Public Relations Pu Pu

6 analisis isi, yang dapat digunakan sebagai peringatan dini atau evaluasi bagi PT. PLN terhadap potensi opini publik lewat media massa. E. KERANGKA TEORI Dalam sub bab ini, peneliti ingin menerangkan mengenai kerangka berpikir berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan. Peneliti akan menjabarkan tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan Public Relations, Citra, Opini Publik, Agenda Setting, dan Pemberitaan.

1. Public Relations

Pemikiran para ahli mendefinisikan bahwa Public Relations PR adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut Cutlip, Center dan Broom, 2009:6. Definisi ini menyatakan bahwa organisasi perlu untuk memperhatikan PR dalam membantu berkembangnya sebuah organisasi. Definisi ini juga menyatakan bahwa tugas PR yang esensial adalah membangun dan mempertahankan hubungan yang baik yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publik. Definisi PR menurut Institute of Public Relations IPR menyatakan PR atau praktek humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya Jefkins, 1995:8. E. KERANGKA TEO EO R RI Dalam su su b b bab ini, p p eneliti ingin menerangka kan n mengenai kerangka berpik k ir ir berkait t an a d d engan n pe pe ne n li li ti ian an y yan an g g dilaksanakan n . Peneliti akan m menjabarka ka n n tentan an g konsep p -k k on on se se p p ya ya ng g berkait it a an den n ga ga n Public c Relations, Citra, a, O O pi pi ni n Pub b li li k k, Ag enda Setting , dan Pemberit aa a n n .

1. Pu Pu

blic Relations Pe mikiran para a hl i me nd efinisikan bahwa Public R Relatio io ns ns P R ad alah fun gs i manaje me n ya ng m em bangun d an m em mpert tah ahan an ka an n hubungan yang ba ik dan bermanfaat anta ra o rganisasi dengan p publik y yang g me me ngar uh i ke suksesan atau kegagalan orga ni sa si t er se bu but t Cutli l p, p, Center dan Broom, 20 09 09 :6 :6. . Def efin in is is i i ini menyatakan bahwa organ n is is as as i perlu untuk memperhatikan PR dalam membantu berkembangny ny a a se sebu bu a ah or or ga gani ni sa sa si si. De De fi fi i ni si si i i ni ni j j ug uga a me e ny nyat at ak akan an b b ah ahwa wa t t ug ug as as P P R R ya ya ng ng e e se se n nsial ad adal al ah ah m mem m ba bangun dan m m empertahan an ka n hubu ng ng an a y yan an g g ba ba ik ik y y an ang saling menguntungkan antara org rganisasi de engan publik. Definisi PR menurut In I stitute o of Public Relations IPR menyatakan PR atau praktek humas ad d al a ah h keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan 7 Sementara menurut Jefkins 1995:9 dalam bukunya Public Relations mengutarakan bahwa, PR adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan- tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Dalam buku Public Relations: Profesi dan Praktik, Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi Lattimore, 2010:4. Penjabaran beberapa definisi di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada hakekatnya Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan fungsi manajemen yang mengemban tugas untuk membangun komunikasi yang baik antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan-tujuan dari organisasi. Keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi bergantung pada komunikasi yang dibangun oleh Public Relations antara organisasi dengan publiknya. Ciri khas kegiatan PR adalah seorang PR wajib mampu mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap badanorganisasi yang diwakilinya, ataupun sebaliknya. Selain itu, melayani keinginan publik dan memberikan masukan saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. Hal ini dimaksudkan agar seorang PR dapat mengakomodasi komunikasi dua arah yang timbal balik, dapat mengatur sumber informasi, publikasi, serta pesan komunikasi yang terenc nc an ana, baik itu ke ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi d d e engan semua khalayaknya dalam ra ra ngka mencapai tujuan- tujuan an spesifik yang ber er la a nd nd as s ka ka n n pa pa da d saling penger rti t an. Dalam buku P Public Relat t io ions ns : Pr P ofesi dan Prakti i k k, Pu Pu bl blic ic Relations a da d lah sebuah fung ng si si k k ep ep emim m pi pi na n da n manajemen ya ng g m m emba a nt nt u u pe pe ncapaian n tujuan se se bu bu ah o o r rg anis as i, membantu me ndefinisikan f ilos of ofi, serta a m mem em fasi li li tasi peru u b ba han organisasi Lattim or e, 2010:4 . Pe nj abaran beber ap a defi ni si di at as dapat ditarik seb ua h h ke si simp mp ulan bahwa pada h ak ekat ny a Pu bl ic Relat io ns adalah s eb b u uah fung ngs si kepemimpinan dan f un gsi manajeme n yang mengemban t t u ugas s untuk k me mb an an gu gu n n ko ko mu mu ni ni kasi y y an a g baik k antar a a a or or ga ga ni ni sa sa si si d d enga n publik unt n uk uk mencapai tujuan-tujuan dari i organisasi. Keberhasilan atau kega gaga gala la n se bu bu ah ah o o rg rg an an is is as as i i be be rg rg an an tung pada ko ko mu mu ni ni ka ka si si y y an an g g di di ba ba n ngun o o le le h h Pu Pub blic Re R lation n s s an an t tara ra o o rg rg an an isas i i de den ngan p p ub ub li li kn kn ya y . C C ir ir i i khas k k eg egia ia ta tan PR ad d l al h ah seorang PR wajib b mampu u mengidentifikasi seg l ala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap badanorganisasi yang di diwakilin nya, ataupun sebaliknya. Selain itu, melayani keinginan publik da an memberikan masukan saran kepada 8 dari organisasi ke publik, atau sebaliknya dari publik kepada organisasi. Seorang PR menjalankan fungsi ini dengan maksud agar dapat menciptakan citra positif baik di dalam organisasi, terlebih di luar organisasi. Opini publik terhadap organisasi atau perusahaan terbentuk dari persepsi masyarakat akan organisasi tersebut. Seorang PR harus dapat memahami secara berkala tentang opini publik yang tengah ada di masyarakat. Opini dapat dinyatakan secara aktif dan pasif. Secara jelas, opini dapat disampaikan melalui verbal atau kata-kata yang dapat diartikan secara jelas, ataupun non-verbal misalkan bahasa tubuh, isyarat, gambar, atau simbol-simbol. Apabila seorang praktisi humas dapat membentuk opini publik di dalam benak masyarakat, tentunya praktisi humas tersebut dapat dengan mudah melihat citra yang dia inginkan untuk dilihat masyarakat. Pembahasan mengenai PR dan citra tidak lepas kaitannya dengan opini publik. Opini publik terbentuk dari persepsi atau impresi publik atau khalayak. Setiap organisasi melalui praktisi PR memiliki publik atau khalayak yang telah dibagi dan ditentukan sendiri secara spesifik dan khusus segmented. Artinya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PR sebuah perusahaan tidak ditargetkan untuk masyarakat umum secara luas, namun diarahkan kepada khalayak terbatas atau pihak- pihak tertentu yang berbeda-beda, dan dengan cara yang berlainan satu sama lain. menciptakan citra po po si si ti ti f f baik d d i i da da lam organisasi, terlebih di luar organisasi. O Opini pu u blik ik terha d da p p or orga ga ni n sa sa si si a a ta ta u u perusahaan n terbentuk dari persepsi si masya ya rakat akan an o o rg rg an an is is asi tersebut ut . Seor r an a g g PR h har a us dapat me me ma ma ha h mi s s e ec ara berkala te nt ang opin i pu bl bl ik yan an g g te te ngah a ada di m masyar ar ak at. Op in i dapat diny at akan secara ak tif da n n pa p si i f f. S Sec ecara je la l s, op p in in i dapat disamp ai ka n mela lu i verbal a ta u kata-kata ya ng g dap p a at d d ia ia rt r ikan n s se cara j el as , ataupun no n-verb al misal ka n bahasa tubuh, is ya yarat, gam am bar, atau simbol- si mb ol . Ap ab il a se or an g prak ti si hum as dapat membent ntuk k opini publik di dalam benak masyarakat , tentunya praktisi hu m mas te te rs ebu ut da pat de de ng ng an an m m ud ud ah a m m el e ihat c c it it r ra y y an an g g di di a a in in gi gi nk n an untuk dil l ih ihat at masyarakat. Pembahasan men n ge g nai PR dan citra tidak lepas kai ai ta tann nn y ya de d ng ngan an o o pi pi ni ni p p ub ub li li k k. O O pi pi ni publik te te rb rb en en tu tu k k da da ri ri p p er er se se p ps i i at t au au i imp mp r resi pu pu blik a a ta tau u kh khal al ay ay ak ak. Seti i ap ap o organis is as as i i me me la lu lu i i pr pr aktisi P P R R me me mi liki pu bl bl ik ik atau khalayak yan n g g telah h dibagi dan ditentu k kan sendiri secara spesifik dan khusus segmented . Artinya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PR sebuah h p p erusah h aa n tidak ditargetkan untuk masyarakat umum secara luas, namun dia arah ahkan kepada khalayak terbatas atau pihak- 9 Pembentukan opini publik di benak publik atau khalayak yang berbeda-beda latar belakang akan melalui proses yang panjang dan tidak sederhana. Persepsi, opini, nilai-nilai, pengetahuan dan sikap merupakan faktor-faktor pembentuk opini publik. Opini-opini yang beragam baru akan dapat berubah menjadi opini publik setelah melewati sejumlah dimensi antara lain waktu, cakupan publik, pengalaman masa lalu audience, tokoh, serta media massa Kasali, 1994:21. Akar dari opini adalah persepsi yang ditentukan oleh faktor-faktor seperti latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, serta berita-berita yang berkembang. Persepsi kemudian membentuk pendirian atau sikap attitude yang memiliki tiga komponen pembentuk lainnya yang disebut ABC’s of Attitude, yakni Affection atau perasaan atau emosi, Behaviour atau perilaku, serta Cognition atau pengetahuan Kasali, 1994: 26. Lewat opini-opini, persepsi, serta sikap dari masing-masing individu di masyarakat yang memiliki kesamaan kemudian berkembang menjadi konsensus. Konsensus yang mengalami proses yang panjang ini apabila sudah matang dan menyatu dalam khalayak akan terbentuk menjadi apa yang dinamakan opini publik. Semua jenis organisasi harus menghadapi opini publik yang riil dan yang dibayangkan perceived saat mereka membangun dan mempertahankan hubungan dengan publik internal dan eksternal Cutlip, Center dan Broom, 2009:239. Seorang Public Relations harus paham apa yang dimaksud dengan opini publik, proses pembentukan opini, macam- sederhana. Persepsi, o o pi pi i ni, nilai-ni la la i i, p p engetahuan dan sikap merupakan faktor-fakto o r r pembentuk opini publik. Opini-op opini yang beragam baru akan n d dapat berubah m m en en ja ja di d o o pi pi ni ni p p ub u lik setelah m melewati sejumlah d dimensi anta a ra r lai a n waktu, cakupan p p ub ubli li k k, pengalaman n masa lalu audi di en ence ce , tokoh, h, s s er ta m edia m as sa Kasa li i , 19 19 94:21 . Ak k a ar dari opini adalah p er sepsi yang d it en tuka n n oleh eh f f ak ak tor-fak ktor se p pert i latar belaka ng buday a, pengalaman masa lalu, n n ilai ai -nil l ai ai yang g d di anut , serta berita -b erita ya ng b erkembang. P er se ps si ke ke mu mu dian membentuk pe nd ir ian at au sik ap a tt it ude yan g me miliki tig a a kompon nen n pembentuk lainnya ya ng disebut ABC’ s of Attitude, yakni Af f f fectio io n ata au pe rasa an an a a ta ta u u em em os os i, , Be Beha h viour r at au u p p er er il il ak ak u, u, s s er er ta Co gnition a a ta au u pengetahuan Kasali, 1994: 2 2 6 6 . Lewat opini-opini, persepsi, serta ta s sik k a ap da d ri ri m m as as in in g g- ma ma si si ng ng i i nd nd ividu di m m as as ya ya ra ra ka ka t t ya ya ng ng m m em em il il i iki i ke kesa sa ma m an ke k mudi i an an b b e er e kemb mb an an g g menj njad adi i kons s en en su su s s. Kon onse sens ns us u yang g me m ng ngalami proses yang panjang ini i apabil l a a sudah matang dan menyatu dalam khalayak akan terbentuk m menjadi apa a yang dinamakan opini publik. Semua jenis organisasi i harus s menghadapi opini publik yang riil dan yang dibayangkan percei ei v ved saat mereka membangun dan d d 10 macam publik, serta bagaimana opini publik tersebut terbentuk. Makna dari opini publik itu sendiri menurut Cutlip dalam Olii dan Erlita, 2011:132 adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama, yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasi, dan dukungan sosial. Publik dari PR bukan publik umum yang dibagi berdasarkan etnis, ras, agama, atau geografis, namun publik dari PR adalah publik strategis sasaran yang berkaitan secara langsung dengan perusahaan. Seorang PR yang dapat membedakan publik strategisnya juga dapat menggunakan opini publik tersebut untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan.

2. Citra

Dokumen yang terkait

CITRA PT. PLN DALAM PEMBERITAAN KRISIS LISTRIK SUMATERA UTARA DAN SEKITARNYA (Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Nasional Periode September 2013-April 2014).

0 3 15

SKRIPSI CITRA PT. PLN DALAM PEMBERITAAN KRISIS LISTRIK SUMATERA UTARA DAN SEKITARNYA (Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Nasional Periode September 2013-April 2014).

0 2 12

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN CITRA PT. PLN DALAM PEMBERITAAN KRISIS LISTRIK SUMATERA UTARA DAN SEKITARNYA (Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Nasional Periode September 2013-April 2014).

0 4 8

PENUTUP CITRA PT. PLN DALAM PEMBERITAAN KRISIS LISTRIK SUMATERA UTARA DAN SEKITARNYA (Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Nasional Periode September 2013-April 2014).

0 3 16

Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan Surat Kabar Harian Jogja Mengenai Polemik Ujian Nasional SMA Periode April 2011).

0 8 16

PENDAHULUAN Polemik Ujian Nasional dalam Harjo (Studi Analisis Framing Pemberitaan Surat Kabar Harian Jogja Mengenai Polemik Ujian Nasional SMA Periode April 2011).

0 2 31

PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN SEPUTAR INDONESIA.

0 3 17

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PARTAI NASIONAL DEMOKRAT DALAM SURAT KABAR HARIAN SEPUTAR INDONESIA.

0 4 34

PENDAHULUAN Insider Friendship dan Pemberitaan Persiba Bantul dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Analisis Framing Pemberitaan Tim Sepakbola Persiba Bantul dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Periode Agustus 2011 – September 2011).

0 3 26

CITRA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR CITRA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR Analisis Isi Citra Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam Pemberitaan di Surat Kabar Bernas dan Kedaulatan Ra

0 3 17