16
menjelaskan bagaimana bedanya pandangan antara pria dan wanita dalam menilai reward dan cost, untuk mencapai hal tersebut pria akan berusaha secara
kompetitif sedangakan wanita lebih mementingkan harmonisasi di dalam lingkungan kerjanya. Sedangkan pendekatan struktural adalah perbedaan antara
pria dan wanita lebih disebabkan karena sosialisasi awal dan persyaratan peran. Pada pendekatan ini dalam menilai reward dan cost pria dan wanita relative sama
karena informasi yang didapat pada saat pelatihan menunjukkan prioritas etika yang sama.
Kartika 2013 menyimpulkan bahwa beberapa penelitian yang telah dilakukan mendukung dua pendekatan diatas, yang dengan demikian
menimbulkan kesimpulan bahwa penelitian mengenai hubungan gender dengan etika masih tidak konsisten. Noval Adip 2001 menyatakan tidak ada hubungan
yang signifikan antara gender dengan etika. Dengan demikian, gender adalah keadaan mutlak yang dimiliki oleh
individu yang terbagi oleh dua jenis kelamin yaitu pria dan wanita yang akan membedakan dari keduanya dari segi sifat dan cara berpikir. Dari uraian diatas,
peneliti ingin mengetahui apakah gender dapat memoderasi atau tidak dalam pengaruh Moral Reasoning dan Ethical Sensitivity terhadap Persepsi Etis
Mahasiswa Akuntansi.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Al-fithrie 2015 melakukan penelitian mengenai pengaruh moral reasoning dan ethical sensitivity terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi
Universitas Sumatera Utara
17
dengan gender sebagai variable moderasi. Hasil penelitiannya adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan moral reasoning terhadap persepsi etis mahasiswa
akuntansi, terdapat pengaruh positif dan signifikan ethical sensitivity terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, gender dapat berperan sebagai variable
moderasi dalam pengaruh moral reasoning terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, gender dapat berperan sebagai variabel moderasi dalam pengaruh
ethical sensitivity terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Afdal 2012 melakukan penelitian mengenai pengaruh penalaran moral
dan sikap lingkungan terhadap akuntabilitas lingkungan. Hasil penelitiannya adalah peranan moral dan sikap lingkungan sebagai determinasi dukungan
akuntabilitas lingkungan, dari hasil regresi yang melibatkan faktor demografis, gender dan asal universias, menunjukkan bahwa dukungan terhadap akuntabilitas
lingkungan dipengaruhi oleh institusi pendidikan yang di tempati oleh mahasiswa akuntansi menuntut ilmu.
Kartika 2013 melakukan penelitian mengenai perbandingan sensitivitas etis antara mahasiswa pria dan wanita serta mahasiswa akutansi dan manajemen
studi empirik pada peguruan tinggi semarang. Hasil penelitiannya adalah tidak dapat perbedaan perilaku tidak etis antara mahasiwa akuntansi dan mahasiswa
manajemen, tidak dapat perbedaan perilaku tidak etis antara mahasiswa akuntansi pria dan wanita, mahasiswa yang lebih toleran terhadap perilaku tidak etis akan
lebih sinikal dapat ditolak. Hutahehan dan Hasnawati 2015 melakukan penelitian mengenai
pengaruh gender, religiusitas dan prestasi belajar terhadap perilaku etis akuntansi
Universitas Sumatera Utara
18
masa depan studi pada mahsiswa akuntansi perguruan tinggi swasta di wilayah DKI jakarta. Hasil penelitiannya adalah jenis kelamin tidak berpengaruh secara
signifikan tehadap perilaku etis mahasiswa akuntansi, terdapat pengaruh interpersonal religiusitas terhadap perilaku etis mahasiswa akuntansi, tidak
terdapat pengaruh yang antara interpersonal religious terhadap perilaku etis mahasiswa akuntansi, variabel ipk tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku etis mahasiswa akuntansi. Berikut adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan moral
reasoning, ethical sensitivity, persepsi etis mahasiswa akuntansi, dan gender
Table 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama peneliti
Judul penelitian
Variabel penelitian
Hasil penelitian
1 Nurul
Luthfie Al-fithrie
2015 Pengaruh
moral reasoning dan
ethical sensitivity
terhadap persepsi etis
mahasiswa akuntansi
dengan gender sebagai
variabel moderasi
Moral reasoning,
ethical sensitivity,
persepsi etis mahasiswa
akuntansi, gender
Terdapat pengaruh positif dan signifikan Moral
reasoning dan
ethical sensitivity
terhadap persepsi etis mahasiswa
akuntansi, gender dapat berperan sebagai variabel
moderasi dalam pengaruh moral reasoning
dan ethical sensitivity terhadap
persepsi etis mahasiswa akuntansi.
2 Afdal
2012 Pengaruh
penalaran moral dan
sikap lingkungan
tehadap akuntabilitas
Akuntabilitas lingkungan,
penalaran moral, sikap
lingkungan peranan moral dan sikap
lingkungan sebagai determinasi dukungan
akuntabilitas lingkungan, dari hasil regresi yang
melibatkan faktor demografis, gender dan
Universitas Sumatera Utara
19
lingkungan asal universias,
menunjukkan bahwa dukungan terhadap
akuntabilitas lingkungan dipengaruhi oleh institusi
pendidikan yang di tempati oleh mahasiswa akuntansi
menuntut ilmu.
3 Andi
Kartika 2013
Perbandingan sensitivitas etis
antara mahasiswa
akuntansi pria dan wanita
serta mahasiswa
akuntansi dan manajemen
Persepsi, etika, sensitivitas etis,
gender Tidak terdapat prbedaan
perilaku tidak etis antara mahasiswa akuntansi dan
mahasiswa
manajemen. Dan juga pada mahasiswa
akuntansi pria dan wanita.
4 M. Umar
Bakhri Hutahehan
dan Hasnawati
2015 Pengaruh
gender, religiusitas dan
prestasi belajar terhadap
perilaku etis akuntan masa
depan Perilaku etis,
gender, religiusitas,
prestasi belajar jenis kelamin tidak
berpengaruh secara signifikan tehadap perilaku
etis mahasiswa akuntansi, terdapat pengaruh
interpersonal religiusitas terhadap perilaku etis
mahasiswa akuntansi, tidak terdapat pengaruh
yang antara interpersonal religious terhadap perilaku
etis mahasiswa akuntansi, variabel ipk tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap perilaku etis
mahasiswa akuntansi
Universitas Sumatera Utara
20
2.3. Kerangka konseptual