mencatat keterangan yang dijelaskan oleh guru. Setelah guru selesai menjelaskan materi maka kegiatan pembelajaran selanjutnya lebih ditekankan pada aktivitas
belajar siswa, dimana guru membagikan LKS yang harus dijawab siswa secara berdiskusi. Guru melakukan diskusi bersama semua siswa, dimana hal ini
dilakukan sebagai upaya memotivasi siswa untuk mengungkapkan jawabannya dan menyelesaikan kesulitan saat mengerjakan LKS. Kegiatan ini dapat dijadikan
modal kemampuan siswa saat melaksanakan permainan pada pertemuan ke 2. Guru memberikan kesimpulan pada akhir pelajaran.
Tahap pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari 3 kali tatap muka 6 jam pelajaran yaitu di kelas VIII-A selama 2 jam pelajaran. Pada pertemuan pertama
siswa diberikan motivasi untuk belajar, pengarahan penggunaan evaluasi word search puzzle, penjelasan singkat dari guru tentang materi zat additif dan
psikotropika melalui OHP, diskusi dan pembahasan hasil diskusi oleh guru. Pertemuan kedua kilas balik materi dan dilanjutkan pembelajaran penggunaan
evaluasi word search puzzle. Pada pertemuan ketiga diadakan kilas balik dan mengerjakan tes kognitif siklus I.
3. Observasi dan Evaluasi Tindakan I
Tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah disusun pada
tahap sebelumnya yaitu tahap perencanaan tindakan I. Hasil pengamatan dicatat dan dirangkum sebagai dasar acuan pelaksanaan tahap selanjutnya. Evaluasi pada
akhir siklus 1 , dapat dianalisa seperti di bawah ini: a Performance guru
Angket ini diisi oleh siswa yang berisi performance guru saat mengajar di dalam maupun di luar kelas. Hasil observasi prasiklus diperoleh nilai rata-rata
kelas sebesar 5,50 setelah diterapkan evaluasi word search puzzle dalam proses belajar mengajar terjadi peningkatan sebesar 1,65 dari 5,50 menjadi 7,15.
Peningkatan tersebut belum mencapai target yang telah ditentukan yaitu 7,50 sehingga kegiatan perlu dilanjutkan ke siklus II. Hasil penilaian performance guru
per indikator yang diperoleh berdasarkan lembar observasi siklus I adalah penguasaan materi sebesar 71,88 dan interaksi dengan siswa sebesar 71,15.
b. Ulangan harian Bentuk ulangan harian berupa soal-soal obyektif atau pilihan ganda yang
harus dikerjakan oleh siswa dalam waktu yang telah ditentukan. Ulangan harian dilaksanakan pada akhir siklus I yang digunakan untuk mengetahui capaian
kekayaan kosa kata siswa pada materi zat additif dan psikotropika. Penguasaan materi zat additif dan psikotropika oleh siswa kelas VIII
SMP Negeri 7 Surakarta mengalami peningkatan dibandingkan capaian konsep kemampuan awal. Rentang nilai yang diperoleh antara 6-97 dengan nilai rata-rata
kelas sebesar 75,08. Sebanyak 38 siswa mendapat nilai di atas 63 yaitu berkisar antara 68-97 sedangkan 2 siswa tidak mencapai batas tuntas yaitu 60. Apabila
dibuat dalam prosentase, jumlah siswa yang mencapai batas nilai tuntas sebesar 95,0, dan siswa yang tidak tuntas sebesar 5,0. Hasil perolehan ini terlihat
bahwa hampir semua siswa sudah menguasai materi zat additif dan psikotropika, akan tetapi proses pembelajaran akan dilanjutkan ke siklus berikutnya untuk
memenuhi target yaitu 100 siswa tuntas dalam belajarnya. Hasil capaian konsep pasca siklus I seperti yang tertera pada Gambar 8.
94.2 75.0
66.3 72.5
67.5
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
60.0 70.0
80.0 90.0
100.0
P R
O S
E N
T A
S E
1 2
3 4
5
KONSEP
TEST KEMAMPUAN KOGNITIF
Gambar 8. Diagram Capain Konsep Pasca Siklus
c. Aspek kekayaan kosa kata biologi Untuk mengetahui kekayaan kosa kata biologi siswa, guru banyak
melontarkan beberapa kata-kata biologi yang merupakan indikator kekayaan kosa kata di setiap pertemuan. Pada pengamatan yang pernah dilakukan pada materi
yang berbeda, disini guru memberikan materi yang banyak muncul kata-kata biologi, disitu dapat dilihat banyak siswa yang belum paham tentang kata-kata
biologi walaupun juga ada beberapa siswa yang mengetahui arti dari kata tersebut. Nilai aspek kekayaan kosa kata biologi siswa terhadap materi diperoleh
berdasarkan penyebaran angket dan lembar observasi yang diisi oleh teman sebangku. Berdasarkan hasil observasi prasiklus penyebaran angket dan lembar
observasi diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 5,10 dan 5,8 setelah penggunaan evaluasi word search puzzle terjadi peningkatan nilai angket dan lembar observasi
siswa terhadap materi biologi 6,49 dan 7,50. Hasil perhitungan diperoleh rata-rata nilai bahwa perbedaan antara nilai aspek kekayaan kosakata siswa terhadap materi
biologi antara hasil angket dan lembar observasi prasiklus dan siklus I tidak begitu besar yaitu 1,39 dan 1,7. Hal ini menunjukkan pengisian angket oleh siswa benar-
benar mencerminkan diri siswa. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis penggunaan evaluasi word search puzzle. Adanya
peningkatan nilai rata-rata prasiklus ke pasca siklus I belum mencapai terget yang telah di tetapkan sehingga pembelajaran perlu dilanjutkan ke siklus II.
4. Refleksi