20
2.1.3 Jenis Rasio Keuangan
Menurut Kasmir 2009:127, jenis rasio keuangan terdiri dari sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Jenis dari rasio likuiditas antara lain:
a. Rasio Lancar Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
b. Rasio Cepat Quick Ratio merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai
persediaan. c.
Rasio Kas Cash Ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang
d. Rasio Perputaran Kas merupakan rasio yang mengukur tingkat
kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan.
e. Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
Rasio likuiditas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah rasio lancar Current Ratio dan rasio cepat Quik Ratio. Current Ratio yaitu rasio
Universitas Sumatera Utara
21
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan margin of safety suatu perusahaan. Apabila rasio ini rendah, dapat dikatakan
bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun apabila hasil pengukuran rasio tinggi, kondisi perusahaan belum dapat dikatakan baik. Hal ini
dapat terjadi akibat tidak adanya penggunaan kas dengan sebaik mungkin. Untuk menghitung Current Ratio sebagai berikut:
Current Ratio =
Aktiva Lancar �������������
Utang Lancar ������������������
Quick Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Jika rasio ini di bawah rata-rata industri, keadaan perusahaan buruk dari perusahaan lain. Hal ini menyebabkan
perusahaan harus menjual persediaannya untuk melunasi pembayaran utang lancar, padahal menjual persediaan untuk harga yang normal relatif sulit, kecuali
perusahaan menjual di bawah harga pasar, yang tentunya bagi perusahaan jelas menambah kerugian. Untuk menghitung Quick Ratio sebagai berikut:
Quick Ratio =
������� ������ − ��������� ������������������
2. Rasio Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Jenis-jenis rasio leverage antara lain :
Universitas Sumatera Utara
22
a. Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. b.
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
c. Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang jangka
panjang dengan modal sendiri. d.
Times Interest Earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga.
e. Fixed Charge Coverage merupakan rasio yang dilakukan apabila
perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa lease contract.
Dalam rasio leverage yang menjadi fokus penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio.Debt to Asset Ratio adalah rasio utang yang
digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dari hasil pengukuran, apabila hasil rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan
utang semkain banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi
utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasiony rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. Adapun rumus untuk
mencari Debt to Asset Ratio sebagai berikur: Debt to Asset Ratio =
Total ����
Total Assets
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh
Universitas Sumatera Utara
23
utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditor dengan pemilik
perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Bagi bank kreditor, semakin
besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi diperusahaan.
Namun, bagi perusahaan justru semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya denan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang
disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Untuk menghitung Debt to
Equity Ratio sebagai berikut: Debt to Equity Ratio =
Total Utang ���������
Ekuitas ������
3. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya atau rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Jenis-jenis rasio aktivitas antara lain:
a. Perputaran Piutang Receivable Turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini akan
berputar dalam satu periode .
Universitas Sumatera Utara
24
b. Perputaran Persediaan Inventory Turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam suatu periode.
c. Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover merupakan salah satu
rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.
d. Fixed Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
e. Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlahpenjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
Dalam rasio aktivitas ini yang menjadi fokus penelitian adalah Total Asset Turnoverdan Inventory Turnover.Total Asset Turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumpah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiahnya.
Apabila rasio ini rendah maka tidak baik bagi perusahaan karena perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva yang dimilikinya. Untuk menghitung Total
Asset Turnover sebagai berikut: Total Asset Turnover =
Penjualan �����
Total Aktiva ����� ������
Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam suatu periode.
Dapat diartikan pula bahwa perputaran persediaan merupakan rasio yang
Universitas Sumatera Utara
25
menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini semakin tidak baik bagi perusahaan demikian sebaliknya.
Untuk menghitung Inventory Turnoer sebagai berikut: Inventroy Turnover =
Penjualan Persediaan
4. Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas antara lain:
a. Profit Margin on Sales merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur margin laba atas penjualan. b.
Return on Assetmerupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
c. Return on Equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri. d.
Laba Per Lembar Saham Biasa merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang
saham. Dalam rasio profitabilitas ini, yang menjadi fokus penelitian adalahReturn
on Asset dan Return on Equity. Return on Asset adalah rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Semakin rendah rasio ini, semakin kurang baik demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk
mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Untuk menghitung Return on Asset sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
26
Return on Asset =
������� ����� ��� ����������
Return on Equity menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan
semakin kuat demikian pula sebaliknya. Untuk menghitung Return on Equity sebagai berikut:
Return on Equity =
������� ����� ��� ������
2.2 Tinjauan Peneliti Terdahulu