Salah satu tugas seorang perawat nefrologi adalah memberikan konseling kepada pasien untuk membantu pasien dalam meningkatkan
kemandirian sehingga pasien dapat mempertahankan status nutrisi ke arah yang lebih baik atau normal. Konseling yang diberikan dapat membantu
perawat dalam mendeteksi tingkat pemahaman dan kepatuhan pasien dalam menjalankan diet yang harus dijalankan sehingga dapat mengoptimalkan
asuhan keperawatan yang akan diberikan Farida, 2010. Studi lain menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
mengalami keputusasaan sehingga mereka berpotensi tidak mematuhi terapi, salah satunya pembatasan nutrisi Sahar, 2013.
2. Pengaruh dan perbedaan SMDC terhadap Self Caredan status nutrisi
Pasien yang Menjalani Hemodialisis
Tabel perbedaan hasil pengukuran SMDC dalam kelompok padapenelitian ini menunjukkan bahwa pemberian intervensi Self
Management Dietary Counseling SMDC pada kelompok perlakuan II yang diberikan SMDC 2x seminggu menunjukkan secara signifikan dapat
meningkatkan self care. Tabel frekuensi dan persentase responden berdasarkan self carepada follow up minggu ke 4 menunjukkan bahwa
responden yang mengalami ketergantungan penuh semakin sedikit dibandingkan pada follow up minggu ke 2. Perubahan self carepada
kelompok II SMDC 2x seminggu terlihat lebih mendominasi dibandingkan pada kelompok I dan III.
Diketahui bahwa konseling yang dilakukan pada kelompok I dan kelompok II lebih efektif pada minggu ke 2 dan ke 4 walaupun secara
statistik diketahui bahwa konseling pada kelompok II jauh lebih efektif dibandingkan kelompok I. Kuantitas konseling merupakan salah satu faktor
yang memberikan perbedaan output pada kemampuan self care dan status nutrisi pada tiap kelompok responden. Kita ketahui bahwa pada kelompok II
diberikan konseling 2x seminggu dibandingkan kelompok I yang hanya diberikan konseling 1x seminggu.
Kuantitas pertemuan yang lebih banyak akan memberikan hasil self care dan status nutrisi yang lebih baik. Peneliti akan menjelaskan terlebih
dahulu mengenai tujuan dari dilakukannya konseling gizi adalah untuk membantu seseorang dalam upaya mengubah perilaku yang berkaitan
dengan gizi sehingga meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan. Beberapa ahli dalam penelitiannya membuktikan bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan Bloom, 1974 dalam Notoatmodjo, 2007.
Perubahan perilaku dapat terjadi karena konseling merupakan siklus dari serangkaian langkah-langkah yang saling berkaitan, berlangsung terus
menerus, dan berulang. Pengulangan yang dilakukan terus menerus akan melatih daya pikir dan keterampilan-keterampilan sehingga akan membantu
responden dalam melakukan pemecahan masalah atau mengatur dirinya sendiri self management. Menurut teori asosiasi menyatakan bahwa
perubahan perilaku terjadi melalui proses penyampaian informasi yang
diulang-ulang sehingga terjadi asosiasi yang erat antara tanggapan- tanggapan yang lama dan tanggapan-tanggapan baru yang akan
dimunculkan ke alam sadar John Locke Herbart, 1980 dalam Notoatmodjo, 2007.
Hasil penelitian dan didukung oleh penjelasan di atas menunjukkan bahwa pemberian SMDC 2x seminggu selama satu bulan lebih bermakna
dalam perubahan status self care dan status nutrisi ke arah yang lebih baik.Self Management Dietary Counseling SMDC merupakan suatu proses
dengan tujuan untuk meningkatkan self care dalam pengelolaan diet. Konseling gizi yang diberikan merupakan suatu proses yang didalamnya
terdapat kegiatan pengumpulan, verifikasi, dan interpretasi data yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi serta penyebabnya.
Kegiatan ini bukan hanya mengumpulkan data awal, tetapi bisa juga melakukan kajian data ulang serta menganalisis intervensi gizi yang telah
diberikan sebelumnya sehingga dapat mendeteksi perubahan status nutrisi yang dapat terjadi pada pasien hemodialisa.
Kemampuan self care pasien yang menjalani hemodialisa dalam penelitian ini mengacu pada teori self care Orem. Self care menurut
Dorothea Orem adalah tindakan yang mengupayakan orang lain memiliki kemampuan untuk dikembangkan ataupun mengembangkan kemampuan
yang dimiliki agar dapat digunakan secara tepat untuk mempertahankan fungsi optimal Orem, dalam Tomey Alligood, 2014. Ketidakmampuan
melaksanakan self care ini mengakibatkan gejala yang dirasakan semakin