memperluas wawasan peneliti dan Mahasiswa ilmu komunikasi FISIP USU
.
b. Secara akademis, penelitian ini dapat disumbangkan kepada FISIP USU khususnya departemen ilmu komunikasi dalam rangka memperkaya bahan
penelitian dari sumber bacaan. c. Secara Praktis, Melalui penelitian ini dapat diketahui bagaimana pengaruh acara
talkshow Mario Teguh golden ways di Metro TV terhadap pengembangan diri di kalangan Mahasiswa STMIK Mikroskil Medan.
1.5. Kerangka Teori
Penggunaan kerangka teori sebagai landasan pengertian untuk mendukung suatu penelitian dalam meletakkan teoritis sebagai anggaran. Sehingga dapat
dijadikan rangkaian pedoman penulisan untuk mengkaji antara kebenaran teori dengan kebenaran fakta, karena referensi teori-teori ini akan menguatkan
permasalahan yang diteliti. Kerangka teori merupakan bagian dari penelitian yang memuat konsep-konsep teoritis
yang menjadi landasan untuk memperoleh perspektif ilmiah dalam perumusan hipotesis atau jawaban yang sedang dilaksanakan Ruslan 2006:266.
Adapun teori-teori yang relevan dalam penelitian diantaranya adalah :
1.5.1 Komunikasi massa
Komunikasi Massa Mass communication adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio,
televisi yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak
tempat, anonim dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, selintas, khususnya media elektronik Mulyana, 2002 : 75.
Universitas Sumatera Utara
Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsur-unsur yang dicakupnya, yakni sifat komunikator dan sifat efek. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat
menurut Alexis S Tan Nurudin, 2003 : 63 adalah : -
to inform memberi informasi -
to educate mendidik -
to persuade mempersuasikan -
to entertain menyenangkan, memuaskan kebutuhan informasi sebagaimana diketahui komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa modern. Jadi membahas komunikasi massa tidak lepas dari media massa sebagai media utama dalam proses komunikasi massa itu sendiri.
1.5.2 Televisi
Teknologi televisi tumbuh pesat pada akhir 1940. sebelumnya, perkembangan teknologi televisi tersebut sempat terhenti akibat perang dunia kedua. Para reporter
televisi, yang umumnya sebelumnya adalah reporter radio melakukan pemberitaan intensif sehingga mendesak peran radio. Namun, berita masih penting bagi radio,
meskipun karakter berubah. Karena sifatnya yang menarik mata, sebagisn besar media berita terus berkembang. Banyak siaran televisi yang sangat diminati karena
cepat,lugas dan lengkap dalam meliput sesuatu. Popularitas televisi terus menggeser kedudukan radio. Keduanya sama-sama ada di ruang keluarga, sehingga keduanya
tidak pernah dihidupkan bersamaan. Hanya satu saja yang dihidupkan, dan itu biasanya adalah televisi.
Umumya orang lebih lama menonton televisi daripada mendengarkan radio. Menonton televisi biasanya dilakukan secara penuh, sementara mendengarkan radio
dilakukan sambil melakukan pekerjaan lain. Karena terdesak oleh kedudukan televisi, radio kini lebih selektif terhadap khalayaknya. Kini, kebanyakan radio hanya
Universitas Sumatera Utara
melayani kalangan tertentu saja, misalkan kalangan remaja penggemar musik. Televisi selain sebagai sumber berita juga memiliki fungsi sosial. Untuk kontak
sosial, rujukan kehidupan sehari-hari, untuk menyenangkan diri sendiri, melepas kebosanan dan sebagainya. Televisi di Indonesia, umunya lebih banyak memberikan
informasi berbentuk hiburan terhadap khalayak.
1.5.3 Teori S – O – R