 0,5 ; 2,0 ; 3,5 ; 5,0 ; 6,5 mgL dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL. Kemudian ditambahkan 2,0 mL reagen Nessler lalu dikocok dan didiamkan selama 10 menit. Diukur transmitansinya pada maks = 410 nm dengan spektrofotometer visibel.

3.3.11. Pengambilan dan Pengawetan Sampel

Diambil limbah cair pabrik karet buangan pertama dan dimasukkan ke dalam botol gelap tanpa gelembung udara. Ditambahkan dengan H 2 SO 4p sampai pHnya 2. Didinginkan sampel pada 4 o C. Universitas Sumatera Utara

3.3.12. Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet

3.3.12.1. Destilasi Limbah Cair Pabrik Karet

Sebanyak 400 mL limbah cair pabrik karet dimasukkan ke dalam labu destilasi, kemudian didestilasi selama 30 menit. Destilat ditampung dalam labu Erlenmeyer yang telah berisi 400 mL larutan asam boraks. Campuran destilat dan asam boraks ini kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 1000 mL dan diencerkan dengan aquadest sampai garis tanda.

3.3.13. Penentuan Amoniak yang diserap oleh Zeolit Aktif

Ke dalam 5 buah labu takar yang telah bersih dan kering diisi dengan 100 mL larutan hasil destilasi limbah cair pabrik karet, lalu diatur pH larutannya = 6 dengan menambahkan NaOH 6 N. Kemudian ditambahkan masing-masing secara berurutan sebanyak 2,0 ; 4,0 ; 6,0 ; 8,0 ; 10,0 gram zeolit aktif. Diaduk lalu didiamkan selama 3 jam. Kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman no. 42 dan filtratnya dikumpulkan. Dipipet masing-masing sebanyak 25 mL filtrat setelah penambahan zeolit aktif lalu dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL. Kemudian dinetralkan dengan penambahan NaOH 6N lalu ditambahkan 2,0 mL reagen Nessler lalu dikocok dan didiamkan selama 10 menit. Diukur transmitansinya pada maks = 410 nm dengan spektrofotometer visibel.

3.3.14. Recovery Amoniak

Dikeringkan masing-masing zeolit yang telah digunakan untuk menyerap amoniak, kemudian dimasukkan ke dalam gelas beaker, lalu ditambahkan 100 mL larutan HCl 5. Diaduk dan didiamkan selama 3 jam. Kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman no. 42 dan filtratnya dikumpulkan. Dipipet masing-masing sebanyak 25 mL filtrat dan dimasukkan ke dalam labu takar 50 Universitas Sumatera Utara mL. Ditambahkan 2,0 mL reagen Nessler lalu dikocok dan didiamkan selama 10 menit. Diukur transmitansinya pada maks = 410 nm dengan spektrofotometer visibel. Catatan: Setiap proses Recovery dilakukan setelah zeolit digunakan sebagai penyerap amoniak di dalam air limbah. Universitas Sumatera Utara 3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Pengolahan Zeolit

3.4.1.1. Preparasi Zeolit

Batuan zeolit alam sarulla Serbuk zeolit 100 mesh Dipanaskan di dalam oven pada suhu 100 sampai 110 o C selama 3 jam Didiginkan Dihaluskan Diayak dengan ayakan 100 mesh

3.4. 1.2. Aktivasi Zeolit

100 gram serbuk zeolit alam sarulla 100 mesh Zeolit aktif Dipanaskan pada suhu 250 o C selama 3 jam Anita S.1994 Universitas Sumatera Utara