Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian

Ahmad 2005 meneliti pengaruh ukuran KAP dan opini going concern terhadap audit report lag menggunakan client cycle time CCT, yaitu waktu yang dibutuhkan klien untuk menutup buku, dan firm cycle time FCT, yaitu waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan audit setelah klien menutup buku. Hasil penelitian ini menunjukkan ukuran KAP dan opini going concern secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap CCT, sedangkan opini going concern secara parsial berpengaruh terhadap FCT dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap FCT. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil dari penelitian yang dilakukan Ahmad dan Kamarudin 2001 dan Utami 2006 yang menunjukkan adanya pengaruh ukuran KAP terhadap audit report lag.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual

Perkembangan pasar modal membuat pengguna laporan keuangan semakin meningkat. Hal ini menuntut adanya transparansi kondisi perusahaan khususnya kondisi keuangan. Laporan keuangan harus disampaikan tepat pada waktunya sehingga nilai dari informasi keuangan tidak berkurang dan dapat berguna bagi penggunanya. Pentingnya laporan keuangan auditan menyebabkan semacam tanggung jawab bagi auditor untuk menghasilkan laporan audit yang tidak menyesatkan dan tepat pada waktunya untuk menunjukkan efisiensinya dan evaluasi kinerjanya. Oleh karena itu, auditor membuat time budget untuk mencapai hal itu. Orientasi hanya Universitas Sumatera Utara pada time budget tanpa memperhatikan kualitas audit yang optimal tidak dibenarkan, sehingga muncullah audit report lag, yaitu lama waktu antara berakhirnya tahun fiskal perusahaan dan tanggal penerbitan laporan audit. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya audit report lag. Faktor-faktor tersebut antara lain tingkat solvabilitas DTAR, kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP, dan penerimaan opini going concern. Berdasarkan tinjauan teoritis, penelitian terdahulu, dan penjelasan di atas dapat digambarkan kerangka konseptual seperti pada gambar 2.1. H1

H. Hipotesis Penelitian

H2 H2 H3 H4 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Debt to total assets ratio menunjukkan seberapa besar total aktiva perusahaan yang didanai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rasio yang tinggi memberi arti bahwa pendanaan Debt to total assets ratio X1 Kualitas Audit X2 Opini going concern X3 Audit Report Lag Y Universitas Sumatera Utara dengan hutang semakin banyak, sehingga auditor membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk memeriksa laporan keuangan. Ukuran KAP digunakan untuk menilai kualitas audit. KAP yang bekerja sama dengan KAP Internasional memiliki insentif yang kuat untuk menyelesaikan proses audit lebih cepat sehingga dapat mempertahankan reputasi mereka. Selain itu, KAP besar mempunyai lebih banyak sumber daya daripada KAP kecil, sehingga KAP besar dapat bekerja lebih efisien dan memiliki fleksibilitas tinggi penjadwalan untuk menyelesaikan audit tepat waktu dibandingkan KAP kecil. Pemberian opini going concern oleh auditor disebabkan oleh pertimbangan auditor setelah melihat kondisi dan peristiwa yang mengakibatkan auditor meragukan going concern perusahaan. Hal ini mengakibatkan auditor cenderung memperpanjang waktu auditnya.

D. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

10 162 106

Pengaruh Ukuran KAP, Opini audit, Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013.

1 95 73

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

PENGARUH KOMITE AUDIT, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO TOTAL ASSETS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 15

P PENGARUH KOMITE AUDIT, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO TOTAL ASSETS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 12

PENDAHULUAN PENGARUH KOMITE AUDIT, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO TOTAL ASSETS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 7

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KOMITE AUDIT, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO TOTAL ASSETS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 28

PENUTUP PENGARUH KOMITE AUDIT, RETURN ON ASSETS DAN DEBT TO TOTAL ASSETS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 20

PENGARUH DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO, KUALITAS AUDIT, OPINI GOING CONCERN DAN JENIS INDUSTRI TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013.

0 5 27

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 18