commit to user
24
Pendidikan seni yang berdimensi mental moral sesungguhnya dapat membantu kecerdasan emosional dan intelektual, menghargai pluralitas budaya
dan alam semesta, menumbuhkan daya imajinasi, motivasi dan keharmonisan siswa dalam menyiasati atau menanggapi setiap fenomena sosial budaya.
Sumaryanto dalam Sudaryono 2007 : 42. Tujuan diberikannya pendidikan seni di sekolah bukanlah ingin menjadikan anak didik menjadi seniman, tetapi ingin
menjadikan anak didik apresiatif terhadap seni. Gerak langkah berikutnya melalui hasil-hasil apresiasi yang diperoleh itu diharapkan dapat memunculkan ide-ide
baru anak didik untuk digunakan sebagai bahan berkreasi, baik berkreasi dalam tataran estetik maupun berkreasi pada bidang-bidang lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang amat kompleks. Musik sebagai salah satu sub bidang seni yang diberikan di sekolah sarat nilai pendidikan apresiasi dan kreasi itu
Sumaryanto dalam Sudaryono, 2007: 42. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran seni musik lagu daerah Jawa Tengah merupakan upaya untuk berkreasi, melestarikan budaya bangsa serta untuk menggali bakat dari dalam diri
siswa. Siswa dapat mengembangkan diri dalam bidang kesenian khususnya pada seni musik. Pembelajaran lagu dolanan merupakan salah satu dari pembelajaran
lagu daerah Jawa Tengah. Pembelajaran lagu dolanan berarti suatu proses secara sadar yang melibatkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar untuk mencapai tujuan yaitu pada materi lagu dolanan.
2. Hakikat Media
Compact Disc
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin
medius
yang secara harfiah berarti pengirim kepada penerima pesan Azhar Arsyad, 2009: 3.
Secara lebih khusus
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat- alat grafik photografis atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
commit to user
25
Menurut Gerlach Ely dikutip oleh Azhar Arsyad, 2009: 3 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam hal ini manusia, materi, atau
kejadian adalah media. Pendapat lain disampaikan oleh Gagne dalam Basuki Wibawa dan Farida
Mukti 2002: 11, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Heinich, Molenda, Russel dalam
A medium is a channel of communication, example include film, television, diagram, printed
materials, computers, and instructors.
termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak, komputer, dan instruktur. Sementara itu Robertus Angkowo dan A. Kosasih 2007: 11 menyatakan
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian,
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Pendapat ini sejalan dengan pengertian media yang disampaikan oleh
Arief S. Sadiman,dkk 2002: 6 yang menyatakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Dari berbagai pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membantu
mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar. Penggunaan media dalam proses
belajar mengajar sangat penting. Ketidak jelasan guru dalam menyampaikan bahan pengajaran dapat terwakili dengan kehadiran media
b. Pengertian Media Pembelajaran