Sebagai contoh adalah seorang Direksi Bank X yang menjadi otak pembobolan dana nasabah di banknya sendiri. Jika telah terbukti, maka direksi
tersebut melalui Direktorat Pengawas Bank DPB yang bersangkutan dapat melakukan Penialaian Kemampuan dan Kepatutan ulang dan diberikan predikat
Tidak Lulus dengan pengenaan jangka waktu larangan untuk menjadi Direksi selama 20 dua puluh memasukkan Direksi Bank X tersebut ke dalam Daftar
Tidak Lulus DTL. Contoh lain adalah apabila Direksi tersebut terbukti memiliki kredit macet Pasal 28 huruf e Peraturan Bank Indonesia Nomor 1223PBI2010
tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan. Maka berdasarkan Pasal 35 ayat 1 huruf b Peraturan Bank Indonesia Nomor 1223PBI2010 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan, ia dapat meperoleh pengenaan jangka waktu larangan selama lima tahun untuk tidak menjabat sebagai direksi lagi.
Seluruh atau sebagian calon direksi ditetapkan tidak lulus dan menurut penilaian Bank Indonesia kekosongan jabatan direksi danatau komisaris tersebut
dapat mengganggung kegiatan operasional Bank, maka Bank Indonesia menunjuk pengganti sementara
B. Akibat Hukum bagi Direksi pada Industri Keuangan Bank yang
Melanggar Aturan Pelaksanaan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan.
Calon direksi yang diberikan predikat tidak memenuhi persyaratan tidak lulus wajib segera mengundurkan diri paling lambat 15 lima belas hari dan
dilarang melakukan tugas operasional dalam bentuk apapun dan harus menyelesaikan hal-hal terkait dengan pelanggaran atau penyimpangan yang
dilakukannya. Pengenaan larangan terhadap pihak-pihak yang diberikan predikat tidak memenuhi persyaratan tidak lulus itu diberikan perbuatan danatau
tindakan yang bersangkutan mengakibatkan kerugian yang berpengaruh pada permodalan bank, termasuk berkurangnya keuntungan danatau potensi kerugian
yang ditimbulkan. Hal ini berlaku baik untuk pemegang saham pengendali, maupun anggota dewan komisaris dan direksi.
Sanksi Terhadap Pelanggaran Ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor PBI No. 1223PBI2010. Kriteria hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
tentunya menimbulkan konsekuensi bagi para pihak yang dinilai. Berdasarkan ketentuan Pasal 32 PBI No. 1223PBI2010, pihak yang memperoleh predikat
lulus dinyatakan memenuhi persyaratan untuk tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali, Pengurus, atau pejabat eksekutif, kecuali apabila kemudian yang
bersangkutan diketahui memiliki kredit macet, maka predikat lulus akan turun menjadi lulus bersyarat. Sebagaimana telah disebutkan diatas, bahwa pihak-pihak
yang dinyatakan lulus bersyarat diwajibkan untuk membuat pernyataan tertulis dan bermaterai yang berisi pernyataan untuk:
1. Tidak lagi melakukan perbuatan yang serupa yang dilakukan sebelumnya;
danatau 2.
Tidak melakukan perbuatan penyimpangan lainnya, yaitu: a.
Rekayasa dan praktik-praktik perbankan yang menyimpang dari ketentuan perbankan;
b. Perbuatan yang dimanfaatkan untuk kepentingan pihak-pihak tersebut;
c. Kegagalan memenuhi komitmen yang telah disepakati;
d. Pelanggaran terhadap ketentuan kehati-hatian;
e. Tidak independen dalam pelaksanaan tugas;
3. Melakukan perbaikan atau menambah pengetahuan yang diperlukan sesuai
dengan batas waktu yang ditetapkan. Penyimpangan peraturan yang dilakukan sepanjang memenuhi kriteria lulus
bersyarat dan telah membuat pernyataan tertulis tersebut diatas serta telah menyelesaikan kredit macet yang dimiliki maka hal tersebut tidak dianggap
sebagai suatu tindakan tercela di bidang perbankan yang merupakan persyaratan untuk menjadi pengurus di bank lain. Tetapi, bagi para pihak yang
dinyatakan lulus bersyarat namun tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta antara lain kewajiban menyelesaikan kredit macet dalam jangka
waktu 1 satu tahun; kewajiban meningkatkan kompetensi dalam jangka waktu 1 satu Tahun, dan kewajiban untuk tidak melakukan kegiatan
menyimpang yang serupa diwajibkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Sedangkan bagi pemegang saham pengendali wajib melepaskan
seluruh atau sebagian sahamnya sehingga menjadi maksimal 10 sepuluh persen dalam jangka waktu satu tahun. Pihak yang tidak lulus dalam
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan menurut ketentuan Pasal 36 PBI No.525PBI2003, dilarang untuk menjadi pemegang satuan pengendali dan
memiliki saham lebih dari 10 sepuluh persen, danatau dilarang menjadi pengurus dan atau pejabat eksekutif pada Bank maupun BPR, sehingga
diwajibkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Para pihak yang tidak lulus kemudian diwajibkan untuk membuat surat pernyataan tertulis kepada
Bank Indonesia dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari terhitung sejak pemberitahuan oleh Bank Indonesia, yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan tidak akan ikut serta dalam pengendalian bank, baik langsung maupun tidak langsung, dan bagi pemegang saham yang memiliki saham lebih
dari jumlah tersebut diatas, wajib untuk menurunkan kepemilikannya menjadi maksimal 10 sepuluh persen dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1
satu tahun Pasal 37 PBI No. 1223PBI2010 dengan tetap memperhatikan pengecualian dan atau perpanjangan waktu apabila dianggap dapat
mempengaruhi tingkat kesehatan bank. Menurut Pasal 34 ayat 2 PBI No. 1223PBI2010 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan, pihak-pihak yang ditetapkan predikat tidak lulus dilarang menjadi :
a. PSP atau memiliki saham pada industri perbankan; danatau
b. Anggota dewan komisaris, anggota direksi, atau pejabat eksekutif pada
industri perbankan. Para pihak yang tidak bersedia mengundurkan diri harus diberhentikan melalui
Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang wajib diselenggarakan selambat-Iambatnya 30 tiga puluh hari setelah adanya pemberitahuan dari
Bank Indonesia. Dalam hal pengurus yang dinyatakan tidak lulus atau dinyatakan lulus bersyarat namun tidak dapat memenuhi persyaratan yang
diminta, tidak bersedia mengundurkan diri dan tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan rapat umum luar biasa pemegang saham, maka Bank Indonesia
tidak mengakui segala hubungan hukum antara Bank Indonesia dengan bank
yang diwakili oleh Pengurus Bank tersebut, dan segala tindakan yang diambil oleh yang bersangkutan merupakan tanggung jawab pribadi. Jangka waktu
pengenaan larangan terhadap pihak yang tidak lulus akan berbeda lamanya tergantung pada kesalahan yang dibuat. Misalnya, berdasarkan ketentuan
Pasal 43 PBI No. 1223PBI2010. Pemegang Saham Pengendali, Pengurus dan Pejabat Eksekutif dapat dinyatakan tidak lulus dengan jangka waktu
larangan selama 20 dua puluh tahun apabila: 1.
Pemegang Saham Pengendali yang memperoleh predikat tidak lulus tidak bersedia menyampaikan surat pernyataan kepada Bank Indonesia;
2. Pemegang Saham Pengendali melakukan pelanggaran terhadap surat
pernyataan tertulis yang dibuat; 3.
Pemegang Saham Pengendali, Pengurus dan Pejabat Eksekutif melakukan pelanggaran terhadap surat pernyataan tertulis yang dibuat dalam rangka
penilaian kembali; 4.
Pengurus dan pejabat eksekutif dinyatakan memiliki predikat tidak lulus, namun tidak bersedia mengundurkan sanksi tidak hanya diberikan kepada
pihak-pihak yang dinilai dalam Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, tetapi juga diberikan terhadap para pihak yang melanggar ketentuan dalam
PBI No.525PBI2003. Sanksi tersebut akan diberikan berdasarkan ketentuan dalam UU Perbankan dan mengacu pada ketentuan PBI di atas.
Contohnya, dalam Pasal 57 ayat 1 PBI No.525PBI2003 menyebutkan bahwa bagi Bank yang melanggar ketentuan, antara lain Pasal 20 ayat 2
PBI No.525PBI2003 yang isinya memuat tentang kewajiban Bank untuk
memberhentikan melalui RUPS atau Rapat Anggota pihak yang tidak disetujui oleh Bank Indonesia meskipun telah mendapat persetujuan dan
diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota. Terhadap pelanggaran ketentuan tersebut, maka Bank dapat dikenakan
sanksi administratif sesuai dengan Pasal 52 ayat 2 Undang-Undang Perbankan, berupa teguran tertulis dan pemberhentian Pengurus Bank
yang selanjutnya Bank Indonesia menunjuk dan mengangkat pengganti sementara sampai Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota
mengangkat pengganti tetap dengan persetujuan Bank Indonesia. Contoh lain misalnya, dalam Pasal 57 ayat 5 PBI No.525PBI2003
disebutkan bahwa bagi Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang dengan sengaja tidak menaati ketentuan salah satunya Pasal 20 ayat 3
yaitu tentang larangan melakukan tugas sebagai Direksi atau Komisaris bagi calon pengurus bank yang belum mendapat persetujuan bank
Indonesia, dalam kegiatan operasional Bank dan atau kegiatan lain yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan kondisi keuangan
Bank, walaupun telah mendapat persetujuan dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota.
Sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran Pasal ini yaitu berdasarkan Pasal 49 ayat 2 huruf Undang-Undang Perbankan, berupa ancaman
pidana sekurang-kurangnya 3 tiga tahun dan paling lama 8 delapan tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp5.000.000.000,00 lima miliar
rupiah dan paling banyak Rp100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah,
karena dianggap tidak melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam Undang-
Undang ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku bagi bank.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN