Instrumen Penelitian 1. Alat Pengumpulan Data
Likert yaitu 1= tidak cepat mengenalinya, 2= agak cepat mengenali, 3= cepat mengenali, dan 4= sangat cepat mengenali, 4 empat item
pertanyaan untuk treatment implementation dengan skala penilaian rentang yaitu 1= tidak pernah, 2= kadang-kadang, 3= sering, dan 4 =
selalu, dan 1 satu item pertanyaan untuk treatment evaluation dengan skala penilaian Likert yaitu 1 = tidak yakin, 2 = agak yakin, 3 = yakin,
dan 4 = sangat yakin. Dimensi self care confidence memiliki 11 sebelas item pertanyaan dengan skala penilaian Likert yaitu 1 = tidak
yakin, 2 = agak yakin, 3 = yakin, dan 4 = sangat yakin. Hasil skor pengukuran self care berdasarkan skor total rentang 25-100.
Bentuk asli kuesioner self care yang digunakan pada penelitian ini adalah dalam bahasa Inggris. Peneliti telah melakukan translate ke
dalam bahasa Indonesia di P2B Universitas sebelas Maret UNS Surakarta, tetapi peneliti tidak melakukan back translation dan tidak
mendapatkan sertifikat dari P2B UNS. c.
Instrumen untuk mengukur kemampuan kognitif Intsrumen yang digunakan yaitu kuesioner MMSE Mini Mental State
Exam, modifikasi dari Folstein. Instrumen ini terdiri dari 11 item pernyataan, dengan skor total 30. Pedoman skor kognitif global yaitu
dikatakan normal apabila skore 24-30, dikatakan probable gangguan kognitif apabila skore 17-23, dikatakan mengalami definite gangguan
kognitif apabila skore 0-16.
d. Instrument untuk mengukur dukungan sosial
Penilaian terhadap dukungan sosial bagi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa menggunakan instrumen Medical
Outcomes StudyMOS Social Support Survey yang dikembangkan oleh Sherbourne dan Stewart 1991. Terdapat 4 empat dimensi yang
mendukung instrumen ini, yaitu emotional atau informational, tangible, affectionate dan possitive social interaction. Item pernyataan untuk
emosional atau informasional pernyataan nomor 3, 7, 13, 15, 18 dan 19, 7 item pernyataan untuk tangible pernyataan nomor 1, 2, 8, 9,s 10,
11 dan 14, 3 item pernyataan untuk possitive social interaction pernyataan nomor 6, 16 dan 17.
Semua item pernyataan dalam bentuk favorable dengan penilaian menggunakan skala Likert yaitu 4 = sangat sering apabila anda selalu
mendapat dukungan dari keluarga dan teman setiap saat anda perlukan, 3 = sering apabila anda mendapat dukungan dari keluarga
dan teman hanya beberapa saat saja, 2 = jarang apabila anda kadang mendapat dukungan dan kadang tidak mendapat dukungan dari
keluarga dan teman, dan 1 = tidak pernah apabila anda tidak pernah mendapat dukungan dari keluarga dan teman. Dukungan sosial
dikategorikan menjadi 2 dua kategori yaitu dukungan sosial baik bila jika jumlah skor jawaban di atas nilai mean atau median dan dukungan
sosial tidak baik jika skor jawaban di bawah nilai mean atau median.
e. Instrument untuk mengukur depresi
Terdapat beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai tingkat depresi pada pasien. Namun dalam penelitian ini hanya
difokuskan padaalat ukur The Hospital Anxiety and Depression Scale HADS, yang dikembangkan oleh ZigmondSnaith 1983, terdiri dari
14 item pernytaan untuk menilai diri sendiri yang didesain khusus untuk digunakan menilai tingkat kecemasan dan depresi dengan
penyakit fisik kronis Dagnan, Chadwick Trower, 2000. Terdapat 7 tujuh item pernyataan ansietas dan 7 tujuh item pernyataan depresi,
skala penilaian Likert rentang 0 sampai 3. Total skor 21 untuk masing- masing dimensi ansietas dan depresi. Interpretasi skor adalah sebagai
berikut : normal rentang 0-7, ringan rentang 8-10, sedang sampai berat rentang 11-21.
f. Kuesioner aktivitas fisik
Aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner yang disebut APARQ Adolescent Physical Activity Recall Questionnare.
Responden menuliskan indeks kerja, indeks sport dan indeks waktu luang yang biasa dilakukan selama seminggu kedalam kuesioner ini.
Selanjutnya aktivitas dinilai menjadi tiga yaitu ringan, sedang dan berat Booth, 2006.
g. Food recall
Food recall merupakan instrumen yang digunakan oleh seorang pemberi konseling gizi untuk melakukan identifikasi terhadap riwayat
makan dengan metode food recall. Hasil analisis food recall berupa asupan energi dan zat gizi dibandingkan dengan kebutuhan energi dan
zat gizi pada keadaan saat itu. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi pada tahap ini bisa sama atau berbeda dengan perhitungan
kebutuhan energi dan zat gizi saat implementasi gizi. Hasil yang biasanya diperoleh adalah kuantitatif, yaitu riwayat makan klien
sebelum didiagnosis gagal ginjal kronis yang pada umumnya tinggi atau cukup protein.
Riwayat makan klien setelah didiagnosis ginjal kronis diberikan diet rendah protein dan selama hemodialisis diberikan diet tinggi
protein. Namun, asupannya bisa kurang, normal atau tinggi. Hasil dalam bentuk kualitatif, yaitu frekuensi konsumsi makanan sumber
protein hewani dan nabati berlebih dibanding pola menu seimbang. Food recall diisi oleh pasien sendiri, daftar menu atau makanan 3 hari
sebelum pasien diberi konseling. Hasil food recall responden dianalisis menggunakan software nutrisurvey 2007 oleh dietician.
h. Instrumen untuk mengukur status nutrisi.
Peneliti melakukan konversi nilai BMIIMT, albumin, tes rambut, skin test dan Mid lingkar lengan ke dalam skor dengan membandingkan
nilai normal hasil tes laboratorium. Hal ini akan dilakukan untuk analisis status nutrisi dan dapat dilakukan dengan menginterpretasikan
nilai yang diperoleh dari tes dan selanjutnya dapat ditentukan skore. Interpretasi status nutrisi dapat di lihat pada tabel 3.1 berikut ini ;
Tabel 3.1. Interpretasi Status Nutrisi Test
Normal values Determination of the
scores BMI
Male20-25 kg m
2
More than20 kg m
2
= 2 Less than20 kg
m
2
= 1 Female 19-24 kg
m
2
More than19 kg m
2
= 2 Less than19 kg
m
2
= 1 Albumin
More than3.5 mgdl More than3.5 mgdl = 4
Between 3.0-3.5 mgdl = 3 Between2.1-3.0 mgdl = 2
Less than2.1 mgdl = 1
Hair test Soften hair, not dry
or rough hair and not having split ends
Soften hair, not dry or rough hair and not having split ends hair=2
dry or rough hair and having split ends hair =1
Skin test Moistand not
dryskin. Moistand not dryskin = 2
Dehydrated and dry skin = 1 Mid arm
circumference Male
23-29 cm. 23-29 = 4
20-22 = 3 17-19 = 2
17 = 1
Female 22-28 cm.
22-28 = 4 20-21 = 3
17-19 = 2 17 = 1
Sumber : Shokebumroong2014.
Interpretasi status level nutrisi dapat dilakukan dengan menggunakan guidelines Prasong, 2008 dalam Shokebumroong, 2014. Level malnutrisi
dapat dibagi menjadi 3 level untuk dapat mengidentifikasi status level nutrisi yaitu malnutrisi ringan, sedang dan malnutrisi berat dan untuk
mengidentifikasi level malnutrisi, peneliti akan meletakkan skore yang berasal dari hasil interpretasi sebelumnya, hal ini dapat diketahui dengan
formula di bawah ini;
Level malnutrition
= Skor BMIIMT + skore albumin + skore tes rambut+ skor skin test + skore mid lingkar
lengan
Total score adalah 5-12 score. Kita dapat mengetahui level status nutrisi ketika dibandingkan dengan kriteria yang dijadikan sebagai acuan, untuk
mendapatkan gambaran status nutrisi Prasong Tianboon, 2008 dalam Shokebumroong, 2014. Hal ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;
Level malnutrisi ringan adalah dengan score 10-12. Level malnutrisi sedang adalah dengan score 7-9.
Level malnutrisi berat adalahkurang dari atau sama dengan 6.