Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Konsep

“Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda”. ”Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil”. “Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai”. “ Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru”. “ Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan”. http:teddywirawan.wordpress.com20090305sepengal-tips-motivasi-mario-teguh Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh. Pengaruh talk show Mario Teguh Golden Ways di Metro TV terhadap pengembangan diri di Kalangan Mahasiswa STMIK Mikroskil Medan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : “ Sejauhmanakah Talk Show Mario Teguh Golden Ways di Metro TV berpengaruh terhadap pengembangan diri Mahasiswa STMIK Mikroskil Medan?”

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga menghasilkan uraian yang sistematis, maka peneliti membatasi masalah yang diteliti. Pembatasan Universitas Sumatera Utara masalah ditujukan agar ruang lingkup penelitian dapat lebih jelas, terarah sehingga tidak mengaburkan penelitian : Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah : a. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang mencari hubungan dan menguji hipotesis, yang bertujuan untuk meneliti pengembangan diri mahasiswa setelah menonton talk show Mario Teguh Golden Ways. b. Penelitian ini dilakukan terbatas hanya pada Talk Show Mario Teguh Golden Ways yang ditayangkan di Metro TV setiap hari minggu. c. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa STMIK Mikroskil Medan Program S-1 yang masih aktif, tahun angkatan 2006-2008 d. Penelitiannya dilakukan pada bulan Mei-Juli 2009. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui materi-materi apa saja yang disampaikan dalam acara Talk Show Mario Teguh Golden Ways b. Untuk Mengetahui Tanggapan Mahasiswa STMIK Mikroskil terhadap acara Talk Show Mario Teguh Golden Ways c. Untuk mengetahui sejauhmana perubahan pengembangan diri mahasiswa STMIK Mikroskil Medan setelah menyaksikan acara Talk Show Mario Teguh Golden Ways.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah : a. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah penelitian, Universitas Sumatera Utara memperluas wawasan peneliti dan Mahasiswa ilmu komunikasi FISIP USU . b. Secara akademis, penelitian ini dapat disumbangkan kepada FISIP USU khususnya departemen ilmu komunikasi dalam rangka memperkaya bahan penelitian dari sumber bacaan. c. Secara Praktis, Melalui penelitian ini dapat diketahui bagaimana pengaruh acara talkshow Mario Teguh golden ways di Metro TV terhadap pengembangan diri di kalangan Mahasiswa STMIK Mikroskil Medan.

1.5. Kerangka Teori

Penggunaan kerangka teori sebagai landasan pengertian untuk mendukung suatu penelitian dalam meletakkan teoritis sebagai anggaran. Sehingga dapat dijadikan rangkaian pedoman penulisan untuk mengkaji antara kebenaran teori dengan kebenaran fakta, karena referensi teori-teori ini akan menguatkan permasalahan yang diteliti. Kerangka teori merupakan bagian dari penelitian yang memuat konsep-konsep teoritis yang menjadi landasan untuk memperoleh perspektif ilmiah dalam perumusan hipotesis atau jawaban yang sedang dilaksanakan Ruslan 2006:266. Adapun teori-teori yang relevan dalam penelitian diantaranya adalah :

1.5.1 Komunikasi massa

Komunikasi Massa Mass communication adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio, televisi yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, selintas, khususnya media elektronik Mulyana, 2002 : 75. Universitas Sumatera Utara Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsur-unsur yang dicakupnya, yakni sifat komunikator dan sifat efek. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Alexis S Tan Nurudin, 2003 : 63 adalah : - to inform memberi informasi - to educate mendidik - to persuade mempersuasikan - to entertain menyenangkan, memuaskan kebutuhan informasi sebagaimana diketahui komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern. Jadi membahas komunikasi massa tidak lepas dari media massa sebagai media utama dalam proses komunikasi massa itu sendiri.

1.5.2 Televisi

Teknologi televisi tumbuh pesat pada akhir 1940. sebelumnya, perkembangan teknologi televisi tersebut sempat terhenti akibat perang dunia kedua. Para reporter televisi, yang umumnya sebelumnya adalah reporter radio melakukan pemberitaan intensif sehingga mendesak peran radio. Namun, berita masih penting bagi radio, meskipun karakter berubah. Karena sifatnya yang menarik mata, sebagisn besar media berita terus berkembang. Banyak siaran televisi yang sangat diminati karena cepat,lugas dan lengkap dalam meliput sesuatu. Popularitas televisi terus menggeser kedudukan radio. Keduanya sama-sama ada di ruang keluarga, sehingga keduanya tidak pernah dihidupkan bersamaan. Hanya satu saja yang dihidupkan, dan itu biasanya adalah televisi. Umumya orang lebih lama menonton televisi daripada mendengarkan radio. Menonton televisi biasanya dilakukan secara penuh, sementara mendengarkan radio dilakukan sambil melakukan pekerjaan lain. Karena terdesak oleh kedudukan televisi, radio kini lebih selektif terhadap khalayaknya. Kini, kebanyakan radio hanya Universitas Sumatera Utara melayani kalangan tertentu saja, misalkan kalangan remaja penggemar musik. Televisi selain sebagai sumber berita juga memiliki fungsi sosial. Untuk kontak sosial, rujukan kehidupan sehari-hari, untuk menyenangkan diri sendiri, melepas kebosanan dan sebagainya. Televisi di Indonesia, umunya lebih banyak memberikan informasi berbentuk hiburan terhadap khalayak.

1.5.3 Teori S – O – R

Yang merupakan singkatan dari Stimulus – Organism – Respon. Teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertenu. Pada awalnya, model ini berasal dari psikologi yang dikemukakan oleh De Fluer yaitu berangkat dari asumsi bahwa setiap orang dapat memfragmasikan stimulus yang diterima dan dibentuk. Dengan demikian, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Model ini kemudian diadopsi oleh ilmu komunikasi. Ini dikarenakan objek materinya sama dengan ilmu komunikasi, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, perilaku, kognisis, afeksi, dan konasi. Adapun model ini mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti melalui suatu analisis dari suatu stimulus yang diberikan dan dapat memengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dengan kata lain, menurut Effendy, efek yang ditimbulkan sesuai dengan model S – O – R yang merupakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus yang khusus pula. Sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Universitas Sumatera Utara Dalam model ini bahwa efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan yang mempunyai unsur pesan stimulus, komunikan organism, dan efek respon. McQuail 1994: 234 menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini adalah : stimulus pesan, organism penerima pesan dan respon efek. Dalam proses perubahan sikap, tampak bahwa stimulus yang menerpa benar- benar melebihi semula. Seperti yang diungkapkan Prof. Dr. Mar’at dalam buku yang berjudul “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel yang penting yaitu : perhatian, pengertian, dan penerimaan yang kemudian akan berdampak pada perubahan sikap respon. Model S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut : Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin juga ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah Stimulus Organism  Perhatian  Pengertian  Penerimaan Respon Pengembangan diri Universitas Sumatera Utara yang nantinya akan melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya maka terjadilah kesediaaan untuk merubah sikap. Seperti yang dikemukakan di atas, efek dari pesan yang diterima oleh si penerima pesan atau komunikan adalah berbeda-beda. Salah satunya adalah dapat merubah sikap dan perilaku organism tersebut. Tergantung pada karakteristik, kepribadian si penerima pesan atau komunikan. Model inilah yang nantinya akan dipakai dalam penelitian Pengaruh talk show Mario Teguh Golden Ways di Metro TV terhadap pengembangan diri di Kalangan Mahasiswa STMIK Mikroskil Medan.

1.5.4 Pengembangan diri

Dibanding ciptaan Tuhan yang lainnya, manusia adalah ciptaan yang paling sempurna. Kesempurnaan di sini dilihat dari kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri, yaitu adanya kebaikan, ada pula keburukan. Ada sisi yang kuat, ada pula sisi yang lemah. Manusia sebagai makhluk penuh potensi diri, harus selalu bertumbuh menuju aktualisasipengembangan diri. Pengembangan diri adalah “Individu-individu yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan-kemampuan mereka melalui usaha-usaha yang diarahkan oleh diri mereka sendiri”. Dari definisi itu jelas bahwa cara pendekatan tersebut merefleksikan prinsip-prinsip keikutsertaan dan kemandirian. cara pendekatan pengembangan diri secara implisit memasukkan ciri penting otonomi belajar yang terkandung dalam penciptaan kemandirian, tanggung jawab, dan keberanian mengambil resiko. Mengutip ahli pengembangan diri Rogers 1969 menyebutkan bahwa teori pengembangan diri ini dilandasi pemikiran manusia merupakan sumber dari sumber perbuatan manusia. Pengembangan diri itu dapat membuat seseorang memiliki pribadi Universitas Sumatera Utara yang dewasa dan mandiri. Untuk menghayati pengembangan diri ini perlu diketahui latar belakang apa yang dimiliki kita secara umum. Sebuah pribadi memiliki dua kebutuhan eksistensi diri. Pertama, eksistensi individual yang meliput rasa berhak untuk mengemukakan diri ingin dihargai dan diakui. Kedua adalah eksistensi diri sosial yaitu kita dituntut mampu menyesuaikan diri pada norma-norma yang berlaku dalam lingkungan. Apabila, dua kutub ini tidak seimbang terjadilah kondisi mental yang tidak sehat. Sebaliknya jika dua kutub tersebut seimbang, dapat dipastikan kondisi mental yang sehat akan dimiliki oleh orang yang bersangkut an. Kondisi ini memungkinkan seseorang itu akan melakukan perjuangan dan menerima tantangan hidup dan seseorang itu akan mampu mencapainya. Oleh karena itu pengembangan diri menuntut seseorang untuk lebih belajar sendiri, mencari secara mandiri tentang kualitas diri yang bias diandalkan, terutama dalam dunia kerja dan memasuki kehidupan nyata. Pengembangan diri dapat dilaukan melalui pengembangan bakat, perwujudan impian-impian, peningkatan rasa percaya diri, komunikasi yang baik dengan lingkungan mencoba menjadi kuat dalam menghadapi percobaan peka terhadap diri sendiri, jika peka terhadap orang lain. http:www.pikiran-rakyat.com Universitas Sumatera Utara

1.6. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang besifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dengan kerangka konsep akan menuntun dalam merumuskan hipotesis Nawawi, 1995 : 40.Kerangka konsep adalah pemikiran yang rasional dalam menguraikan perumusan hipotesisi yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan merubahnya menjadi variabel. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas Variabel bebas independent variabel adalah sejauh gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor unsur lain Nawawi, 1995 : 56. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dependent variabel adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi, 1995 : 37. 3. Variabel Antara Variabel antara intervening variabel yaitu variabel yang berada diantara variabel bebas dan terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan diantara variabel bebas dan terikat. Universitas Sumatera Utara

1.7. Model Teoritis

Dokumen yang terkait

Tayangan Mario Teguh The Golden Ways dan Motivasi Pengembangan Diri (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Mario Teguh The Golden Ways di Metro TV Terhadap Motivasi Pengembangan Diri di Kalangan Mahasiswa Fakultas Psikologi USU).

1 39 173

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

2 38 89

Analisis isi pesan dakwah Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Golden Ways di Metro TV

1 19 122

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 3 89

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 9

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 1

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 14

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 15

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 2

Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” Di Metro Tv Dan Konsep Diri Mahasiswa (Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

0 0 12