D. Faktor-Faktor dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Industri
Keuangan Bank
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dilakukan terhadap faktor kemampuan dan kepatutan sebagaimana tercantum dalam pasal 4 PBI
No.1223PBI2010 :
27
1. Pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya;
Faktor kemampuan meliputi:
2. Pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan
pembiayaan dan peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan perusahaan pembiayaan;
3. Pengalaman di bidang perusahaan pembiayaan danatau bidang lainnya yang
relevan dengan jabatannya; dan 4.
Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan perusahaan pembiayaan yang sehat, termasuk
perluasanekspansi maupun inovasi terhadap kegiatan usaha di bidang perusahaan pembiayaan.
Faktor kepatutan meliputi: 1.
Memiliki akhlak dan moral yang baik; 2.
Tidak pernah melakukan praktik-praktik tercela di bidang usaha perusahaan pembiayaan danatau jasa keuangan lainnya;
3. Tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang perusahaan pembiayaan danatau jasa keuangan lainnya;
27
Pasal 4 PBI No.1223PBI2010
4. Tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan;
5. Tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan
suatu perseroan atau perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
6. Tidak pernah melanggar komitmen yang telah disepakati dengan instansi
pembina dan pengawas perusahaan pembiayaan; dan 7.
Tidak pernah memberikan keuntungan danatau manfaat lainnya secara tidak wajar kepada pemegang saham, direksi, komisaris, pegawai danatau pihak
lainnya yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan nasabah danatau perusahaan pembiayaan;
8. Tidak pernah melanggar prinsip kehati-hatian di bidang perusahaan
pembiayaan; 9.
Tidak pernah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan kewenangannya atau diluar kewenangannya; dan
10. Tidak pernah dinyatakan tidak mampu menjalankan kewenangan sebagai
anggota direksi atau dewan komisaris. Ruang lingkup Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi direksi
disebutkan dalam Pasal 17 PBI No.1223PBI2010 meliputi faktor integritas, kompetensi, dan faktor keuangan. Ruang lingkup tersebut berbeda bagi calon dan
telah menduduki jabatannya. Adapun persyaratan integritas terhadap calon direksi dan dewan komisaris
berdasarkan Pasal 18 PBI No.1223PBI2010 adalah :
1. Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain dijulukan dengan sikap
mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana tertentu dalam waktu 20 dua puluh tahun
terakhir sebelum dicalonkan. 2.
Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional bank yang sehat.
4. Tidak termasuk dalam DTL Daftar Tidak Lulus
5. Memiliki komitmen untuk tidak akan melakukan danatau mengulangi
perbuatan danatau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dan Pasal 28 PBI No.1223PBI2010, bagi calon yang pernah memiliki predikat tidak
lulus dalam uji kemampuan dan kepatutan dan telah menjalani masa sanksi. Sedangkan persyaratan kompetensi bagi calon direksi dan dewan
Komisaris berdasarkan Pasal 19 PBI No.1223PBI2010 untuk memastikan : 1.
Bagi calon anggota dewan komisaris memiliki : a.
Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya.
b. Pengalaman di bidang perbankan danatau bidang keuangan.
2. Bagi calon direksi memiliki :
a. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan
jabatannya. b.
Pengalaman dan keahlian dibidang perbankan danatau bidang keuangan.
c. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka
pengembangan bank yang sehat. Penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap calon Pemegang Saham
Pengendali dan calon pengurus bank dilakukan melalui penelitian administratif meliputi penelitian dokumen persyaratan administratif, track record serta
penelitian reputasi keuangan dan wawancara Pasal 8 ayat 1 dan Pasal 20 ayat 1 PBI No.1223PBI2010 untuk menilai apakah yang bersangkutan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan atau tidak. Persyaratan yang dimaksud bagi calon Pemegang Saham Pengendali yaitu
memenuhi persyaratan integritas dan kelayakan keuangan Pasal 4 PBI No.1223PBI2010. Persyaratan integritas antara lain memiliki akhlak dan moral
yang baik, memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan
operasional bank yang sehat, dan tidak termasuk dalam daftar tidak lulus Pasal 5 PBI No.1223PBI2010.
28
Syarat kelayakan keuangan meliputi persyaratan kemampuan keuangan, tidak termasuk dalam daftar kredit macet, tidak pernah dinyatakan pailit atau
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit dalam jangka waktu 5 lima tahun sebelum dicalonkan, bersedia untuk mengatasi kesulitan
permodalan dan likuiditas yang dihadapi Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya, dan tidak memiliki hutang yang jatuh tempo dan bermasalah.
28
Ibid.
Persyaratan yang dinilai pada calon pengurus bank antara lain Pasal 15 PBI No.1223PBI2010:
1. Integritas;
2. Kompetensi;
3. Reputasi keuangan.
Persyaratan integritas meliputi: 1.
Akhlak dan moral yang baik; 2.
Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional
Bank yang sehat 3.
Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus. Persyaratan kompetensi bagi calon komisaris antara lain memiliki pengetahuan di bidang perbankan yang
memadai dan relevan dengan jabatannya, dan atau pengalaman di bidang perbankan.
Sedangkan bagi calon direksi: 1.
Memiliki pengetahuan di bidang perbankan; 2.
Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan atau bidang keuangan 3.
Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan bank yang sehat.
Mayoritas anggota direksi wajib berpengalaman dalam operasional Bank sekurang-kurangnya 5 lima tahun sebagai pejabat eksekutif pada bank.
Persyaratan reputasi keuangan juga harus dipenuhi antara lain, tidak termasuk dalam daftar kredit macet, dan tidak pernah dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perseroan dinyatakan pailit, dalam waktu 5 lima tahun sebelum dicalonkan.
Bank yang merupakan lembaga intermediary, menerima dana dari pihak ketiga yaitu nasabah yang memberikan kepercayaannya dalam pengelolaan
dananya. Namun, kenyataannya masih saja ada orang-orang “nakal” yang menyalahgunakan kepercayaan ini. Penyelewengan dana merupakan masalah
yang sering timbul. Permasalahan inilah yang menjadi perhatian khusus Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam pengawasan perbankan Indonesia.
Kegiatan bank tidak terlepas dari menerima dana dari pihak ketiga yaitu nasabah melalui tabungandeposito atau pun yang lainnya. Dana tersebut nantinya
akan disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Namun, yang terjadi adalah masih saja terdapat penyelewengan. Ini mengurangi kepercayaan masyarakat untuk
memberikan dananya dalam bentuk simpanan maupun deposito. Bank Indonesia mengeluarkan kembali peraturan mengenai Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
bagi direksi bank perkreditan rakyat, demi untuk meningkatkan kepercayaan dan perlindungan masyarakat terhadap industri perbankan.
Perbedaan tersebut secara garis besar terdiri dari beberapa aspek berikut: 1.
Penambahan obyek uji kemampuan dan kepatutan. Hal tersebut meliputi : calon direksi sebelum menjalankan fungsi dan
tugasnya; calon direksi dan sudah tidak menjabat sebagai calon direksi dan pejabat eksekutif.
2. Penyederhanaan proses uji kemampuan dan kepatutan terhadap calon direksi,
dan pejabat eksekutif yang sedang menjabat existing:
a. Pengumpulan bukti tidak harus melalui pemeriksaan khusus namun dapat
dilakukan melalui pengawasan aktif pemeriksaan, pengawasan pasif atau sumber lainnya.
b. Pengurangan penyampaian tanggapan dari pihak yang dinilai atas hasil
sementara dari semula 2 kali menjadi hanya sekali. Penyederhanaan langkah–langkah penilaian dari 10 tahap menjadi 4 tahap
yaitu: 1
Klarifikasi temuan dan bukti kepada pihak yang dinilai. 2
Penetapan dan penyampaian hasil sementara uji kemampuan dan kepatutan.
3 Tanggapan dari pihak yang dinilai atas hasil penilaian sementara.
4 Penetapan pemberitahuan hasil akhir uji kemampuan dan kepatutan.
3. Predikat hasil uji kemampuan dan kepatutan hanya ada dua yaitu lulus dan
tidak lulus. 4.
Pengetatan sanksi dan konsekuensi bagi pihak yang dinyatakan tidak lulus. Pihak-pihak yang ditetapkan predikat tidak lulus dilarang menjadi:
a. Anggota dewan komisaris, anggota direksi, atau pejabat eksekutif pada
industri perbankan. b.
Pengenaan jangka waktu larangan terhadap pihak-pihak yang ditetapkan predikat tidak lulus sebagaimana yang diatur dalam Pasal 45 ayat 2
peraturan ini ditetapkan: 1
selama jangka waktu 3 tahun: 2
selama jangka waktu lima tahun
3 selama jangka waktu 20 tahun
5. Pengaturan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi bank dalam
penyelamatanpenanganan LPS. Pasal 63 ayat 1 peraturan ini mengatur bahwa dalam rangka penanganan atau
penyelamatan BPR, terhadap LPS tidak dilakukan Penilaian kemampuan dan kepatutan selaku calon direksi. Namun calon direksi yang akan diangkat LPS
wajib mengikuti Penilaian Kemampuan dan Kepatutan. 6.
Perluasan obyek Penilaian Kemampuan dan Kepatutan terhadap pihak-pihak yang sudah tidak menjadi Pemegang Saham Pengendali Pemegang Saham
Pengendali BPR atau sudah tidak menjabat sebagai anggota dewan komisaris, anggota direksi, dan pejabat eksekutif di BPR.
Pihak-pihak yang telah ditetapkan predikat tidak lulus dapat kembali menjadi pemegang saham pengendali, anggota dewan komisaris, anggota direksi,
dan pejabat eksekutif apabila jangka waktu sanksi telah dilalui dan telah menjalani Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dan ditetapkan lulus.
E. Pengaturan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011