Ethical sensitivity Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi

11 diperlihatkannya. Maka penalaran moral akan memiliki pengaruh dalam perilaku etis.

2.1.2. Ethical sensitivity

Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, 1995 mendefinisikan etika sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak. Menurut bahasa etimologi istilah etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat-istiadat kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Dalam kajian filsafat etika merupakan bagian dari filsafat yang mencakup metafisika, kosmologi, psikologi, logika, hukum, sosiologi, ilmu sejarah, dan estetika. Etika juga mengajarkan tentang keleluhuran budi baik-buruk. Seseorang yang memiliki sensitivitas etis bisa mengerti ketentuan norma- norma dan nilai-nilai di sebuah lingkungan dalam suatu keputusan etis. Sensitivitas etis merupakan kemampuan menyadari perilaku etis yang terjadi. Kemampuan seseorang profesional untuk berperilaku etis sangat dipengaruhi oleh sensitivitas indidvidu tersebut terhadap etika. Kesadaran individu tersebut dapat dinilai melalui kemampuan untuk menyadari adanya nilai-nilai etika dalam suatu keputusan, inilah yang disebut sensitivitas etika Velasques dan Rostankowski dalam Ponny Harsanti, 2002. Universitas Sumatera Utara 12

2.1.3. Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi

Etika adalah ilmu tentang baik-buruk dari sesuatu kebiasaan yang dilakukan seseorang. Seperti yang di jelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 1998 yang membagi etika dengan membedakan tiga arti: 1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak. 2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. 3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Abdullah 2002 mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk. Jadi, bisa dikatakan etika berfungsi sebagai teori perbuatan baik dan buruk ethics atau ‘ilm al-akhlak al-karimah, praktiknya dapat dilakukan dalam disiplin filsafat. Etika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia semuanya, terristimewa yang mengenai gerak-gerik pikiran, rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan rasa perasaan sampai menguasai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan Dewantara, 1966. Seperti apa yang memang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan yang profesional. Maka seorang akuntan dituntut harus memiliki etika. Etika akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode Etik Akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika terdiri dari tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis. Kode Etik Universitas Sumatera Utara 13 Akuntan Indonesia menjadi pedoman dalam melakukan tugas nya agar menciptakan pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam profesi yang diinginkan oleh mahasiswa pada umumnya yaitu menjadi akuntan harus mematuhi etika profesinya. Akuntan yang berprilaku etis akan menciptakan lingkungan kerjanya menjadi nyaman terutama untuk dirinya sendiri, karena akuntan yang berprilaku etis akan sangat diharapakan keberadaannya oleh para investor, masyarakat dan pemerintah. Selain itu akan menjadi panutan bagi calon akuntan atau para mahasiswa yang bercita-cita menjadi akuntan. Dengan adanya akuntan yang berperilaku etis dapat menciptakan pandangan positif khususnya mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntansi. Normadewi 2012 persepsi merupakan proses untuk memahami lingkungannya meliputi objek, orang, dan simbol atau tanda yang melibatkan proses kognitif pengenalan. Proses kognitif adalah proses dimana individu memberikan arti melalui penafsirannya terhadap rangsangan stimulus yang muncul dari objek, orang, dan simbol tertentu. Dengan kata lain, persepsi mencakup penerimaan, pengorganisasian, dan penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap. Persepsi diartikan sebagai proses yang melibatkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya kemudian menginterpretasikan stimulus tersebut melalui panca indera Al-Fitrie, 2015. Persepsi adalah penerimaan suatu keadaan yang kemudian dianalisis sehingga menjadi kesimpulan informasi yang dapat mempengaruhi prilaku dan sikap yang disampaikan melalui panca indera. Universitas Sumatera Utara 14 Penanaman etika pada calon akuntan sangat penting, diberikan pengajaran kepada mahasiswa khususnya mahasiswa akuntansi yang ingin bekerja di profesi akuntan akan menjadi modal dasar mereka untuk terjun di dunia kerja kelak. Pengajaran etika ini menjadi suatu tindakan antisipasi agar nantinya calon akuntan tidak menyalahgunakan perkerjaan mereka karena mereka sudah dididik dengan pemahaman etika yang baik dari masa perkuliahan. Mahasiswa akuntansi sangat berpengaruh penting terhadap pengajaran dan pengimplementasian sikap etis dikalangan masyarakat, karena dapat menanggapi setiap fenomena yang terjadi di masyarakat. Sebagai orang yang intelektual dan berpendidikan maka mahasiswa dapat menyelesaikan masalah-masalah etis yang ada di lingkungan sekitarnya. Di lingkungan kerja kelak, mahasiswa sebagai calon akuntan tidak tutup kemungkinan akan mengalami dilema dalam mengambil keputusan. Pada saat inilah mahasiswa akuntansi dapat membuat keputusan sesuai dengan persepsinya. Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi terbentuk oleh pemahamannya terhadap akuntansi yang terkait dengan perilaku akuntan. Sebelum memahami perilaku akuntan mahasiswa juga harus memahami perilaku yang seharusnya di miliki olehnya, karena awal dari perilaku akuntan yang baik tidak hanya didasari oleh Kode Etik Akuntan tetapi juga perilaku mahasiswa tersebut saat menjalani masa perkuliahan. Sehingga mahasiswa dapat menilai sikap yang etis atau tidak etis dari suatu perlakuan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi merupakan pandangan yang dimiliki mahasiwa akuntansi sebagai calon Universitas Sumatera Utara 15 akuntan dimulai dari saat mendapatkan pengajaran dan memahaminya, pengimplementasiannya, pengalaman yang didapatnya terkait dengan etika seorang akuntan, sehingga dia dapat menilai sikap etis atau tidak etis akuntan tersebut. Selain itu dalam menilai sikap akuntan sangat diharapkan harus berpedoman dan mengacu pada kode etik yang berlaku, tidak dibenarkan menilai sesuatu tanpa dasar atau pedoman yang jelas.

2.1.4. Gender

Dokumen yang terkait

PENGARUH MORAL REASONING DAN ETHICAL SENSITIVITY TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI

1 4 26

PENGARUH MORAL REASONING DAN ETHICAL SENSITIVITY TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI

6 37 139

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Gender, Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi, dan Ethnic Background Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Dengan Love Of Money Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadi

0 5 12

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI PRAKTIK AKUNTANSI KREATIF DI PERUSAHAAN (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta).

0 4 178

PENGARUH ORIENTASI ETIS DAN GENDER TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PERILAKU TIDAK ETIS AKUNTAN (Studi pada Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta).

0 1 145

PENGARUH MORAL REASONING DAN ETHICAL SENSITIVITY TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi UNY).

0 5 171

Pengaruh Ethical Reasoning Dan Karakter Personal Terhadap Sensitivitas Etis Mahasiswa Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang - Unika Repository

0 0 17

Pengaruh Ethical Reasoning Dan Karakter Personal Terhadap Sensitivitas Etis Mahasiswa Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang - Unika Repository

0 0 5

Pengaruh Ethical Reasoning Dan Karakter Personal Terhadap Sensitivitas Etis Mahasiswa Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang - Unika Repository

0 0 121

PENGARUH MACHIAVELLIAN, LOVE OF MONEY, ETHICAL SENSITIVITY, DAN PENGETAHUAN ETIKA TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 1 16