23
2.3.3. Hubungan Gender terhadap Moral Reasoning dan Persepsi Etis
Mahasiswa Akuntansi
Al-Fithrie 2015 Gender merupakan suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki laki dan perempuan dilihat dari
sudut non-biologis, yaitu dari aspek sosial, budaya, maupun psikologis. Kartika 2013 menyatakan penelitian mengenai pengaruh gender terhadap etika pada
pendidikan akuntansi menunjukkan hasil yang masih berbeda. Tetapi beberapa penelitian yang berkaitan dengan etika di bidang akuntansi dan bisnis seperti yang
dilakukan oleh Shaub 1994 dalam Jaka Winarna 2003 yang mengambil penelitian terhadap 91 mahasiswa akuntansi dan 217 profesional auditor
menunjukkan hubungan yang kuat dan konsisten antara perkembangan moral dan gender, hal tersebut mengidentifikasi bahwa wanita ternyata memiliki tingkat
perkembangan moral dan cara pemikiran berbeda secara fundamental terhadap pria. Pengaruh gender muncul ketika perbedaan pria dan wanita terjadi dalam
proses pembuatan keputusan etis. Berbagai macam pelanggaran moral yang terjadi dikalangan mahasiswa
karena rendahnya moral reasoning yang dimiliki individu tersebut. Tinggi rendahnya moral reasoning akan mempengaruhi persepsi dan moral reasoning
yang dimiliki oleh mahasiswa salah satunya berasal dari gender.
2.3.4. Hubungan Gender terhadap Ethical Sensitivity dan Persepsi Etis
Mahasiswa Akuntansi
Desi 2011, Gender adalah perbedaan perilaku antara pria dan wanita yang dikonstruksi secara sosial, yaitu perbedaan yang bukan ketentuan dari
Universitas Sumatera Utara
24
Tuhan, melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural yang panjang. Hastuti 2007 berpendapat bahwa Gender merupakan suatu konsep
kultural yang membedakan antara pria dan wanita dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional di kalangan masyarakat. Perbedaan inilah
yang mengakibatkan antara pria dan wanita memiliki penilaiannya sendiri dalam mengelola, mencatat, dan mengkomunikasikan hal atau informasi menjadi suatu
hasil. Banyak ditemukan permasalahan pelanggaran etika dikarenakan pada saat
melakukan pembelajaran etika tidak menganggap hal itu penting, sehingga pada saat terjadi dilingkungan sehari-hari beranggapan hal itu memang wajar terjadi
jika ada sesuatu hal yang mendasarinya. Persepsi etis muncul dapat diakibatkan karena tingkat sensitivitas etis. Tingkat kepekaan yang dimiliki pria cenderug
lebih rendah dari wanita.
2.4. Hipotesis Penelitian