PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN METODE SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 2 GARUT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur

Oleh :

ANNISAA PURNAMA SARI 1101004


(2)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

ANNISAA PURNAMA SARI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 2 GARUT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. NIP: 19621231 198803 2 005

Pembimbing II

Diah Cahyani Permana Sari, S.T., M.T. NIP: 19770919200801 2 014

Diketahui Oleh:

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung


(3)

Dr. Eng. Usep Surahman, S.T., M.T NIP: 19760527 200501 1001

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN METODE SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 2 GARUT

Oleh :

ANNISAA PURNAMA SARI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Annisaa Purnama Sari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN METODE SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 2 GARUT

ANNISAA PURNAMA SARI, Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur,

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan, hal ini terjadi karena model pembelajaran memegang peranan penting dalam mengatur semua aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa serta bagaimana urutan kegiatan pembelajaran dilakukan. Berdasarkan kompetensi dasar untuk mata pelajaran Gambar Teknik, siswa dituntut untuk memahami norma menggambar serta mampu menggambarkan dasar-dasar dari gambar teknik karena akan berpengaruh secara signifikan terhadap mata pelajaran produktif lainnya. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil gambar yang diharapkan dari segi kualitas, siswa perlu memahami materi dasar gambar teknik sebelum pemberian tugas. Model pembelajaran aktif dengan metode silent demonstration merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Gambar Teknik terutama dalam segi pemahaman materi pelajaran dan kualitas gambar yang dihasilkan dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran mandiri, (2) Melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pre

experimental design dengan bentuk desain penelitian one shot case study, dimana

terdapat satu kelompok yang diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran aktif dengan metode silent demonstration dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah hasil belajar sebelumnya dengan penerapan model pembelajaran mandiri dan hasil belajar berupa pots-test tersebut kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing aspek penilaian mengalami peningkatan dengan kategori rendah yaitu untuk aspek kognitif mengalami 13,7% peningkatan, aspek afektif 10,8% dan aspek psikomotor 4,7%. Dengan demikian dapat disimpulkan peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model


(6)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran aktif dengan metode silent demonstration hanya menunjukkan angka 9,74%.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Aktif Dengan Metode Silent Demonstration,

Hasil Belajar, Gambar Teknik

APPLICATION OF ACTIVE LEARNING METHOD WITH SILENT DEMONSTRATION MODEL TO IMPROVE STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT ON TECHNICAL DRAWING SUBJECT IN 2 GARUT

VOCATIONAL SCHOOL

ANNISA PURNAMA SARI Department of Architecture Education,

Faculty of Technology and Vocational Education, Indonesia University of Education

ABSTRACT

The selection of learning model that is less precise impacted students’

learning outcomes which also less satisfactory, it is because learning model holds an important part in managing the whole learning activity as well as the learning sequences that is done. Based on technical drawing competency, students are required to understand the norm and to be able to draw the basics of technical drawing because it will affect significantly to the other productive subject. Therefore, to achieve the drawing outcome that meet the quality requirements, students need to understand the basic of technical drawing before the assignment is given. Active learning model with silent demonstration method is one of the alternative that could increase students achievement, either based on the learning comprehension or the drawing quality, with the help of teachers as the facilitator. The aims of this research are (1) to discover learning achivement using self-learning model, (2) to discover the enhancement of students self-learning achievement after active learning model with silent demonstration method was applied.

This research uses pre-experimental design method with one-shot case study model, where there is a group was given the treatment by applying the silent demonstration model and was observed to know the learning outcomes. The technique of data collection are by the data that shows the previous learning outcomes that used self-learning model and post-teat that shows the learning outcomes after silent demonstration model was applied. This research shows that each learning aspects improve in low category, which are cognitive aspect increased by 13,7%, affective aspect increased by 10,8 % and psychomotor aspect increased by 4,7%. In conclusion, that the learning outcome after active learning


(7)

v

model with silent demonstration method was applied only shows increment within 9,74%.

Keywords : Active learning method with silent demonstration model, Learning


(8)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

UCAPAN TERIMA KASIH ..……… i

ABSTRAK ..……….……….………… iii

DAFTAR ISI ..………..………...…………. v

DAFTAR TABEL ..……….………..………… vi

DAFTAR GAMBAR ..………..……….………… vii BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Identifikasi Masalah ………. 3

C. Pembatasan Masalah ……… 3

D. Rumusan Masalah ……… 3

E. Penjelasan Istilah dalam Judul ………. 4

F. Tujuan Penelitian ………. 5

G. Kegunaan Hasil Penelitian ………... 5

BAB II LANDASAN TEORI ……….. 7

A. Deskripsi Teori ………. 7

B. Alur Berpikir ……….. 16

C. Hipotesis ……… 17

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ……… 18

A. Metode Penelitian ……….. 18

B. Populasi dan Sampel ……….. 19

C. Instrumen Penelitian ……….. 20

D. Teknik Pengumpulan Data ………. 20

E. Teknik Analisis Data ……….. 21

DAFTAR PUSTAKA ……… 46 LAMPIRAN


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Kelas Eksperimen ……… 26

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Indikator Penilaian Gambar ……… 27 Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ……….... 28

Tabel 4.4 Data hasil Belajar Siswa …………... 33

Tabel Grafik 4.5 Rata-rata Hasil Belajar Siswa ……….. 34

Tabel 4.6 Uji Normalitas ……… 36

Tabel 4.7 Rata-rata hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik ...… 40


(10)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kegiatan Belajar Mengajar ……...…………..………… 31 Gambar 4.2 Kegiatan Belajar Mengajar ……...…………..………… 32 Gambar 4.3 Kegiatan Belajar Mengajar ……...…………..………… 32


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengacu kepada kurikulum 2013, siswa dituntut untuk belajar mandiri dan peran guru hanya sebatas fasilitator yang mendampingi siswa selama proses belajar mengajar. Untuk memenuhi hal tersebut maka penerapan model pembelajaran yang akan digunakan harus fokus kepada aktivitas siswa bukan pemaparan materi pelajaran dari guru semata.

Berdasarkan kompetensi dasar pada jurusan Teknik Gambar Bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan, pada pelajaran gambar teknik siswa dituntut untuk memahami norma menggambar dan mampu menggambarkan dasar-dasar dari gambar teknik, sebagai dasar-dasar pemahaman yang harus dikuasai karena akan memberi pengaruh yang signifikan terhadap mata pelajaran produktif lainnya.

Mata pelajaran Gambar Teknik merupakan salah satu mata pelajaran produktif dengan standar dan norma menggambar yang sudah jelas dan menuntut ketelitian siswa dalam menyelesaikan setiap tugas, sebelum siswa mulai menggambar tentunya siswa harus memiliki dan mengetahui pemahaman tentang standar dan norma menggambar tersebut. Oleh karena itu penyampaian materi mengenai standar dan norma menggambar dari guru dirasa sangatlah penting, mengingat siswa masih dalam tingkat pemula dalam memahami dan mempelajari gambar teknik.

Pemahaman siswa dalam mata ajar gambar teknik merupakan salah satu hal yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa terutama dari kualitas gambar yang dihasilkan. Kurangnya pemahaman siswa juga akan menjadi alasan ketidak disiplinan siswa dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh guru.


(12)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu penyebab hasil belajar siswa kurang memuaskan adalah model pembelajaran yang kurang tepat diterapkan pada pelajaran dan kelas tersebut karena didalam model pembelajaran sudah jelas apa saja kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa serta bagaimana urutan kegiatan pembelajaran (Sobry, 2014, hal. 58). Model pembelajaran juga merupakan rencana dalam mengatur materi pelajaran dan petunjuk mengajar didalam kelas serta pengatur segala aktivitas pembelajaran. Sehingga jelas model pembelajaran merupakan setting kegiatan belajar mengajar yang dipilih untuk diterapkan dikelas suatu mata pelajaran.

Kegiatan pembelajaran mengunakan model pembelajaran aktif memungkinkan peserta didik untuk lebih berperan dalam pembelajaran itu sendiri baik berinteraksi dengan teman maupun dengan guru. Pada model pembelajaran aktif ini guru harus mampu menciptakan suasana kondusif agar siswa dapat dengan aktif berkomunikasi dan tetap bisa menyelesaikan tugasnya.

Metode silent demonstration merupakan salah satu bentuk metode dari model pembelajaran aktif, yang dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa karena guru memaparkan materi pelajaran terlebih dahulu dengan penjelasan seminimal mungkin yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi siswa dan guru me-review beberapa hal yang disampaikan setelah guru mengecek hasil diskusi siswa lalu siswa diberi tugas. Hal ini akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran dan menjadikan hasil balajar yang baik juga.

Hasil observasi pada pelajaran Gambar Teknik di kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut tahun ajaran 2014/2015, menunjukkan bahwa pada tiga kelas Gambar Teknik 39 dari 85 orang siswa memiliki nilai hasil menggambar dari tugas pertama kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal. Dari tugas tersebut 50% dari siswa dalam segi pemahaman mengenai norma menggambar dan standar menggambar teknik masih tergolong rendah ditunjukkan dengan kualitas


(13)

3

gambar dan tingkat kedisiplinan siswa dalam mengumpulkan tugas yang masih kurang.

Penerapan model pembelajaran aktif dengan metode silent

demonstration ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama

dari segi kualitas gambar yang dihasilkan berikut dengan pemahaman siswa. Berdasarkan penjelasan tersebut maka akan dibahas mengenai upaya peningkatan hasil belajar dengan penelitian yang berjudul: “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN METODE SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT”.

B. Identifkasi Masalah

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik saat menggunakan model pembelajaran mandiri masih kurang baik terutama untuk pemahaman norma menggambar dan standar menggambar teknik.

2. Kurangnya pemahaman siswa dalam menggambar sehingga gambar siswa tidak sesuai dengan standar dan norma menggambar teknik yang baik dan benar

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini memfokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Gambar Teknik di kelas X.1 jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Garut dengan penerapan model pembelajaran aktif metode silent

demonstration.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pelajaran gambar teknik di jurusan Teknik Gambar Bangunan kelas X SMK N 2 Garut dengan penerapan model pembelajaran mandiri?


(14)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada pelajaran gambar teknik di jurusan Teknik Gambar Bangunan kelas X SMK N 2 Garut dengan penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration?

3. Adakah peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran gambar teknik di jurusan Teknik Gambar Bangunan kelas X SMK N 2 Garut dengan penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration?

E. Penjelasan Istilah dalam Judul 1. Model Pembelajaran Aktif

Model Pembelajaran Aktif merupakan model pembelajaran dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkan secara langsung kepada seluruh kelas. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah Modelling yang berarti mendemonstrasikan suatu prosedur kepada siswa.

2. Metode Silent Demonstration

Salah satu bentuk metode pembelajaran aktif yang membutuhkan dukungan pengalaman peserta didik baik berupa pengetahuan awal maupun kemampuan tanya jawab, dimana guru akan menyampaikan sedikit materi pelajaran dan lebih banyak mempraktekkan proses suatu kegiatan. (Agus Suprijono, 2014, hlm. 115)

Menurut (Rostiyah,2008; 83), “silent demonstration adalah cara

mengajar di mana seorang instruktur/ atau guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses”.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Reigeluth (dalam Jamil Suprihatiningrum, 2012, hlm.37) merupakan suatu kinerja yang diindikasikan sebagai suatu kapabilitas/ kemampuan yang telah diperoleh. Sesuai dengan taksonomi tujuan pembelajaran, hasil belajar dinilai dalam tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik (Jamil Suprihatiningrum, 2012, hlm.38)


(15)

5

4. Gambar Teknik

Menurut Jabaris dalam buku “Gambar Teknik Bangunan”, Gambar

teknik merupakan suatu media komunikasi visual yang efektif dalam menyampaikan pesan dan ide kepada pihak-pihak terkait serta menjadi perangkat untuk merancang suatu pekerjaan perencanaan. Gambar teknik merupakan bahasa teknik/alat yang menyatakan maksud dari seseorang pembuat gambar yang dilengkapi dengan keterangan gambar yang sesuai. (t.n. 2012, hlm. 5)

Berdasarkan penjelasan dari istilah-istilah diatas dapat disimpulkan

bahwa “Penerapan Model Pembelajaran Aktif Dengan Metode Silent

Demonstration Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran

Gambar Teknik Di Program Keahlian Gambar Bangunan” adalah bentuk pembelajaran dimana siswa sudah mempunyai pengetahuan awal ataupun kemampuan tanya jawab dan guru akan mengusung sedikit materi pembelajaran terlebih dahulu dengan lebih banyak mempraktekkan suatu proses untuk melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan dan memahami pelajaran gambar teknik yang merupakan media komunikasi visual yang efektif dalam menyampaikan pesan terkait perencanaan dan perancangan suatu bangunan.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran gambar teknik kelas X

jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Garut dengan penerapan model pembelajaran mandiri.

2. Mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran gambar teknik kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Garut dengan penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration.


(16)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran gambar teknik kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Garut dengan penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration.

G. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa, dengan penerapan model pembelajaran aktif metode silent

demonstration pada mata pelajaran Gambar Teknik dapat meningkatkan

hasil belajar siswa berikut dengan tingkat pemahaman siswa mengenai pelajaran gambar teknik.

2. Bagi guru, pelajaran gambar teknik dapat menjadikan model pembelajaran aktif metode silent demonstration ini sebagai model pembelajaran alternatif yang meningkatkan keefektifan kegiatan belajar mengajar pada pelajaran gambar teknik.

3. Bagi penulis, dapat menjadikan penelitian ini sebagai pengalaman yang menambah wawasan penulis dan memberikan pengaruh positif pada kegiatan belajar mengajar pada pelajaran gambar teknik.

4. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia, dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi bagi calon pengajar selaku Lembaga Pelatihan Tenaga Kependidikan (LPTK) khususnya untuk pelajaran gambar teknik pada jurusan Teknik Bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan.


(17)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah itu berarti kegiatan penelitian yang didasarkan ciri-ciri keilmuan (rasional/masuk akal, empiris/dapat diamati, sistematis/menggunakan langkah-langkah tertentu). Menurut Sugiyono (2014, hal. 3)

Metode penelitian pendidikan Menurut Sugiyono (2014, hal. 6) dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan untuk menjawab rumusan masalah serta menguji hipotesis penelitian maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

pre exsperimental design yang merupakan desain penelitian dengan ekperimen

yang tidak sebenarnya atau eksperimen yang bersifat semu, karena masiha ada variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Pemilihan bentuk desain penelitian yang digunakan adalah One Shot

Case Study dimana terdapat suatu kelompok diberi perlakuan atau treatment

dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Yang menjadi variabel independen disini adalah perlakuan yang diberikan dan hasilnya merupakan variabel dependen. Jika terdapat perbedaan yang signifikan setelah diberi perlakuan, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.

Bentuk paradigma penelitiannya:


(18)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Xadalah variabel independen (perlakuan)

0 adalah variabel dependen (akibat / hasil perlakuan)

Gambaran alur paradigma penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagi berikut:

B. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisktik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2014, hlm. 117).

Populasi pada penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan dalam pelajaran Gambar Teknik. Sampel penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut kelas X1 jurusan Teknik Gambar Bangunan dalam pelajaran Gambar Teknik.

Hasil belajar sebelumnya

Penerapan model pembelajaran aktif

metode silent demonstration

Post-Test

Kesimpulan Hasil Penelitian

Objek

Timbal Balik


(19)

20

Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah

purposive sampling, sampel diambil berdasarkan pada pertimbangan. Dalam

penelitian ini pertimbangan dalam pemilihan sampel adalah keterbatasan waktu penelitian

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur hal yang sedang diteliti (variabel penelitian). Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2014: 60)

Berdasarkan judul penelitian maka terdapat dua variabel penelitian yang akan diteliti yaitu, model pemebelajaran dan hasil belajar siswa.

1. Variabel independen/ bebas (X) : model pembelajaran 2. Variabel dependen/ terikat (0) : hasil belajar

Untuk penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, sehingga ada dua bentuk instrument penelitian yang digunakan. Untuk mengungkapkan model pembelajaran digunakan instrumen penelitian jenis observasi karena data penelitian berupa pengukuran skala sikap. Penyusunan skala sikap pada teknik angket menggunakan Rating Scale dengan indikator penilaian yang sesuai dengan silabus mata pelajaran.

Untuk mengungkapkan hasil belajar siswa instrumen yang digunakan adalah tes gambar (post test) dan daftar nilai siswa. Pengukuran instrumen dengan menggunakan teknik pengumpulan data tes dan dokumentasi karena hasil belajar memberikan gambaran responden/siswa atas kegiatan pembelajaran yang dirasakan siswa serta peningkatan terhadap pemahaman materi pelajaran selama penerapan model pembelajaran aktif metode Silent

Demonstration.


(20)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi dari hasil belajar siswa serta observasi berupa pengamatan yang berkenaan dengan proses pembelajaran yang berlangsung, perilaku maupun gejala yang ditampilkan responden. Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil belajar siswa kelas X.1 jurusan Teknik Gambar Bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Garut pada tugas sebelumnya.

E. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini data yang akan dianalisis adalah data hasil belajar dalam bentuk post-test yang kemudian diinterprestasikan dalam bentuk kuantitatif. Data yang sudah diperoleh akan dianalisis dengan proses pengolahan data yang kemudian akan memperoleh informasi.

Tujuan analisis data ini sendiri adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar awal (sebelum diberi perlakuan) dengan hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration serta melihat peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran aktif

silent demonstration yang diterapkan pada kelas ekperimen pada mata

pelajaran gambar teknik. Ada beberapa teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Menghitung skor individu

Sikap selama proses pembelajaran (Observasi)

Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan mengetahui bagaimana respon siswa selama pembelajaran berlangsung baik itu keaktifan maupun interaksi yang terjadi antar siswa dan juga guru. Lembar observasi ini untuk menilai sikap peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Form penilaian sikap ini akan diisi dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan


(21)

22

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Kualifikasi / Predikat Sikap :

3,67 – 4,00 A Amat Baik 2,67 – 3,66 B Baik 1,67 – 2,66 C Cukup

≤ 1,66 K Kurang

Hasil post-test dinilai dengan kriteria penilaian yang sudah diterapkan seperti berikut:

Format nilai pengetauhan:

Kriteria Penilaian Bobot Pengenalan tanda potongan & letak hasil potongan 15 Tanda ukuran gambar potongan 20 Kelengkapan notasi gambar potongan 50 Pandangan dalam menggambar potongan 15

Format nilai keterampilan

Kriteria Penilaian Bobot Persiapan (kelengkapan peralatan dan standar peralatan) 5 Proses (etiket gambar dan gambar selesai) 20 Hasil (skala gambar, ketebalan garis, kelengkapan

gambar dan konstruksi) 50 Sikap Kerja (penggunaan alat, kebersihan dan kerapian) 10 Waktu (ketepatan waktu penyelesaian) 15

Berdasarkan perolehan data hasil belajar siswa tersebut, kemudian ditentukanlah beberapa perhitungan data tersebut:


(22)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan dengan menganalisis tiap butir soal menggunakan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumusnya:

√{

}

Keterangan:

r

xy =Koefisien korelasi

xi = Skor butir yang diperbolehkan

yi = Skor total butir yang diperbolehkan

n = Jumlah responden

Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel harga

r product moment pada tingkat kepercayaan 0.95. Kriteria pengujian validitas

instrumen adalah sebagai berikut:

a. Jika

r

hitung≤ rtabel, maka butir soal dinyatakan tidak valid

b. Jika

r

hitung >

r

tabel, maka butir soal tersebut dinyatakan valid

Selain itu, uji validitas instrument juga dilakukan dengan bentuk

judgement expert, validasi instrumen dilihat berdasarkan hasil judgement

dari tiga orang ahli terkait Gambar Teknik

3. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas yang digunakan adalah metode Alpha Cronbach’s untuk mengukur keseluruhan butir soal yang valid. Bentuk perhitungan

Alpha Cronbach’s yang digunakan:

Keterangan:

r11 = realibilitas instrumen k = banyaknya item soal


(23)

24

σt2 = varian total

Dari perhitungan tersebut, maka akan diperoleh harga r11 dengan rentang harga 0.00 – 1.00. harga realibilitas yang diperoleh dapat dikelompokkan dalam beberapa klasifikasi menurut Rahmandari(2013:40):

0.00 < r11 < 0.20 = realibilitas sangat rendah 0.20 < r11 < 0.40 = realibilitas rendah 0.40 < r11 < 0.60 = realibilitas sedang/cukup 0.60 < r11 < 0.80 = realibilitas tinggi

0.80 < r11 < 1.00 = realibilitas sangat tinggi

4. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berasal dari populasiyang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji chi-kuadrat. Rumusnya:

Dengan dk = (k-3)

α = 0.05

Simbol “Oi” pada persamaan tersebut menunjukkan frekuensi hasil observasi. Sedangkan simbol Ei pada persamaan tersebut menunjukkan frekuensi yang diharapkan. Kriteria pengujian nilai chi kuadrat adalah sebagai berikut:

c. Jika X2hitung≤ X2tabel, maka data berdistribusi normal

d. Jika X2hitung > X2tabel, maka data tidak berdistribusi normal


(24)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari varian yang sama atau tidak. Uji yang digunakan dalam uji homogenitas adalah uji F, dengan rumus:

6. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan peneliti diterima atau ditolak. Uji ini didapatkan dengan menggunakan rumus uji T (polled varian), dengan persamaan:

̅

̅

dk = n1+n2-2, dengan taraf kepercayaan 0.95

Keterangan:

̅ : mean sampel kelompok eksperimen

̅ : meaan sampel kelompok kontrol

n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

: varian kelompok eksperimen : varian kelompok kontrol

Kriteria penentuan keputusan uji t adalah:

a. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan:

1. Hasil belajar siswa pada pelajaran Gambar Teknik selama menerapkan model pembelajaran mandiri masih banyak yang berada dibawah standar minimum (KKM=75), hal ini terjadi karena nilai siswa pada aspek kognitif yang sangat rendah dibandingkan aspek penilaian lainnya.

Rendahnya aspek kognitif siswa berdasarkan hasil penelitian dikarenakan siswa belum siap untuk menerapkan pembelajaran mandiri dengan mencari sumber pelajaran atau materi ajar sendiri sebelum guru menyampaikan materi pelajaran, sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan.

2. Hasil belajar siswa selama penerapan model pembelajaran aktif metode

silent demonstration seluruh siswa memperoleh hasil belajar diatas standar

minimum (KKM=75), dari penelitian yang dilakukan terlihat siswa lebih bersemangat selama proses pembelajaran berlangsung dan aktivitas antar siswa dan juga antara siswa dan guru terbangun dengan baik sehingga membangun semangat siswa dalam menyelesaikan tugas gambar dengan baik dan benar.

3. Hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran aktif metode

silent demonstration terlihat ada peningkatan terutama untuk aspek

kognitif, hal ini disebabkan oleh langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan pelajaran Gambar Teknik dan tetap mengikuti suasana belajar yang diharapkan pada penerapan kurikulum 2013 dimana siswa dituntut untuk belajar sendiri dan guru sebagai fasilitator.


(26)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melihat peningkatan hasil belajar pada masing-masing aspek penilaian, maka peningkatan hasil belajar yang terjadi setelah penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration berada pada kategori rendah yakni 9,74%sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel luar seperti cara guru menyampaikan pelajaran dan lainnya diluar penelitian ini. Walaupun demikian untuk penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration pada pelajaran Gambar Teknik secara signifikan sudah dapat meningkatan hasil belajar siswa untuk tiga aspek penilaian.

B. Saran

Melihat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diajukan beberapa saran untuk melengkapi penelitian ini. Berikut saran-saran yang diajukan:

1. Saran untuk Siswa

Bagi siswa yang memperoleh hasil belajar dengan predikat baik diharapkan dapat mempertahankan apa yang telh dicapai selama penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration. Dan juga diharapkan siswa dapat menjaga semangat belajar yang sama untuk diterapkan pada pelajaran lainnya sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar juga pada pelajaran yang berbeda.

2. Saran untuk Guru/ Pengajar

a. Bagi Guru matapelajaranGambarTeknik, melihat peningkatan hasil belajar yang diperoleh setelah penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration,maka diharapkan model pembelajaran ini dapat dipertimbangkan untuk digunakan. Melihat peningkatan hasil belajar yang terjadi, penggunaan model pembelajaran ini juga disarankan untuk diterapkan pada pelajaran yang bersifat praktek atau pelajaran produktif lainnya. Selain itu, diharapkan Guru mata pelajarn Gambar Teknik juga dapat mengkaji lebih banyak lagi hal-hal yang


(27)

46

mempengaruhi hasil belajar siswa agar dapat meningkatan hasil belajar siswa dengan kategori tinggi.

b. Melihat persentase peningkatan hasil belajar dari masing-masing aspek penilaian, terlihat peningkatan yang tertinggi ada pada aspek kognitif maka diharapkan bagi guru mata pelajaran dasar seperti gambar teknik untuk meningkatkan pemahaman siswa terlebih dahulu sebelum pemberian tugas karena pemahaman mengenai aturan dan standar dalam menggambar merupakan hal terpenting yang harus diketahui siswa dan harus disampaikan oleh guru guna meningkatkan kualitas gambar siswa berikut pelajaran praktek terkait lainnya.

3. Saran untuk Penelitian Mendatang

a. Melihat penelitian ini masih terdapat pengaruh variabel luar yang merupakan cara guru menyampaikan pelajaran, maka untuk penelitian mendatang penelitian terhadap variabel luar juga perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar.

b. Dikarenakan penelitian ini hanya menggunakan sampel satu kelas dengan jumlah responden 23 orang maka disarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menganalisis ruang lingkup populasi dan sampel yang lebih luas cakupannya dibandingkan penelitian ini sehingga memberikan hasil penelitian yang lebih rinci.


(28)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rikena Cipta.

Hiemstra.(1994). Self-Directed Learning. In T. Husen & T.N Postlewaite (Eds), The Internasional Enclyclopedia of Education (second edition) Oxford: Progomon Press.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Konsep dan Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Rahmandari, A.V. (2013). Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi

Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor. (Skripsi). Bandung: FPTK

Universitas Pendidikan Indonesia.

Rianto, Milan. (2006). Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran. Malang: Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP Malang

Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Saputra, Suprian Atmaja.(2007). Evaluasi Pengajaran. Bandung.

Sutikno, M. Sobry. (2014). Metode & Model-model Pembelajaran. Lombok: Holistika.

Sudjana. (2010). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah. Sudrajat, Akhmad. (t.t.). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik

dan Model Pembelajaran. Diakses dari

http://disdik.riau.go.id/berita- pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran.html

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif,

kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna dan Endrayatno, Poli. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suprihatiningrum, Jamil. (2014). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Suprijono, Agus. (2014). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(29)

Utari, Retno. (2013). Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Widyaiswara Madya: Pusdiklat KNPK.


(1)

25

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari varian yang sama atau tidak. Uji yang digunakan dalam uji homogenitas adalah uji F, dengan rumus:

6. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan peneliti diterima atau ditolak. Uji ini didapatkan dengan menggunakan rumus uji T (polled varian), dengan persamaan:

̅

̅

dk = n1+n2-2, dengan taraf kepercayaan 0.95

Keterangan:

̅ : mean sampel kelompok eksperimen

̅ : meaan sampel kelompok kontrol

n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

: varian kelompok eksperimen : varian kelompok kontrol

Kriteria penentuan keputusan uji t adalah:

a. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak b. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima


(2)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan:

1. Hasil belajar siswa pada pelajaran Gambar Teknik selama menerapkan model pembelajaran mandiri masih banyak yang berada dibawah standar minimum (KKM=75), hal ini terjadi karena nilai siswa pada aspek kognitif yang sangat rendah dibandingkan aspek penilaian lainnya.

Rendahnya aspek kognitif siswa berdasarkan hasil penelitian dikarenakan siswa belum siap untuk menerapkan pembelajaran mandiri dengan mencari sumber pelajaran atau materi ajar sendiri sebelum guru menyampaikan materi pelajaran, sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan.

2. Hasil belajar siswa selama penerapan model pembelajaran aktif metode

silent demonstration seluruh siswa memperoleh hasil belajar diatas standar

minimum (KKM=75), dari penelitian yang dilakukan terlihat siswa lebih bersemangat selama proses pembelajaran berlangsung dan aktivitas antar siswa dan juga antara siswa dan guru terbangun dengan baik sehingga membangun semangat siswa dalam menyelesaikan tugas gambar dengan baik dan benar.

3. Hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran aktif metode

silent demonstration terlihat ada peningkatan terutama untuk aspek

kognitif, hal ini disebabkan oleh langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan pelajaran Gambar Teknik dan tetap mengikuti suasana belajar yang diharapkan pada penerapan kurikulum 2013 dimana siswa dituntut untuk belajar sendiri dan guru sebagai fasilitator.


(3)

45

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melihat peningkatan hasil belajar pada masing-masing aspek penilaian, maka peningkatan hasil belajar yang terjadi setelah penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration berada pada kategori rendah yakni 9,74%sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel luar seperti cara guru menyampaikan pelajaran dan lainnya diluar penelitian ini. Walaupun demikian untuk penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration pada pelajaran Gambar Teknik secara signifikan sudah dapat meningkatan hasil belajar siswa untuk tiga aspek penilaian.

B. Saran

Melihat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diajukan beberapa saran untuk melengkapi penelitian ini. Berikut saran-saran yang diajukan:

1. Saran untuk Siswa

Bagi siswa yang memperoleh hasil belajar dengan predikat baik diharapkan dapat mempertahankan apa yang telh dicapai selama penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration. Dan juga diharapkan siswa dapat menjaga semangat belajar yang sama untuk diterapkan pada pelajaran lainnya sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar juga pada pelajaran yang berbeda.

2. Saran untuk Guru/ Pengajar

a. Bagi Guru matapelajaranGambarTeknik, melihat peningkatan hasil belajar yang diperoleh setelah penerapan model pembelajaran aktif metode silent demonstration,maka diharapkan model pembelajaran ini dapat dipertimbangkan untuk digunakan. Melihat peningkatan hasil belajar yang terjadi, penggunaan model pembelajaran ini juga disarankan untuk diterapkan pada pelajaran yang bersifat praktek atau pelajaran produktif lainnya. Selain itu, diharapkan Guru mata pelajarn Gambar Teknik juga dapat mengkaji lebih banyak lagi hal-hal yang


(4)

46

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempengaruhi hasil belajar siswa agar dapat meningkatan hasil belajar siswa dengan kategori tinggi.

b. Melihat persentase peningkatan hasil belajar dari masing-masing aspek penilaian, terlihat peningkatan yang tertinggi ada pada aspek kognitif maka diharapkan bagi guru mata pelajaran dasar seperti gambar teknik untuk meningkatkan pemahaman siswa terlebih dahulu sebelum pemberian tugas karena pemahaman mengenai aturan dan standar dalam menggambar merupakan hal terpenting yang harus diketahui siswa dan harus disampaikan oleh guru guna meningkatkan kualitas gambar siswa berikut pelajaran praktek terkait lainnya.

3. Saran untuk Penelitian Mendatang

a. Melihat penelitian ini masih terdapat pengaruh variabel luar yang merupakan cara guru menyampaikan pelajaran, maka untuk penelitian mendatang penelitian terhadap variabel luar juga perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar.

b. Dikarenakan penelitian ini hanya menggunakan sampel satu kelas dengan jumlah responden 23 orang maka disarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menganalisis ruang lingkup populasi dan sampel yang lebih luas cakupannya dibandingkan penelitian ini sehingga memberikan hasil penelitian yang lebih rinci.


(5)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rikena Cipta.

Hiemstra.(1994). Self-Directed Learning. In T. Husen & T.N Postlewaite (Eds), The Internasional Enclyclopedia of Education (second edition) Oxford: Progomon Press.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Konsep dan Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Rahmandari, A.V. (2013). Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi

Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor. (Skripsi). Bandung: FPTK

Universitas Pendidikan Indonesia.

Rianto, Milan. (2006). Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran. Malang: Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP Malang

Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Saputra, Suprian Atmaja.(2007). Evaluasi Pengajaran. Bandung.

Sutikno, M. Sobry. (2014). Metode & Model-model Pembelajaran. Lombok: Holistika.

Sudjana. (2010). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah. Sudrajat, Akhmad. (t.t.). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik

dan Model Pembelajaran. Diakses dari

http://disdik.riau.go.id/berita- pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran.html

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif,

kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna dan Endrayatno, Poli. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suprihatiningrum, Jamil. (2014). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Suprijono, Agus. (2014). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(6)

Annisaa Purnama Sari, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Utari, Retno. (2013). Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Widyaiswara Madya: Pusdiklat KNPK.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 LANGSA.

0 2 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 10 26

PENERAPAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT.

0 3 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT.

1 2 32

Penerapan Metode Tutorial pada Mata Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Garut.

1 24 91